7 Fakta Naiknya Level Status Gunung Slamet, Suhu Mata Air Meningkat hingga Evakuasi Pendaki
7 fakta Gunung Slamet naik level waspada, dominasi gempa tremor di rekam gerak tanah, suhu mata air meningkat, hingga para pendaki dievakuasi.
Editor: Delta Lidina Putri
7 fakta Gunung Slamet naik level waspada, dominasi gempa tremor di rekam gerak tanah, suhu mata air meningkat, hingga para pendaki dievakuasi.
TRIBUNNEWS.COM- Terjadi peningkatan aktivitas, status gunung slamet naik ke level waspada Jumat (9/8/2019).
Aktivitas Gunung Slamet di Kabupaten Pemalang, Banyumas, Brebes, Tegal dan Purbalingga naik dari status normal (level 1) menjadi waspada (level 2), Jumat (8/9/2019).
Berikut TribunStyle lansir dari berbagai sumber, 7 fakta Gunung Slamet naik ke level waspada, mulai dari dominasi gempa tremor di rekam gerak tanah, suhu mata air meningkat, para pendaki dievakuasi hingga belum ada kenaikan status awas atau siaga.
• Aktivitas Gunung Slamet Naik ke Level Waspada, Jalur Pendakian Ditutup dan 80 Pendaki Dievakuasi
• Status Gunung Slamet Naik, Normal ke Waspada, Warga & Wisatawan Dihimbau Tidak Berada di Radius 2 Km
• Cerita Yuki Kato Berhasil Taklukkan Gunung Slamet, Persiapan Singkat dan Dapat Pengalaman Berharga
1. Dominasi gempa tremor di rekam gerak tanah
Sejak ditetapkan statusnya menjadi waspada Jumat (9/8/2019), Gunung Slamet mulai mendominasi sejak Sabtu (10/8/2019) pagi.
Petugas Pengamat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG) Sukedi, yang melakukan pemantauan di Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, mengatakan adanya gempa tremor di rekam gerak tanah.
“Status waspada Gunung Slamet ditetapkan Jumat lalu pukul 09.00 WIB. Dari rekaman gerak tanah pagi ini, gempa tremor mulai mendominasi,” ujar Sukedi, dilansir TribunStyle dari Tribunjateng.com, Sabtu (10/8/2019).
Selain itu pada akhir Juli 2019 juga terekam getaran tremor dengan amplitudo maksimum 0,5-2mm.
"Getaran Tremor ini masih terjadi hingga saat pelaporan. Energi kegempaan terdeteksi meningkat,secara gradual, " ujar Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kasbani dilansir TribunStyle dari Tribunnews.