Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ubur-ubur Serbu Pantai di Sungai Pinang Pesisir Selatan, Bikin Nelayan Enggan Melaut

Akibat ubur-ubur ini ia berhenti menjaring ikan dan bila dipaksakan, ubur-ubur ikut tarjaring sehingga jala menjadi sangat berat

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Ubur-ubur Serbu Pantai di Sungai Pinang Pesisir Selatan, Bikin Nelayan Enggan Melaut
ISTIMEWA/DOK.WARGA PESSEL
Fenomena ribuan ubur-ubur yang memenuhi bibir pantai Nagari Sungai Pinang, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), baru-baru ini 

"Dahulu semua pantai, namun di tempat lain sudah tidak ada lagi. Namun, di sini tidak dapat habis," katanya.

Ia mengatakan untuk memenuhi kebutuhan setiap harinya agar dapurnya tetap berasap, ia harus beralih dan memutar otaknya dari nelayan ke petani.

"Kalau musim ubur-ubur ini penghasilan kami jadi nol," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa masyarakat Nagari Sungai Pinang menyebutnya dengan 'Bu bu'.

"Apalagi jika dipaksakan untuk melaut, kami harus berhadapan dengan ubur-ubur, dan kami menjadi gatal-gatal dibuatnya," katanya.

Baca: Pertamina Bayar Rp 250 Ribu Perhari Bagi Nelayan yang Bantu Angkat Tumpahan Minyak di Karawang

Hal yang sama dikatakan oleh Herman Tanjung (50), seorang nelayan mengatakan bahwa saat ini sudah sekitar empat bulan.

"Sejak bulan April, sudah ada empat bulan. Biasanya sebulan, dalam setahun. Namun, saat sudah terlalu lama," katanya.

Berita Rekomendasi

Ia menjelaskan ubur-ubur ini juga terlihat Mandeh, Sungai Nyalo, Sungai Pinang.

"Paling banyak ubur-ubur itu ada di Mandeh, karena disana airnya tenang. Dan, ubur-ubur suka ditempat yang tenang," katanya.

Ia juga mengatakan kalau pada saat melaut pada malam hari, ubur-ubur tersebut mengikuti kapal karena ada cahaya.

"Kalau dipaksakan ia masuk ke jaring, dan kita gatal-gatal dibuatnya. Ubur-ubur itu ada beberapa macam waenanya, dari putih, biru, dan merah," katanya.

Respon DKP Sumbar

Ubur-ubur terdampar di bibir pantai Sungai Pinang, Nagari Sungai Pinang, Kecamatan Koto XI, Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terbilang fenomena langka.

Sejauh ini hal tersebut diduga bisa terjadi akibat perubahan suhu yang menjadi lebih hangat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas