Pejabat di Pemkab Kendal Mulai Ragu untuk Merealisasikan Rencana Menutup Lokalisasi Gambilangu
Rencana penutup lokalisasi Gambilangu dianggap akan menimbulkan masalah baru.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, KENDAL - Rencana penutup lokalisasi Gambilangu dianggap akan menimbulkan masalah baru.
Penutupan lokalisasi yang berada di perbatasan Kabupaten Kendal dan Kota Semarang itu akan membawa dampak bagi para penghuni lokalisasi yang terjangkit HIV.
Mereka yang terjangkit HIV akan sulit terpantau pengobatannya oleh pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendal saat lokalisasi dibubarkan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kendal, Muntoha mengatakan bahwa pihaknya akan mengalami kesulitan dalam mendeteksi penyebaran dan penderita HIV pasca lokalisasi ditutup.
Pasalnya para penderita HIV yang berada di lokalisasi dapat berpencar tanpa terdeteksi setelah lokalisasi ditutup.
"Selama ini kami rutin mengadakan pengecekan kesehatan para PSK melalui resos (Rehabilitasi Sosial) di lokalisasi, saat ditutup maka kami akan kesulitan mengecek kondisi dan pengobatan mereka," katanya, Senin (23/7).
Selama ini, jika PSK penderita HIV akan berpindah tempat maka pihaknya dapat langsung mengetahui. Ia dapat menyampaikan pemberitahuan kepada pemerintah daerah yang dituju terkait kepindahan PSK tersebut.
"Dengan begitu, penderita HIV tidak sampai LFU (Lost Follow Up) dan pengobatannya tetap berjalan, jika sampai tidak terpantau maka besar kemungkinan pengobatan terhenti" tuturnya
Namun penanganan kasus HIV bukan hanya menjadi tanggung jawa pemerintah saja.
Peran serta masyarakat diperlukan dalam memantau penyebaran dan pencegahan HIV tanpa mengucilkan Orang Dengan HIV dan Aids.
"Hal yang paling penting yakni peran serta dari masyarakat, jika ada warga dirasa mengalami gejala sakit keras, dapat dilaporkan ke puskesmas. Sehingga Dinkes dapat segera terpantau," katanya.
Para penyedia jasa prostitusi di Gambilangu pun saat ini tengah mempersiapkan diri mengubah usahanya menjadi tempat wisata karaoke.
Nantinya pada lokasi tersebut akan berjejer-jejer tempat karaoke namun tidak menyediakan jasa prostitusi lagi.
Ketua Rehabilitasi Sosial Gambilangu, Kasmadi mengatakan bahwa para penyedia jasa prostitusi di Gambilangu akan mengalihkan usahanya menjadi jasa hiburan karaoke sehingga terbentuk wisata karaoke.
Bahkan untuk menguatkan hal itu, para warga sudah membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
"Saat ini sudah dibentuk Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata ) dan beberapa tengah melakukan perizinan pendirian karaoke. Sehingga saat ditutup secara resmi, mereka sudah tidak melakukan lagi jasa prostitusi," katanya
Sementara itu Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kendal, Agung Setiawan meragukan jika jenis wisata tersebut akan bebas dari praktik prostitusi.
Selain itu pihaknya juga kebingungan menentukan tempat karaoke masuk dalam kategori wisata seperti apa.
"Jika masyarakat ingin menjadikan menjadi tempat wisata, kami mempersilahkan. Karena di situ merupakan tanah milik perorangan bukan milik pemkab. Namun dengan syarat tidak menawarkan jasa prostitusi di dalamnya," tuturnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Jika Lokalisasi GBL Gambilangu Kendal Ditutup, Pemkab akan Kesulitan Pantau PSK Terjangkit HIV, https://jateng.tribunnews.com/2019/07/23/jika-lokalisasi-gambilangu-kendal-ditutup-pemkab-akan-kesulitan-pantau-psk-terjangkit-hiv?page=2.