Ibunda Tak Ada Kabar di Arab Saudi Selama 21 Tahun, Selpi Lusniawati Buat Surat untuk Jokowi
"Pihak KBRI menjelaskan ibu saya tak mau pulang sementara kepada kami melalui surat ibu sangat ingin pulang ke Tanah Air," ujar Selpi Lusniawati
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Isinya cerita soal perlakukan majikan dan keinginannya untuk pulang.
"Kakak saya tidak diperbolehkan keluar rumah, kalau majikan dan keluarganya pergi keluar, kakak saya dikunci di kamar mandi sampai majikan pulang."
“Kakak saya bisa kirim surat juga sembunyi-sembunyi, suratnya dititipin ke sopir majikannya," ucapnya.
Bahkan di surat yang terakhir, disebutkan Didik, kakaknya itu memohon agar segera bisa dipulangkan karena sudah tidak tahan dengan perlakuan sang majikan.
“Tolongin dik, tolongin teteh, teteh sudah tidak kuat, teteh disiksa, tangan teteh ditusuk sampai 20 jahitan," kata Dikdik menirukan isi surat sang kakak.
Hal senada juga disampaikan Selpi.
Di satu suratnya, Alis meminta keluarganya untuk melapor dan melakukan berbagai cara agar ia bisa segera dipulangkan ke tanah air.
"Ibu katanya ingin cepat-cepat pulang, sudah tidak sanggup lagi di sana (sering disiksa)," ucapnya.
4. Usaha keluarga
Berbekal informasi tiga lembar surat yang diterimanya, Selpi dan Dikdik meminta bantuan pemerintah melalui instansi-instansi terkait di Jakarta.
Meski keluarga sempat dihubungkan dengan pihak KBRI di Arab Saudi, tapi upayanya untuk bisa memulangkan Alis tidak membuahkan hasil.
“Saya dan paman sudah bolak-balik lapor ke sana (Jakarta)."
"Sudah habis uang, jual ini dan itu tapi belum juga ada hasilnya sampai sekarang."
"Saya juga tidak tahu kondisi ibu sekarang seperti apa,” kata Selpi.
Terbaru, mereka meminta bantuan kepada Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya (Astakira) Pembaharuan sebagai lembaga advokasi pekerja migran Indonesia.
Ketua DPC Astakira Pembaharuan Cianjur, Najib Ali Hildan mengatakan, setelah dimintai bantuan, pihaknya langsung bergerak untuk mengumpulkan informasi terkait Alis Juariah dan melacak keberadaannya.
"Alhamdulilah kami mendapat nomor telepon majikannya. Saya coba telepon langsung dan minta untuk bicara langsung dengan Alis Juariah."
"Namun, dia mengaku katanya sedang ada di luar negeri, kami akan terus hubungi dia,” katanya.
Ditegaskan Najib, asosiasi akan berjuang keras agar bisa membantu memulangkan Alis Juariah termasuk memperjuangkan hak-haknya yang diduga tidak didapatkan.
"Kami akan terus dorong intansi-instansi terkait agar Alis Jauriah secepatnya dipulangkan ke tanah air."
"Ini negara harus hadir karena ada warganya yang tidak bisa pulang selama 21 tahun dan diduga telah menjadi korban penganiayaan,” tandasnya.
Ali juga mengatakan, pihaknya meminta kepada instansi berkompeten.
Khususnya Disnankertrans Cianjur, BP3TKI Jabar, BNP2TKI, PWNI dan BHI Kemlu, KBRI Riyadh secepatnya merespons pengurusan dan pelacakan Alis Juariyah.
5. Minta tolong Jokowi
Di sisi lain, Selpi bertekad akan terus berusaha dan berjuang keras agar bisa memulangkan ibunya ke tanah air dengan meminta bantuan para pihak termasuk ke presiden.
“Mohon Pak Presiden, Pak Jokowi, tolong Pak, bantu pulangkan ibu saya, kasihan,” ucapnya lirih.
Kepala Desa Haurwangi, Iwan Sulaeman menuturkan, setelah mendapat laporan terkait persoalan tersebut langsung berkordinasi dengan Astakira Pembaharuan Cianjur.
“Alhamdulilah mereka siap bantu, dan sekarang sedang menanganinya,” kata Iwan.
Pihaknya akan mengirimkan surat ke instansi-instansi terkait untuk mendorong proses pemulangan salahsatu warganya itu.
“Termasuk ke presiden. Kami akan bantu keluarganya untuk mengirimkan surat langsung ke Pak Jokowi agar Ibu Alis bisa segera dipulangkan ke kampung halamannya,” imbuhnya.
Penulis: Ferri Amiril Mukminin
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul: Selpi Buat Surat untuk Jokowi, Minta Bantu Pulangkan Ibunya yang 21 Tahun di Arab Tak Ada Kabar