Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita dan Kenangan sang Ayah serta Bibi tentang Almarhum Sutopo Purwo Nugroho

Ery Saptini (54), bibi dari Sutopo Purwo Nugroho tidak bisa menyembunyikan kesedihannya atas meninggalnya sang keponakan.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Cerita dan Kenangan sang Ayah serta Bibi tentang Almarhum Sutopo Purwo Nugroho
Tribunnews/JEPRIMA
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen Doni Monardo saat melayat kerumah duka Sutopo dikediamannya di Rafless Hills, Depok, Jawa Barat, Minggu (7/7/2019). Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI - Ery Saptini (54), bibi dari Sutopo Purwo Nugroho tidak bisa menyembunyikan kesedihannya atas meninggalnya sang keponakan.

Ery merupakan adik dari ibunda almarhum Sutopo Purwo Nugroho, Sri Rusmandari.

Sambil sesekali menyeka air matanya dia bercerita pertemuan terakhir dengan keponakannya yang terkena kanker sekira 1,5 tahun tersebut.

Baca: Situs SBMPTN 2019 Diserbu Lebih 700ribu Orang Bersamaan saat Pengumuman, Ini Tips Agar Tidak Down

Baca: Terungkap, Sebelum Akhirnya Meninggal di Gunung Piramid, Autopsi Tunjukkan Thoriq Alami 2 Hal Ini

Baca: Menilik Rumah Kontrakan Tempat Lahir Sutopo di Boyolali, Berikut Penampakannya

"Dia orangnya selalu ramai ketika kumpul keluarga dan ringan tangan kepada siapapun. Di antara keluarga yang paling dia tanyakan terus itu neneknya Sumiyati," ujarnya kepada Tribunjateng.com, di Rumah Duka Dukuh Surodadi RT 07/RW 09, Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali, Kota Boyolali

Sambil menunjukkan foto Sutopo Purwo Nugroho bersama Presiden Jokowi, Saptini mengungkapkan kebiasaan almarhum ketika berkumpul dengan keluarga.

Selain sangat menyayangi neneknya dia juga suka mengajak foto saudara-saudaranya.

"Pokoknya setiap momen kumpul keluarga selalu mengajak foto. Dia ingin selama masih hidup memiliki gambar keluarganya di ponsel pribadinya," sambung dia.

Berita Rekomendasi

Nenek almarhum Sutopo Purwo Nugroho meninggal April lalu pada usia 89 tahun.

Saptini melanjutkan, terakhir bertemu dengan almarhum Februari lalu saat menjenguk neneknya di kediamannya Dukuh Samaran Kampung 141 C, Kelurahan Gayampit, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten.

Baca: Terungkap Dua Alasan Pria Bermotor Ini Masuk Tol Warugunung

Baca: Pantang Manja, Anak Wakil Walikota Tidore Tak Gengsi Jadi Kuli Bangunan Demi Belajar Hidup Mandiri

"Sampai sekarang belum genap 100 hari meninggalnya nenek dia juga meninggal. Saat itu dia selalu berpesan pada neneknya agar selalu menjaga kesehatan. Juga meyakinkan tidak ada penyakit yang dideritanya," ucapnya seraya mengusap air mata.

Saptini sendiri mengaku mendapat kabar keponakannya meninggal hari ini sekira pukul 07.00 WIB.

Seketika ia yang berdomisili di Klaten bergegas menuju rumah kakaknya ibunda Sutopo Purwo Nugroho, Sri Rusmandari.

Sebelum memutuskan berobat ke China, almarhum Sutopo sempat mengunjunginya seraya meminta didoakan agar lekas sembuh dari penyakitnya.

"Terakhir ketemu Februari. Dia panggil saya itu mbak. Sempat minta doa juga, dan pamit mau berobat ke China," katanya

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas