Koperasi Harus Meningkatkan Kinerjanya dalam Persaingan Bisnis yang Makin Ketat Ini
Mempersiapkan sumberdaya manusia koperasi yang handal dalam mengantisipasi kemajuan teknologi, merupakan pilihan utama
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, SUMBA - Gerakan koperasi di Indonesia telah mengalami kemajuan pesat. Padalnya, koperasi memberikan dampak nyata bagi perbaikan ekonomi anggotanya dan memberikan kontribusi pembentukan PDB yang terus mengalami peningkatan prosentase dari tahun ke tahun dalam empat tahun terakhir ini.
Hal itu ditegaskan Deputi Bidang Kelembagaan Luhur Pradjarto, acara peringatan Hari Koperasi ke-72 di Provinsi NTT yang dipusatkan di Kabupaten Sumba Barat akhir pekan lalu.
Namun, Luhur berharap jangan merasa puas karena di era Revolusi Industri 4.0, koperasi harus berupaya lebih keras untuk meningkatkan kinerjanya dalam persaingan bisnis yang semakin ketat.
"Oleh karena itu, mempersiapkan sumberdaya manusia koperasi yang handal dalam mengantisipasi kemajuan teknologi, merupakan pilihan utama", ujar Luhur.
Langkah selanjutnya, lanjut Luhur, harus dibarengi dengan kreatifitas dan inovasi untuk menata organisasi dan strategis bisnis, sehingga kperasi dapat memberikan pelayanan prima kepada anggota dengan mengoptimalkan penerapan teknologi digital termasuk dalam mengelola usahanya, serta mempertanggungjawabkan usaha yang dikelolanya melalui Rapat Anggota.
Baca: Koperasi Pekerja Migran, Cegah Risiko Jeratan Utang Rentenir
"Koperasi juga harus mampu mengakomodasi pola-pola baru dalam menjalankan roda organisasi maupun usaha, agar koperasi mampu meningkatkan daya saingnya", tandas Luhur.
Untuk itu, Luhur mengingatkan bahwa pendidikan anggota dan pengurus perlu terus dilakukan, tidak hanya tentang hak dan kewajiban dalam berkoperasi. "Akan tetapi lebih dari itu, misalnya pembekalan dalam hal penyusun strategi bisnis, pengemasan produk, memasarkan produk melalui e-commerce, layanan kepada anggota secara online, dan lain-lain sesuai dengan perkembangan bisnis", papar Luhur.
Oleh sebab itu, kata Luhur, dalam rangka mengembangkan koperasi, ada peluang bagi koperasi untuk memperkuat keanggotaan. Yaitu, dengan merangkul kaum milenial.
"Mereka sangat melek teknologi dan memiliki komunitas yang sudah terjalin melalui daring. Diharapkan dengan berbasis anggota yang sehat dan kuat, akan meningkatkan kapasitas koperasi sebagai badan usaha yang mandiri dan tangguh, sebagaimana tujuan dari Reformasi Total Koperasi", jelas Luhur.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Kabupaten Sumba Barat Agustinus Niga Dawapole mengatakan, peringatan Hari Koperasi merupakan momentum yang tepat untuk merefleksi dan introspeksi bagi warga koperasi untuk terus berprestasi dalam memajukan dan sekaligus meningkatkan kualitas koperasi di Provinsi NTT.
Saat ini, lanjut Agustinus Niga, Provinsi NTT sudah memiliki koperasi yang sudah dapat diperhitungkan secara nasional, yaitu Kopdit Pintu Air, KSP Tanaoba Lais Manekat (TLM), Kopdit Swastisari, dan satu koperasi sebagai penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) yaitu KSP Obor Mas.
"Oleh karena itu, saya himbau kepada seluruh anggota dan pengurus koperasi agar terus meningkatkan kapasitasnya, agar usaha dan kelembagaan koperasi dapat berjalan dengan baik sesuai jatidiri koperasi", jelas Agustinus Niga.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Dekopin Muhamad Sukri mengatakan, di era digitalisasi ini dunia usaha perlu menyesuaikan dalam memanfaatkan teknologi. "Koperasi juga harus dapat beradaptasi dalam mengimplentasi teknologi digital untuk mengembangkan usahanya", kata Sukri.
Baca: HUT ke-72 Koperasi, Warga di Ingatkan Waspadai Koperasi Bodong dan Fintech Liar
Dengan penerapan teknologi, Sukri meyakini skala usaha koperasi harus ada lompatan yang pada akhirnya akan memperkuat bisnis koperasi dan daya saing. "Hal ini sejalan dengan tujuan Reformasi total koperasi yaitu mewujudkan koperasi yang berkualitas sehingga dapat memberikan manfaat bagi anggotanya dan masyarakat", pungkas Sukri.