Masuk Bursa Calon Wali Kota Solo, Gibran: Kabari Saya Kalau Pendaftarannya Dibuka
Popularitas Gibran setara dengan Wakil Wali Kota Surakarta saat ini, Achmad Purnomo di angka 90 persen.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muji Lestari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka akhirnya berkomentar terkait kabar namanya yang masuk ke dalam bursa calon Wali Kota Solo.
Diketahui, survei laboratorium kebijakan publik Universitas Slamet Riyadi, menempatkan dua putra Jokowi masuk tiga besar urutan popularitas bakal pemimpin Kota Solo.
Dua Putra Jokowi Gibran dan Kaesang Pangarep masuk dalam bursa Pilwalkot Solo, sesuai dengan survei yang digelar oleh Universitas Slamet Riyadi.
Popularitas Gibran setara dengan Wakil Wali Kota Surakarta saat ini, Achmad Purnomo di angka 90 persen.
Sedangkan Kaesang berada di peringkat ketiga dengan 86 persen.
Menanggapi hasil survei tersebut Gibran Rakabuming mengaku, diberi kebebasan memilih oleh keluarganya.
Termasuk jika ingin terjun ke dunia politik.
Baca: Jokowi Klaim Belum Terima CV Kandidat Menteri dari Parpol, Analis: Baru Lempar Nama
Tanggapan Gibran disampaikan saat mengisi waktu akhir pekan bersama Jokowi dan putranya, Jan Ethes di salah satu pusat perbelanjaan.
Putra sulung Presiden Jokowi itu mengisyaratkan tidak menutup kemungkinan masuk ke dunia politik.
Dari tayangan YouTube KompasTv (29/7/2019) saat diwawancarai, Gibran sempat menanyakan kapan pendaftaran Pilwalkot Solo kepada awak media.
Ditanya kesediaannya mencalonkan diri untuk Wali Kota Solo, Gibran justru meminta dikabari apabila pendaftarannya sudah dibuka.
"Kalau pendaftarannya sudah dibuka ya, temen-temen ngabarin saya," ucap Gibran kepada awak media
"Yang jelas saya sangat mengapresiasi, berterima kasih kepada warga Solo atas penilaiannya yang positif untuk saya," ucap Gibran saat diwawancarai media.
Gibran mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada warga Solo atas penilaian yang positip untuk dirinya, sehingga masuk ke dalam tiga besar bursa calon Wali Kota Solo.
"Kalau di keluarga saya, bapak dan ibu itu tidak pernah memaksakan harus jadi ini, harus jadi itu, harus jadi pengusaha, atau apa," jelas Gibran kepada media.
"Di keluarga kita tuh cukup demokratis lah, nggak ada pemaksaan" sambung Gibran.