Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BERITA POPULER: Fakta Baru Pria Mati Hidup Lagi, Bangun Seusai Digelitik dan Diduga Punya Ilmu Hitam

Simak fakta terbaru mengenai pria yang mati dan hidup lagi. Dari Robi Anjal yang bangun seusai digelitiki hingga diduga mempunyai ilmu hitam.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in BERITA POPULER: Fakta Baru Pria Mati Hidup Lagi, Bangun Seusai Digelitik dan Diduga Punya Ilmu Hitam
KOMPAS.com Taufiqurrahman / Facebook Yuni Rusmini
Fakta pria mati hidup lagi di Sampang, penyebab 'bangkit' kembali hingga kuburan sudah digali. 

Simak fakta terbaru mengenai pria yang mati dan hidup lagi. Dari Robi Anjal yang bangun seusai digelitiki hingga diduga mempunyai ilmu hitam.

TRIBUNNEWS.COM - Kasus pria mati yang hidup lagi, bernama Robi Anjal (38) menghebohkan warga Sampang.

Pasalnya, Robi mendadak bangun setelah terjatuh dari ranjang di ambulans, Jumat (26/7/2019).

Dilansir Kompas.com, saat itu "jasad" Robi berada di sebuah pondok pesantren di Sampang, Madura, Jawa Timur.

Istri Robi, yang enggan disebutkan identitasnya, mengatakan, suaminya tiba-tiba tak sadarkan diri ketika bersujud di pendapa Keraton Surakarta pada tanggal 23 Juli 2019.

Baca: Pengakuan Robi Anjal, Pria Mati Hidup Lagi di Sampang, Bingung Dipolisikan, Sebut Dirinya Cuma Tidur

Baca: Fakta Robi Anjal yang Pura-Pura Mati Kini Harus Berurusan dengan Polisi

Baca: Robi Anjal Hidup Lagi Saat di Sampang Madura, Warga Sudah Gali Kubur & Tahlilan

Robi pun meninggal setelah tak sadar sekitar 6 jam.

Meskipun begitu, aksi Robi dianggap hanya akal-akalan semata oleh warga Sampang.

BERITA TERKAIT

Warga pun melaporkan Robi ke polisi.

Berikut fakta terbaru kasus pria mati hidup lagi, dirangkum Tribunnews dari Kompas.com :

1. Pingsan di Pendapa Keraton Surakarta

Dilansir Kompas.com, Robi menceritakan dirinya bersama istri datang ke keraton Solo untuk meminta petunjuk terkait asal-usul ayahnya yang masih ada keturunan keraton Solo.

Hal itu terjadi pada Selasa, (23/7/2019).

Namun, tidak ada satu pun pihak keraton yang menemui Robi.

Robi pun memilih langkah dengan bersujud di pendapa keraton.

Setelah bersujud, Robi mengaku tidak sadarkan diri.

"Sejak saat itu saya tidak sadar. Saya hanya merasa tidur, bukan mati suri seperti fitnah yang disebarkan banyak orang," kata Robi.

2. Diminta Dikuburkan di Sampang

Sementara itu, istri Robi mengaku bingung karena suaminya tidak kunjung sadar selama enam jam lebih.

Orang-orang yang ada di sekitar keraton ikut bingung sehingga dipindah ke tempat orang sembahyang di luar lingkungan keraton.

Bahkan, dokter didatangkan untuk memastikan kondisi Robi.

"Kata dokter di Solo, suami saya meninggal karena serangan jantung. Saya masih ragu meskipun sedikit percaya atas keterangan dokter," kata istri Robi.

Dilansir Kompas.com, dengan alasan menuruti wasiat dari Robi, istri Robi membawa "jenazah" suaminya ke Sampang.

VIRAL Video Pria Mati di Pontianak Hidup saat Dibawa ke Sampang, Polisi Ungkap Fakta Terselubung
VIRAL Video Pria Mati di Pontianak Hidup saat Dibawa ke Sampang, Polisi Ungkap Fakta Terselubung (Facebook/Yunui Rusmini)

Menurut istri Robi, dirinya ingin dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga pesantren.

Lalu setelah tiba di Sampang, Robi langsung menuju pondok pesantren Karongan, Desa Tanggumung, Kecamatan Kota Sampang.

"Saya orang awam, saya bingung. Jadi, banyak orang yang saya hubungi, hingga akhirnya sampai di Sampang," imbuh istri Robi.

Saat tiba di Sampang, Robi tiba-tiba hidup lagi.

Kata Robi, lantunan salawat dan bacaan Al-Quran yang membangunkan dirinya.

"Saya terkejut mengapa tiba di Sampang. Padahal, terakhir saya ingat ada di keraton Solo," imbuh pria kelahiran 18 Maret 1981 ini.

3. Kecurigaan Ulama

Ulama kharismatik asal Kabupaten Sampang, Jawa Timur, KH. Fauroq Alawi, sudah curiga dengan aksi yang dilakukan Robi Anjal.

Pasalnya, banyak kejanggalan yang terjadi sejak informasi kematian Robi pada Selasa (23/7/2019) sampai ke Kiai Fauroq.

Dilansir Kompas.com, Fauroq menjelaskan, asal-usul Robi tidak jelas dan tidak ada hubungan kekerabatan dengan keluarga besar dirinya.

Apalagi menyebutkan bahwa mayat Robi ingin dikubur di dekat kuburan ayahnya karena alasan wasiat.

Keinginan inilah yang menjadi kejanggalan pertama.

"Makam ayah itu bukan di pemakaman umum. Keluargapun, untuk dimakamkan bersama makam ayah masih mikir-mikir. Robi ini bukan siapa-siapa," ujar Fauroq, dikutip Tribunnews dari Kompas.com.

Kecurigaan kedua datang.

Saat mobil ambulans tiba di halaman rumah Fauroq, supir dan keluarga pengiring jenasah Robi, termasuk istri dan anak Robi, tidak ada yang bisa menunjukkan berkas yang menjelaskan soal kematian pria berambut gondrong tersebut.

"Biasanya petugas ambulans itu membawa surat-surat dari rumah sakit yang menerangkan soal kematian. Ini tidak ada," imbuh Fauroq.

Kecurigaan ketiga, jasad Robi tidak ada tanda-tanda seperti orang mati yang sudah empat hari.

Menurut putera ulama kharismatik Sampang, KH. Moh. Alawi ini, mayat yang tidak dikubur dalam dua hari, akan berbau bangkai.

Ternyata, saat jasad Robi disentuh oleh salah satu santrinya, terasa hangat.

Biasanya, jasad orang mati terasa dingin.

4. Bangun Seusai Digelitik

Yang paling menguatkan jika kematian Robi adalah main-main, saat warga yang datang menjenguk mayat Robi, menggelitik kakinya.

Tiba-tiba, Robi berbalik dari ranjang ambulans hingga terjatuh ke tanah.

Akal-akalan yang dilakukan Robi, menurut Fauroq, diduga hanya ingin mencari sensasi agar dianggap sebagai orang yang memiliki karomah.

Apalagi memanfaatkan kebesaran nama almarhum KH. Moh. Alawi.

Dugaan itu, karena dari beberapa pembicaraan Robi dengan Fauroq sebelum peristiwa Sabtu malam itu terjadi.

Robi sendiri, beberapa kali berhubungan dan sowan kepada Fauroq.

"Pembicaraannya aneh-aneh seperti mengaku wali dan memiliki karomah. Makanya saya 100 persen tidak percaya sejak awal," ungkap Fauroq.

Hanya saja, salah satu ulama yang juga keponakan Fauroq, tertipu dengan ucapan Robi.

Sehingga apa yang diucapkan Robi, dipercaya.

Bahkan keponakan Fauroq itu, berusaha meyakinkan dirinya.

Hanya saja, Fauroq mengingatkan agar hati-hati.

5. Warga Sampang Terlanjur Patungan

Warga Sampang sudah terlanjur patungan uang untuk membiayai perawatan jenazah Robi.

Patungan uang itu atas permintaan tokoh masyarakat setempat.

Alasannya, Robi tidak punya anggota keluarga lain selain istri dan anaknya, sehingga kematiannya akan dirawat di Sampang.

Selain itu, pemakaman mayat Robi dilakukan di Kabupaten Sampang untuk memenuhi wasiat Robi yang ingin dikubur di dekat makam ulama kharismatik Sampang, KH Moh Alawi.

Moh Syafii, salah satu warga Desa Tanggumung kepada Kompas.com, Senin (29/7/2019), mengatakan, saat pengajian rutin malam Jumat, warga diminta untuk patungan uang oleh salah satu tokoh masyarakat.

Warga tidak ada yang protes.

Keesokan harinya, dana yang terkumpul hampir Rp 4 juta.'

Ilustrasi
Ilustrasi (Tribunnews.com)

Sebagian uang yang terkumpul diberikan kepada sopir ambulans yang mengantarkan jasad Robi ke Sampang.

Biayanya Rp 1,8 juta.

"Selain biaya angkut jenazah, ada uang yang digunakan untuk menjemput anak Robi ke Bandara Juanda yang datang dari Pontianak," kata Moh. Syafii.

Sisa uang, rencananya untuk biaya doa kematian selama tujuh hari.

Setelah masyarakat tahu aksi Robi hanyalah akal-akalan, warga kesal karena merasa dipermainkan.

Sehingga, warga ada yang melaporkan ke polisi karena perbuatan pria berambut gondrong itu, meresahkan warga.

Selain patungan biaya, warga juga sudah menggali kuburan sejak Jumat pagi.

Bahkan, doa keselamatan Robi, sudah digelar sejak hari Rabu di masjid desa setempat.

"Warga betul-betul kesal. Hampir saja warga berbuat anarki, tapi diredam oleh kiai," ungkap Syafii.

6. Robi dan Istri Minta Maaf

Robi dan istrinya sudah meminta maaf kepada KH Ajmall Kholqillah, tokoh masyarakat setempat yang sudah menyebarkan informasi soal kematian Robi.

Permintaan maaf Robi didampingi anggota Polres Sampang.

Saat Robi tiba di kediaman Ajmalu, warga yang masih kesal dengan perbuatannya berusaha ingin menyakiti.

Robi Anjal (38) asal Pontianak, Kalimantan Barat, bersama istri dan anaknya saat menunggu panggilan pemeriksaan polisi di Polres Sampang, Senin (29/7/2019). (TAUFIQURRAHMAN)
Robi Anjal (38) asal Pontianak, Kalimantan Barat, bersama istri dan anaknya saat menunggu panggilan pemeriksaan polisi di Polres Sampang, Senin (29/7/2019). (TAUFIQURRAHMAN) ((TAUFIQURRAHMAN/Kompas.com))

Namun oleh polisi segera diamankan ke dalam mobil patroli dan dibawa kembali ke kantor Polres Sampang.

"Kalau tidak diamankan polisi, Robi itu sudah remuk karena sudah membohongi kiai dan warga," terang Samsu Rijal, warga Desa Tanggumung yang datang ke kediaman Kiai Ajmal.

7. Warga Tutup Kuburan

Warga Dusun Talempeng Bandungan, Desa Tanggumung, Kecamatan Kota Sampang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, menutup kembali kuburan yang sudah selesai digali untuk Robi Anjal.

Penutupan kuburan itu dilakukan warga pada Minggu (28/7/2019) lalu.

Warga Desa Tanggumung menunjukkan kuburan yang sudah ditutup kembali yang dipersiapkan untuk Robi Anjal setelah aksi pura-pura mati diketahui warga.
Warga Desa Tanggumung menunjukkan kuburan yang sudah ditutup kembali yang dipersiapkan untuk Robi Anjal setelah aksi pura-pura mati diketahui warga. (TAUFIQURRAHMAN)

Abdul Halim, warga setempat mengatakan, kuburan untuk Robi sudah selesai digali sejak hari Jumat (26/7/219) pagi.

Saat menggali kuburan, warga meninggalkan aktivitas lainnya karena diperintahkan oleh tokoh setempat agar selesai lebih.

"Yang biasa menyiram tembakau, sementara ditinggalkan. Yang bekerja ke kota juga tidak bekerja," ujar Abdul Halim.

8. Diduga Punya Ilmu Hitam

Dilansir Kompas.com, menurut Kasat Reskrim Polres Sampang, AKP Subiantana, diduga Robi sedang menjalani tirakat ilmu spiritual.

"Masih mau kami periksa lebih lanjut motivasinya apa melakukan hal itu. Soal kemungkinan adanya unsur pidana, juga kami kaji karena belum ada laporan siapa yang dirugikan," ungkap Subiantana, dikutip Tribunnews dari Kompas.com.

Ilustrasi
Ilustrasi (Kolase Tribun Bogor)

Sementara itu, Farouq juga mengaku sudah curiga dengan aksi yang dilakukan Robi.

"Makam ayah itu bukan di pemakaman umum. Keluargapun, untuk dimakamkan bersama makam ayah masih mikir-mikir. Robi ini bukan siapa-siapa," ujar Fauroq.

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia/Kompas.com/Taufiqurrahman)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas