Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

93 Kali Gempa Susulan Terjadi Setelah Maluku Utara Digoyang Gempa 7,2 SR

Hingga kini tercatat empat korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Halmahera Selatan itu

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in 93 Kali Gempa Susulan Terjadi Setelah Maluku Utara Digoyang Gempa 7,2 SR
ISTIMEWA
Kolase foto tanah retak gempa di Halmahera 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat telah terjadi 93 kali gempa susulan setelah gempa bermagnitudo 7,2 mengguncang Halmahera (Maluku Utara) pada Minggu (14/7/2019) lusa.

 Jumlah tersebut menurut Plh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo, terjadi hingga Selasa (16/7/2019) pukul 06.00 WIB.

"Gempa susulan sampai dengan 16 Juli 2019 Pukul 06.00 WIB adalah 93 kali. Gempa dirasakan 30 kali," sebut Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo, Jakarta, Selasa (16/7/2019).

Hingga kini tercatat empat korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Halmahera Selatan itu.

Baca: UPDATE Gempa Bumi Susulan Terjadi 9 Kali Hari Ini, BPBD Jatim Imbau Warga Tetap Hati-Hati

Jumlah korban meninggal yang tercatat hari ini bertambah dua orang sejak Senin (16/7/2019) kemarin.

"Hari ini korban meninggal dunia bertambah dua orang yang tercatat. Jadi total ada empat orang," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Meski begitu, BNPB belum mendapatkan data terkait dua orang korban meninggal tersebut.

"Kalau yang kemarin kan atas nama Ibu Aisyah berumur 51 tahun dari Desa Gane Luar dan Ibu Halimah dari Desa Papaceda, Gane Barat. Kalau yang hari ini kami belum mendapatkan datanya atas nama siapa, nanti kami akan update lagi," kata Agus.

Baca: Akses Terputus Akibat Gempa Halmahera, BNPB Kirimkan Kapal dan Helikopter untuk Distribusi Logistik

Agus juga menjelaskan, jumlah pengungsi akibat gempa tersebut bertambah dari yang tercatat pada Senin (15/7/2019) berjumlah dua ribu orang menjadi 3.104 orang yang tersebar di 15 titik.

"Titik pengungsian di antaranya Kantor BPBD Halmahera Selatan, Dinas Pariwisata Kabupaten Halmahera Selatan, Polres Kabupaten Halmahera Selatan, Masjid Raya, Kantor Lembaga Pemasyarakatan Halsel, SMEA Amasing, Gunung Bobebo. Sisanya berada di lokasi Kecamatan Gane Barat dan Gane Timur," kata Agus.

Agus mengatakan, BNPB mencatat terdapat 971 unit rumah rusak berat (RB) dengan rincian:

Desa Ranga-Ranga, Kec. Gane Timur Selatan 300, Desa Gane Luar, Kec. Gane Timur Selatan 380, Desa Sawat, Kec. Gane Timur Selatan 6, Desa Gaimu, Kec. Gane Timur Selatan 10, Desa Kuwo, Kec. Gane Timur Selatan 30, Desa Liaro, Kec. Bacan Timur Selatan 22, Desa Tomara, Kec. Bacan Timur Tengah 90, Desa Tanjung Jere, Kec. Gane Timur 2, Desa Lemo Lemo, Kec. Gane Barat Selatan 131.

Baca: Akses Terputus Akibat Gempa Halmahera, BNPB Kirimkan Kapal dan Helikopter untuk Distribusi Logistik

"Fasilitas pendidikan tujuh unit rusak berat yakni enam gedung sekolah dan satu Paud. Tiga fasilitas peribadatan rusak berat, satu fasilitas kesehatan rusak berat. Tiga jembatan rusak, dua unit di Desa Saketa, satu unit di Desa Pasi Palele," kata Agus.

Agus mengatakan pihak BNPB telah mengirimkan tiga personil Tim Reaksi Cepat BNPB ke kawasan terdampak bencana di Halmahera Selatan untuk melakukan koordinasi serta pendataan dampak gempa.

"Kebutuhan mendesak antara lain beras, air mineral, makanan siap saji mie instan, tikar matras, selimut, terpal, popok bayi, pakaian anak, dan perlengkapan anak," kata Agus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas