Rinto Habisi Nyawa Kristina karena Sakit Hati Tawaran Bonceng Ditolak
Rinto mengaku sakit hati karena ditolak tawarannya naik sepeda motor miliknya dan meludah ke wajah tersangka sambil menghina.
Editor: Sanusi
Korban pun mulai lunglai, dan Rinto melewati semak-semak menyeret Kristina ke jurang di bawah pohon bambu sejauh 50 meter dengan maksud menyembunyikan korban.
Pembantaian pun berlanjut, Rinto membuat korban tak bernafas dengan cekikan sekuat tenaga di leher korban selama 15 menit.
Ditambahkan Horas, melihat korban tak bergerak lagi Rinto malah mengambil telepon genggam bermerek Nokia dan dibuang ke semak-semak.
Uang senilai pecahan Rp 5000, minyak kayu putih juga dirogoh dari kantong Korban dan dibuang tidak jauh dari pohon bambu tempat korban ditemukan.
Melihat pakaian korban tergulung-gulung akibat diseret, kata Horas Rinto membuka pakaian Kristina sesuai alasan yang disampaikan Rinto berdasarkan interogasi.
Pakaian dalam seperti celana dalam, bra hingga tangtop Kristina juga dilepasnya hingga Kristina telanjang.
"Tubuh korban yang telanjang kemudian ditutupi tersangka menggunakan baju korban dengan posisi telungkup dan langsung meninggalkannya di bawah pohon bambu," jelasnya.
Disinggung soal motif tersangka nekat membunuh Kristina, kata Kapolres karena pelaku sakit hati.
"Motif tersangka membunuh korban karena tersangka emosi setelah dimaki-maki dan diludahi oleh korban," tutur AKBP Horas.
Kapolres Taput AKBP Horas Marasi Silaen juga mempersilakan jurnalis untuk mewawancarai langsung pelaku pembunuhan Rinto Hutapea (36).
Dengan membelakangi awak media, Rinto Hutapea menyebut sakit hati kepada Kristina Br Gultom.
Disinggung kenapa dirinya sakit hati kepada korban, Rinto Hutapea menyebut dirinya ditolak saat menawari korban untuk dibonceng naik sepeda motornya.
Aku minta dia untuk kubonceng, naiklah dek aku bilang gitu. Terus dia nolak, dia langsung meludahi aku.
Terus dia cakap kotor 'Bu***ginam' katanya samaku," ucap Rinto.