Rudapaksa Turis Asal China di Tengah Laut, Pemandu Jetski di Tanjung Benoa Divonis 7 Tahun
Awalnya korban ZN bersama ibunya, LX serta rombongan datang ke Bali mengunakan Travel agen Bali Oke Wisata.
Editor: Hendra Gunawan
DENPASAR - Raut wajah Muhammad Toha (28) seketika pucat.
Ia pun langsung menunduk, karena diganjar hukuman tinggi oleh majelis hakim di Persidangan Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Kamis (8/8/2019).
Pria yang bekerja sebagai pemandu Jetski divonis tujuh tahun penjara atas kasus rudapaksa turis asal China di tengah laut.
Pasalnya ia terbukti melakukan pencabulan terhadap seorang turis asal China berinisial ZN (20) di perairan Tanjung Benoa Badung, (23/4/2019) lalu.
Atas vonis yang dijatuhkan majelis hakim pimpinan Heriyanti, terdakwa melalui tim penasihat hukumnya dari Pos Bantuan Hukum (PBH) Peradi Denpasar masih pikir-pikir.
"Dia (terdakwa) masih pikir-pikir untuk menerima atau banding karena sudah minta keringan tapi majelis hakim berpendapat lain," kata Aji Silaban seusai sidang.
Jika pihak terdakwa masih bimbang, Jaksa Penuntut Umum (JPU) GA Surya Yunita PW langsung menyatakan menerima atas putusan tersebut.
Putusan majelis hakim lebih tinggi daripada tuntutan jaksa.
Sebelumnya Jaksa Yunita menuntut Toha dengan pidana penjara selama lima tahun.
Sementara dalam amar putusan majelis hakim menyatakan, bahwa terdakwa telah terbukti sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seseorang untuk melakukan atau membiarkan untuk dilakukan perbuatan cabul, diancam karena telah melakukan perbuatan yang menyerang kehormatan, kesusilaan.
Oleh karena itu, Toha dijerat Pasal 289 KUHP. Sebagaimana dakwaan tunggal jaksa penuntut.
"Mengadili, menjatuhkan pidana kepada terdakwa Muhammad Toha dengan pidana penjara selama tujuh tahun, dikurangi selama berada dalam tahanan sementara. Perintah terdakwa tetap ditahan," tegas Hakim Ketua Heriyanti.
Diungkap dalam surat dakwaan, awalnya korban ZN bersama ibunya, LX serta rombongan datang ke Bali mengunakan Travel agen Bali Oke Wisata.
Mereka tiba di Bali pada 21 April 2018, dan menginap di Quest San Hotel Denpasar.
Kemudian korban bersama ibunya dan temannya saksi HY mendatangi tempat usaha water sport.
Setibanya di tempat itu, korban bersama HY bermain Sea Water selama kurang lebih 60 menit.
Setelah bermain Sea Water, korban tergiur merasakan sensasi permainan Jetski.
Keinginan korban itu dituruti oleh ibunya dengan membeli 3 tiket seharga 35 US Dollar.
Setelah mendapat tiket, ketiganya kemudian menuju pantai didampingi seorang pegawai water sport, Noe (saksi).
Mereka kemudian diberikan Jetski dan masing-masing satu pemandu.
Baca: Cara Unik Fan Chelsea untuk Balas David Luiz yang Berkhianat ke Tim Tetangga
Baca: Elly Sugigi Klaim Lagi Didekati Dua Pria Bule Sekaligus
Baca: Jadwal Lengkap Premier League Liga Inggris, Bakal Dibuka Liverpool Vs Norwich City
Baca: Pesepakbola Muda Berbakat dari Asia Berkumpul di Allianz Explorer Camp Football Edition Asia 2019
Lalu terdakwa meminta korban untuk naik ke Jetski dengan posisi korban di depan dan terdakwa di belakang sembari memegang setir Jetski.
Terdakwa dan korban pun berkendara mengelilingi laut Tanjung Benoa.
Sesampai di tengah laut, terdakwa meminta korban yang mengemudi Jetski dan terdakwa memeluk pinggang korban.
Saat itulah timbul niat jahat terdakwa.
Tak lama berselang, terdakwa mengambil alih kemudi Jetski dan membawa korban menjauh dari ibunya sampai di perairan dekat pulau kecil (sekitar daerah perairan serangan).
"Terdakwa kemudian mematikan mesin Jetski lalu menarik dagu korban ke arah kanan dengan kedua tangannya sampai muka korban berhadapan dengan muka terdakwa. Selanjutnya terdakwa mencium bibir korban dan korban mengikuti keinginan terdakwa karena korban ketakutan tenggelam karena tidak bisa berenang dan berada di tengah perairan laut," ungkap Jaksa Surya Yunita kala itu.
Selanjutnya, terdakwa memaksa korban untuk melayaninya.
Setelah puas, terdakwa kembali mengajak korban mengililingi perairan.
Dan kembali terdakwa memaksa korban melayani nafsu bejatnya.
"Setelah tiba di tempat penyewaan Jetski, korban kemudian menceritakan kejadian itu ke ibunya. Lalu ibu korban ditemani guide Zainal Zulfiki melakukan protes kepada pihak usaha water sport. Kemudian dengan dibantu oleh pihak water sport melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian" kata Jaksa Surya Yunita. (Putu Candra)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Cabuli Turis China Saat Naik Jetski di Tanjung Benoa, Toha Seketika Pucat Dengar Putusan Hakim