Ini Kronologi Penangkapan Warga Negara Malaysia yang Merampok Toko Emas di Tangerang
Kedua pelaku tersebut diketahui berinisial MNI dan MNFR yang merupakan Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia.
Editor: Sanusi
Namun, menurut Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Sabilul Alif, keduanya diketahui merupakan WNA asal negara Jiran, Malaysia.
"Kami saat melakukan pendalaman dan serangkaian penelusuran keduanya adalah WNA dari Malaysia," tegas Sabilul di Mapolresta Tangerang, Kamis (11/7/2019).
Diketahui keduanya langsung melarikan diri usai melancarkan aksinya menuju Tol Jakarta-Merak ke arah Jakarta.
Menurut Sabilul, mereka langsung terbang ke negara asalnya menggunakan pesawat terbang melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Sekembalinya ke Malaysia, kata Sabilul, keduanya kembali melakukan aksi serupa yakni menucuri toko emas di sana.
Diketahui keduanya melakukan perampokan tanggal 28 dan 29 Juni 2019 di kawasan Kuala Lumpur dan Pahang.
"Sama melalukan rampok di SPBU, lalu dilakukan penangkapan pada tanggal 2 Juli kepada keduanya," jelas Sabilul.
Untuk saat ini, kedua tersangka diserahkan kepada kepolisian Malaysia atau kepada Polisi Diraja Malaysia (PDRM) karena merupakan warga negara mereka.
Keduanya pun diancam hukuman penjara paling lama 15 tahun sesuai dengan hukum negara Malaysia.
Beraksi di SPBU Tol Tangerang-Merak
Duo perampok berpistol dan berpedang terdeteksi beraksi lebih dulu di SPBU Tol Tangerang-Merak KM43, Banten.
Target berikutnya, mereka menggasak toko emas Permata di bilangan Balaraja.
Saat merampok di SPBU Tol Tangerang-Merak KM43, aksi keduanya terekam kamera pengintai di SPBU tersebut.
Dalam rekaman itu, jelas terlihat keduanya turun dari mobil Toyota Avanza berwarna putih.
Mobil tersebut sama persis dengan mobil yang mereka gunakan saat membobol toko emas Permata.
Bahkan ciri-ciri pelaku juga sama seperti yang terekam di toko emas Permata menggunakan topi dan pakaian serba hitam.
Kapolresta Tangerang, Kombes Sabilul Alif mengatakan, para pelaku menggasak tas pegawai SPBU itu sambil berpura-pura ingin mengisi bensin.
"Kita akan terus cari, yang jelas kita menemukan tanda-tanda baru bahwa pelaku sebelum melaksanakan curas di toko permata hari Sabtu itu, malam Sabtu dia melakukan tindakan curas juga dengan mengambil tas dari pegawai SPBU di KM43 Jakarta-Serang," terang Sabilul saat dikonfirmasi, Kamis (20/6/2019).
Ia melanjutkan, total kerugian yang diderita pegawai SPBU itu mencapai Rp3 juta beserta isi lain di tasnya.
Petugas gabungan dari satuan Resmob dan Jatanras Polresta Tangerang pun mengalami kendala dalam mengejar dan meringkus pelaku.
Lantaran, kata Sabilul, pelaku kerap berpindah-pindah lokasi dari satu daerah ke daerah lainnya.
"Kesulitan mendeteksi pelaku lantaran kerap berpindah-pindah lokasi. Kita masih terus cari mobil ini adalah mobil pribadi atau sewaan nanti tentunya kalau sudah ada titik terang kita akan pastikan bahwa informasi ini akan kami ekspose," jelas Sabilul.
Setelah melancarkan aksinya di SPBU Tol Tangerang-Merak, perampok sadis tersebut menggasak toko emas Permata di Balaraja, Kabupaten Tangerang pada Sabtu (15/6/2019).
Tak tanggung-tanggung, mereka menggunakan pistol dan samurai untuk bawa kabur enam kilogram emas senilai Rp1,6 miliar.
Kabur Gunakan Mobil Berpelat Nomor Palsu
Dua perampok toko emas Permata, Balaraja, Kabupaten Tangerang kabur menggunakan mobil berpelat nomor palsu.
Kedua pelaku yang menggunakan baju serba hitam tersebut beraksi bobol toko emas Permata pada Sabtu (15/6/2019) pagi hari menggunakan Honda Avanza putih.
Usai menggasak enam kilogram emas senilai Rp1,6 miliar tersebut keduanya diketahui kabur menggunakan mobil tersebut berpelat nomor T-1712 menuju Tol Tangerang-Merak arah Jakarta.
Namun, Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Sabilul Alif mengatakan kalau keduanya menggunakan pelat nomor kendaraan palsu.
Ia juga belum dapat memastikan keaslian dari senjata tajam dan api yang digunakan pelaku saat beraksi.
"Kita belum tahu senjata asli atau bukan. Pelat nomor (mobil) palsu," kata Sabilul melalui pesan singkat, Selasa (18/6/2019).
Sabilul juga mengimbau kepada pemilik toko emas Permata untuk segera melengkapi kiosnya menggunakan tombol darurat yang langsung terkoneksi dengan Polsek terdekat.
Melengkapi toko dengan teralis juga menjadi masukan Sabilul, lantara toko emas Permata sangat terbuka mengingat berada di pinggir jalan.
"Sebagaimana yang kita ketahui kemarin dari hasil CCTV kita juga sudah sebar. Kemarin juga sudah ada upaya dari pelayan ini yang mana langsung diketahui oleh polisi terdekat," ucap Sabilul.
Menurut Sabilul kini aktivitas jual beli di toko emas tersebut sudah berjalan normal walau masih meninggalkan trauma ringan kepada beberapa karyawannya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.