Nasib 19 Murid Kelas 2 SD Cikadongdong Tasik Tak Kebagian Kelas, Belajar Lesehan di Perpustakaan
murid-murid kelas II itu tak hanya harus KBM di ruang perpustakaan tapi juga belajar dengan cara lesehan di lantai karena tak tersedia kursi dan meja
Editor: Sugiyarto
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Sebanyak 19 murid SD Cikadongdong, Desa Cikadongdong, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) di ruang perpustakaan.
Yang membuat prihatin para guru, murid-murid kelas II itu tak hanya harus KBM di ruang perpustakaan tapi juga belajar dengan cara lesehan di lantai karena tidak tersedia kursi dan meja belajar.
Mereka terpaksa melaksanakan KBM seperti itu karena sekolah kekurangan ruang kelas.
Kepala SD Cikadongdong, Eti Kursiasih, saat ditemui, Rabu (17/7/2019), mengatakan, sekolah yang berada di wilayah ibu kota kabupaten ini mengalami kekurangan ruangan belajar sejak 28 tahun.
Saat itu sudah diajukan proposal penambahan satu ruang belajar.
Namun hingga saat ini tidak ada perhatian.
"Katanya sudah 28 tahun diusulkan. Tapi hingga saat ini belum ada perhatian. Terpaksa satu kelas belajar berpindah-pindah. Saat ini kami tempatkan di ruang perpustakaan," kata Eti.
Eti mengaku prihatin ada anak didiknya terpaksa harus belajar secara lesehan di lantai.
Dia khawatir ada anak yang sakit masuk angin atau flu akibat kondisi lantai keramik yang dingin.
Belajar pun dipastikan tidak benar-benar fokus.
Hal itu diakui Febi, salah seorang murid.
"Belajar di lantai tidak enak. Lantainya dingin dan belajar juga tidak konsentrasi karena dingin juga pegal-pegal," ujarnya.
Eti menambahkan, pihaknya tengah merembukkan kemungkinan sekolah pagi dan siang dengan orang tua serta komite sekolah agar tidak ada murid yang belajar di luar ruang kelas.
Di Cianjur