Cerita Lengkap Prada DP Mutilasi Fera Oktaria yang Terungkap di Pengadilan Militer
Fakta kekejaman Prada DP yang tega membunuh dan memutilasi kekasihnya Fera Oktaria (21) terungkap dalam sidang perdana
Editor: Hendra Gunawan
Prada DP gagal melakukan mutilasi hingga tuntas karena gergaji yang digunakan patah.
Dalam dakwaan, Prada DP yang telah membunuh Fera dengan cara dicekik kebingungan untuk menghilangkan jejak atas aksi kejahatannya tersebut.
Ia lalu keluar kamar penginapan dan melihat satu gergaji yang berada di dalam gudang dan digunakan untuk memotong tubuh Fera.
Namun saat terdakwa mencoba memutilasi korban, gergaji itu patah sebelum tangan korban putus.
Setelah gergaji patah, Prada DP kembali keluar kamar dan membawa sepeda motor milik korban menuju ke pasar.
Di sana ia membeli buah serta gergaji dan tas untuk dibawa kembali ke penginapan. Saat dipenginapan, terdakwa kembali melakukan mutilasi. Namun, gergaji itu kembali patah.
Prada DP menghubungi seorang temannya dan memberitahukan bahwa Fera telah ia bunuh. Temanya pun terkejut atas tindakan Prada DP. Ia lalu meminta saran untuk menghilangkan jejak aksi pembunuhan tersebut.
"Teman dari terdakwa menyebutkan bakar saja," jelasnya.
Kondisi tubuh Fera yang sudah terbujur kaku lalu dimasukkan Prada DP ke dalam kasur. Ia menyiapkan obat nyamuk bakar yang telah dirakit dijadikan alat untuk membakar jenazah Fera.
Obat nyamuk yang dihidupkan terdakwa ternyata mati sehingga tubuh korban gagal dibakar.
Setelah membunuh dan memutilasi Fera, Prada DP duduk santai sembari mengisap satu batang rokok serta memakan buah jeruk di dalam kamar penginapan.
Jeruk tersebut sebelumnya dibeli oleh Prada DP di pasar tak jauh dari penginapan di Kabupaten Musi Banyuasin, saat membeli tas, koper serta gergaji. Seluruh barang tersebut, rencananya digunakan Prada DP untuk membungkus jenazah korban.
Menangis di ruang sidang
Saat persidangan berlangsung, Prada DP tiba-tiba menangis. Hal itu saat kakak kandung Fera, Putra bersaksi di persidangan.