Dodi Karnadi Pria yang Mendengar Pengakuan Prada DP Telah Membunuh Vera Oktaria Menghilang
Dodi Karnadi paman Prada Deri Pramana atau Prada DP tidak hadir dalam sidang lanjuntan pembunuhan Vera Octaria
Editor: Adi Suhendi
![Dodi Karnadi Pria yang Mendengar Pengakuan Prada DP Telah Membunuh Vera Oktaria Menghilang](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/serli-marlita-perempuan-yang-menjadi-bahan-pembicaraan-pada-saat-sidang-pert.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Dodi Karnadi paman Prada Deri Pramana atau Prada DP tidak hadir dalam sidang lanjuntan pembunuhan Vera Oktaria di pengadilan militer I-04 Jakabaring Palembang, Kamis (8/8/2019).
Dodi Karyadi sebelumnya dijadwalkan akan memberikan keterangan dalam persidangan.
Dodi Karyadi merupakan orang yang mendengar pengakuan Prada DP telah membunuh Vera Octaria.
Dodi menghilang entah ke mana.
Kesaksian bibi Prada DP, Elsa Eliza pada sidang sebelumnya mengatakan, Dodi merupakan salah seorang yang mendengar langsung pengakuan Prada DP bahwa dirinya sudah membunuh Vera Oktaria.
Baca: Aksi Dramatis Wanita Muda Gagalkan Perampokan Money Changer di Bali, Rebut Pistol Lalu Todong Pelaku
Baca: Pelarian Abdul Lahab Begal Licin di Lampung Tengah Berakhir Setelah 2 Peluru Menembus Dadanya
Baca: Kronologi KPK Tangkap Anggota DPR I Nyoman Dhamantra, Bermula Dari Pusat Perbelanjaan Hingga Bandara
Baca: Dengan Harga Murah, Arsenal Resmi Beli David Luiz dari Chelsea
"Surat dari kepala desanya menyatakan bahwa saudara Dodi Karnadi memang benar tidak berada di tempat dan tidak diketahui keberadaannya,"ujar ketua majelis hakim Letkol Chk Khazim SH yang membacakan surat keterangan dari kepala desa tempat Dodi Karnadi tinggal.
Menanggapi hal tersebut, ketua majelis hakim menegaskan agar para saksi diupayakan dapat dihadirkan pada persidangan mendatang.
"Namun demikian, harus diupayakan agar seluruh saksi dapat hadir dalam persidangan,"ujarnya.
Sidang kembali ditunda dan akan dilanjutkan, Selasa (13/8/2019) mendatang.
Selain Dodi Karnadi, Prada DP juga berkomunikasi dengan Imam Satria (36 tahun).
Imam disebut sebagai orang yang menyarankan Prada DP membakar mayat Vera Oktaria.
Dalam dakwaan tak disebutkan secara pasti kenapa Prada DP dan pamannya, Teguh, meminta saran dari Imam Satria.
Baca: KPK Tetapkan Anggota DPR Fraksi PDIP I Nyoman Dhamantra Jadi Tersangka Suap Impor Bawang Putih
Imam Satria kini sudah meninggal dunia.
Mayatnya ditemukan mengapung di Sungai Dawas Sungai Lilin Musi Banyuasin.
Bukan hanya menyarankan, bahkan Imam lah yang membelikan peralatan yang dibutuhkan Prada DP untuk membakar mayat Vera Oktaria dalam kamar hotel.
Ceritanya setelah gagal memutilasi tubuh Vera dan bingung memindahkan mayat dari kamar hotel Sahabat Mulya, Prada DP datang ke rumah Teguh, pamannya.
Di sana mereka lalu bertemu dengan Imam.
"Bagaimana menghilangkan mayat Vera ini?" tanya Prada DP pada Imam saat itu, seperti dibacakan oditur dalam dakwaan.
Baca: Prada DP Bawa Vera Masuk Penginapan Pukul 02.00 Subuh
"Bakar saja," jawab Imam.
Prada DP membeli peralatan seperti, racun nyamuk bakar spiral, korek api kayu, dan karet gelang.
Namun, setelah merangkai alat pemicu untuk membakar mayat Vera, Prada DP merasa kasihan.
Setelah urung membakar Vera pada percobaan pertama, Prada DP lalu bertemu lagi dengan Imam di rumah Teguh.
"Sudah om, tinggal aku bakar saja," kata Prada DP.
Imam saat itu bilang, "Masa kamu sudah diajari nggak bisa," jawab Imam.
Usai itu Prada DP lalu bergegas lagi ke Hotel dan menyalakan pemicu untuk membakar dan meninggalkan kamar.
Belakangan pemicu api itu gagal.
Pada sidang perdana Kamis lalu, Oditur Militer sempat membacakan dakwaan berdasarkan keterangan atau pengakuan dari Prada DP.
Dalam dakwaan yang berisi pengakuan Prada DP itu diketahui pada malam tanggal 7 Mei, Prada DP dan Vera Oktaria bertemu.
Vera saat itu baru saja selesai bekerja dari tempat kerjanya di Indomaret Jl Jenderal Sudirman Palembang.
Lalu Vera Oktaria yang masih berseragam kerja itu bertemu dengan Prada DP.
"Dengan menggunakan seragam indomaret dengan kombinasi warna biru kombinasi merah dan kuning, celana jins warna biru serta memakai warna hitam. Saudara Vera Oktaria membonceng terdakwa dengan menggunakan motor saudara Vera Oktaria menuju arah jembatan Ampera," kata Oditur di persidangan.
![Prada Deri Pramana, terdakwa kasus mutilasi Vera Oktaria, menangis saat mendengarkan saksi keempat, kakaknya almarhum Vera pada sidang perdana yang dipimpin Hakim Ketua Letkol CHK M Khazim di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (1/8/2019). Sidang pertama ini selain terdakwa dihadirkan juga 7 saksi. SRIWIJAYA POST/SYAHRUL HIDAYAT](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/sidang-militer-kasus-mutilasi-yang-dilakukan-prada-deri-pramana_20190801_230449.jpg)
Dari sana, Prada DP lalu membawa Vera Oktaria sampai ke luar kota Palembang.
Perhentian pertama di Betung, Banyuasin, sekitar 60 kilometer dari Kota Palembang.
"Sekitar pukul 01.00 saudari Vera Oktaria beristirahat makan sahur di Betung. Selesai makan sahur, saudari Vera Oktaria mengajak terdakwa pulang namun menolak dan mengajak melanjutkan perjalanan ke arah Sungai Lilin," kata Oditur.
Dalih Prada DP mengajak ke Sungai Lilin untuk menemui bibinya.
Jarak Betung ke Sungai Lilin Musi Banyuasin (Muba) sekitar 1 jam perjalanan.
Namun sesampai di Sungai Lilin, Prada DP mengaku lupa dimana rumah bibinya itu sementara Vera khawatir karena sudah larut malam.
Akhirnya Prada DP mengajak masuk ke penginapan Sahabat Mulya di Sungai Lilin itu.
Di sanalah pembunuhan itu terjadi. Prada DP membunuh setelah keduanya cekcok.
Kalap
Prada Deri Permana atau Prada DP menjalani sidang perdana di Pengadilan Militer I-04 Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (1/8/2019).
Dalam persidangan sejumlah fakta terungkap.
Dalam dakwaan yang dibacakan Mayor D Butar Butar yang bertindak sebagai Oditur, diketahui terdakwa Prada DP telah berencana untuk membunuh Vera Oktaria (21) yang tak lain merupakan kekasihnya sendiri.
Hal itulah yang menjadi dasar nekatnya terdakwa kabur saat menjalani pendidikan kejuruan infantri di Baturaja.
Baca: Sidang Pembunuhan Kasir Minimarket: Ibunda Fera Minta Prada DP Dihukum Mati hingga Tangis Pelaku
Baca: Dede Yusuf Ungkap Modus Curang Rumah Sakit dalam Klaim Pembayaran BPJS Kesehatan
Baca: Istana Gelar Doa Kebangsaan Sambut HUT ke-74 Kemerdekaan RI
"Terdakwa curiga karena Vera diduga punya hubungan dengan orang lain."
"Terdakwa sudah berencana akan membunuh korban apabila korban ketahuan memiliki hubungan dengan orang lain karena merasa perjuangannya selama 5 tahun sia-sia," ujar Mayor D Butar Butar dalam persidangan
Setelah berhasil kabur dari pendidikannya, terdakwa mengajak korban untuk pergi ke Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Mereka hendak menuju ke rumah seorang kerabat terdakwa.
Namun, karena hari sudah larut malam, akhirnya mereka memutuskan untuk menginap di satu kamar penginapan Sahabat Mulia di Kecamatan Sungai Lilin Musi Banyuasin.
"Kemudian sekira pukul 02.30 pagi, terdakwa dan korban sempat melakukan hubungan suami istri. Kemudian kembali melakukan hubungan suami istri sekitar pukul 05.00 pagi," ujar Mayor D Butar Butar yang membacakan dakwaan terhadap Prada Deri Pramana.
"Sempat pula terjadi sedikit pertengkaran karena korban melihat terdakwa merokok. Terdakwa meminta maaf dan kemudian saling memaafkan," sambungnya.
Baca: Prada DP Hanya Tertunduk dan Menangis Ketika Ibunda Vera Oktaria Bersaksi di Persidangan
Baca: BREAKING NEWS: Pemerintah Tetapkan Idul Adha Jatuh Hari Minggu 11 Agustus 2019
Tak lama kemudian, terjadi lagi keributan antara korban dan terdakwa.
Dimana keduanya saling memperebutkan handphone milik korban.
Hal itu dilatari dari keinginan terdakwa yang ingin memeriksa pesan di handphone tersebut.
Selanjutnya terdakwa bisa mengambil handphone milik korban.
"Tapi setelah tiga kali mencoba, nomor kode handphone milik korban tidak bisa dibuka."
"Padahal sesuai kesepakatan, kode handphone mereka harus sesuai dengan tanggal jadian keduanya," ungkap Mayor D Butar Butar.
![Suhartini (50) ibu kandung Vera Oktaria tak Kuasa menahan tangis saat menjadi saksi di persidangan Prada Deri Pramana di pengadilan Militer I-04 Jakabaring](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/suhartini-50-ibu-kandung-vera-oktaria-tak-kuasa-menahan-tangis-saat-menjadi-saksi.jpg)
Kemarahan terdakwa semakin memuncak saat korban membentak terdakwa dan mengatakan bahwa dirinya sudah hamil dua bulan.
Kemudian terdakwa menjambak rambut dan membenturkan kepala korban ke dinding sebanyak 3 kali sampai korban lemas.
"Setelah itu terdakwa naik ke tubuh korban dan menutup wajahnya dengan dua bantal serta tangan kirinya mencekik leher korban sekitar 5 menit hingga akhirnya meninggal dunia,"ujarnya.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Dodi Karnadi Menghilang, Orang yang Mendengar Pengakuan Prada DP Telah Membunuh Vera