7 Jam Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam Asal Kendari Berhasil Dilakukan, Dokter Nyatakan Sehat
Bayi kembar siam asal Kendari menjalani operasi pemisahan tubuh di RSUD Dr Soetomo Surabaya
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM - Bayi kembar siam asal Kendari menjalani operasi pemisahan tubuh di RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Tim dokter yang menanganinya pun berhasil memisahkan keduanya.
TribunJakarta.com mengutip TribunJatim terkait penanganan bayi kembar siam tersebut.
Kerap Tersenyum
Bayi kembar siam Aqila-Azila, yang berhasil dipisahkan, dinyatakan sehat dan kerap tersenyum.
"Azila Aqila dalam keadaan sehat terkendali artinya mereka sudah bergerak aktif meskipun masih ditidurkan," kata Ketua Tim Penanganan Bayi Kembar Siam RSUD Dr Soetomo dr Agus Harianto, Kamis (15/8/2019).
Agus menuturkan pasca operasi, bayi mulai bergerak dan tersenyum.
"Kondisi saat ini bagus, sudah bergerak dan senyum," tambahnya .
Sat ini kedua bayi asal Kendari Sulawesi Tenggara itu diperkenalkan minum sedikit demi sedikit melalui sonde.
Diharapkan pemberian minum tersebut dapat merangsang pertumbuhan usus bayi.
Nantinya, Tim dokter juga akan memberikan treatment berupa pemberian nutrisi, lepas infus dan mengantisipasi infeksi kulit bekas luka pasca operasi.
"Saya harap dengan masa adaptasi atau masa kritis cepat dilampaui. Kami mohon doa semoga Aqila dan Azila bisa keluar dari ICU," tutup Agus.
Isolasi Sepekan
Bayi kembar siam asal Kendari Aqila-Azila, yang telah terpisah, menjalani isolasi selama satu pekan pascaoperasi pemisahan, Rabu (14/8/2019).
Keduanya saat ini berada di ruang ICU Gedung Bedah Pusat Terpadu RSUD Dr Soetomo.
Wakil Ketua Tim Penanganan Kembar Siam RSUD Dr Soetomo Surabaya, dr Poerwadi mengatakan, isolasi tersebut untuk mengantisipasi terjadinya infeksi pasca operasi.
"Satu minggu pertama akan diisolasi agar tidak terjadi infeksi pada bayi. Masa pemulihan minimal tujuh hari pertama bisa bertambah bisa berkurang sesuai respon masing-masing," kata dr Poerwadi, Kamis (15/8/2019).
Hal yang paling diantisipasi oleh tim dokter, menurut dr Poerwadi adalah terjadinya infeksi.
"Infeksi bisa terjadi karena terfusi organ yaitu aliran darah ke organ menurun karena gangguan pernafasan, gangguan aliran darah, kedinginan dan kebanyakan orang," ujarnya.
"Luka yang luas serta kurangnya jaringan juga dapat menyebabkan infeksi. Kami mengantisipasi hal tersebut dengan langkah asepsi, antisepsis dan pemberian antibiotika profilaksis," tambah dia.
Pihaknya optimis pasca operasi harapan hidup kedua bayi sangat tinggi.
Sebab keduanya masing-masing memiliki organ dalam.
"Harapan hidup tinggi. Masing-masing punya organ dalam," kata dia.
Sebelumnya bayi kembar siam dempet dada dan perut (thoracoabdomino phagus) asal Kendari, Sulawesi Tenggara, Aqila dan Azila menjalani operasi pemisahan.
Keduanya berhasil dipisahkan sekitar lima jam operasi di GBPT RSUD Dr Soetomo, Rabu (14/8/2019).
Warna Kulit Pucat
Tim Dokter Penanganan Kembar Siam RSUD Dr Soetomo Surabaya menyebut satu diantara bayi kembar siam asal Kendari, Azila, dibedah ulang.
Pembedahan ulang bayi kembar siam dempet dada dan perut (thoracoabdomino phagus) itu dilakukan saat rekontruksi pasca pemasangan plat pengganti tulang dada.
Spesialis bedah plastik, rekontruksi dan eatetik RSUD Dr Soetomo Prof David Perdanakusuma mengatakan tindakan tersebut dilakukan saat warna kulit Azila tampak pucat.
"Sempat sesak nafas karena perut ketahan yang membuat respons nafas lebih dalam. Sehingga dibuka lagi, kami bebaskan dan cukup baik kami pasang lagi. Jangan sampai tegang nanti kulitnya tidak sehat," ujar Prof David Perdanakusuma, Rabu (14/8/2019).
Hal itu disebutnya sebagai penanda adanya ketegangan pada proses penutupan plat terhadap luas luka seluas 13,5 x 17 centi meter pada rongga dada dan perut.
"Dengan luas sebesar itu tentu tidak bisa dijahit dengan mudah tapi harus tertutup karena anak ini tidak memiliki tulang dada yang telah diganti plat dan ditutup otot. Sedangkan perut ditutup mesh dengan otot," kata Prof David Perdanakusuma.
David menjelaskan, tim dokter menggunakan dua otot dan membebaskan kulit memakai empat flat membentuk model seperti yin dan yang.
"Ada plat dan mesh dan itu benda yang harus kami lindungi. Sementara untuk membentuk tulang kontur dada supaya jantung terlindungi itu ditutup dua otot dan kulit," ucapnya.
Prof David menambahkan dalam operasi tersebut pihaknya sangat teliti dan berhati-hati karena berkaitan dengan fungsi organ vital.
"Alhamdulillah akhirnya tertutup baik," tutup David.
Pemasangan Plat Logam Titanium
Salah satu bayi kembar siam asal Kendari Sulawesi Tenggara, Azila, harus mendapatkan pemasangan plat logam titanium untuk mengganti tulang dada.
Pemasangan tersebut dilakukan karena Azila tidak memiliki tulang dada pelindung jantung seperti yang dimiliki saudaranya Aqila.
Dokter spesialis bedah toraks RSUD Dr Soetomo dr Heroe Soebroto mengatakan pemasangan plat yang merupakan logam mulia berbentuk seperti lempengan kecil diskrub sehingga aman dan tidak bereaksi dengan tubuh.
Namun, meski disebut aman pemasangan plat ini juga dapat beresiko terjadinya infeksi.
"Insyallah ini akan memudahkan tapi ancamannya satu, infeksi. Paru-paru dan jantung bagus tapi ancaman si kembar ini harus dirawat secara khusus," kata Heroe Soebroto, Rabu (14/8/2019).
Heroe mengatakan teknik tersebut digunakan untuk melindungi jantung sehingga membuat tiga lengkungan plat.
"Istilahnya plat bisa seumur hidup tapi ada proses tumbuh kembang anak, tulang dada dan nanti bisa dilihat mungkin ketika berat badan 20-30 kilogram," kata dia.
Saat di usia tersebut, pasien harus kembali diperiksa apakah mengalami ketidak nyamanan pada bagian dada maupun pernafasan.
Dikatakan Heroe, jika itu terjadi maka dibutuhkan operasi rekontruksi ulang.
"Kalau mulai tidak nyaman harus diganti karena istilahnya sementara. Harus rekontruksi ulang untuk Azila umur 13-20 tahun sebetulnya tidak apa-apa tapi kalau tidak ada gangguan pernafasan," tutup dia.
7 Jam Pemisahan Bayi Kembar Siam
Si kecil kembar siam asal Kendari, Aqila dan Azila jalani operasi pemisahan di RSUD Dr Soetomo Surabaya pada Rabu (14/8/2019).
Tim Penanganan Bayi Kembar Siam RSUD Dr Soetomo dikabarkan butuhkan waktu tujuh jam untuk memsiahkan kembar siam Aqila dan Azila.
Penanganan operasi pemisahan kembar siam dempet dada dan perut (Thoracoabdomino Phagus) ini berlangsung di Gedung Bedah Pusat Terpadu RSUD Dr Soetomo.
"Alhamdulillah berkat doa semuanya, kita boleh dikata tidak ada kendalanya. Insyallah semua kondisi stabil," kata Ketua Tim Penanganan Kembar Siam RSUD Dr Soetomo, dr Agus Harianto, Rabu (14/8/2019).
Pemisahan bayi kembar siam dimulai dari proses mandi dan pemasangan infus sekitar pukul 05.30 WIB pagi.
Kemudian Aqila dan Azila langsung dirujuk ke Gedung Bedah Pusat Terpadu RSUD Dr Soetomo.
Aqila dan Azila masuk ke ruang operasi sekitar pukul 06.30 dan jalani induksi Sekitar pukul 07.40 WIB.
"Pukul 08.20 dipasang central line atau CVC oleh dokter anastesi kemudian pukul 09.05 tim bedah plastik menggambar area operasi kemudian bedah anak masuk," kata Agus.
Proses dilanjutkan pemisahan liver. Proses pemisahan kedua bayi dinyatakan berhasil sekitar pukul 12.55 WIB.
• Sang Pacar Perkosa Korban Beralas Karung untuk Bungkus Jasadnya, Empat Pelaku Lain Hanya Diam
• Polisi Akan Periksa Kejiwaan Ibu yang Buang Bayinya di Teluk Gong
• Usai Buang Bayinya, Nuryatun Jadi Gelandangan Hingga ke Tanah Abang
• Cerita Barbie Kumalasari, Ada Gempa 7,4 SR Setelah Latihan Rekaman Lagu: Raffi Ahmad Beri Pujian Ini
• 5 Pembunuh Bersaksi Dihantui Kuntilanak, Karung Putih Tak Sekadar Bungkus Gadis Tinggal Tulang
"Pukul 14. 00 WIB bayi tanda hijau Aqila selesai dan masuk ke ICU. Pukul 17.00 WIB dinyatakan selesai pemasangan plat pada bayi Azila dan rekontruksi. Aqila empat jam, selisih tiga jam Azila selesai," kata Agus.
Azila harus lebih lama berada di ruang operasi lantaran menjalani pemasangan plat pengganti tulang dada.
Selama operasi berlangsung, kedua orang tua bayi Jayasrin dan Selviana Dewi masih menunggu dan menyaksikan melalui layar proyektor.
Mereka didampingi mertua masing-masing. Sembari terus berdoa, keluarga Aqila dan Azila berharap anak mereka melalui proses operasi lancar dan selamat.
"Alhamdulillah bisa terpisah, terimakasih ya Allah," tutup Selviana. (TribunJatim.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Bayi Kembar Siam Aqila-Azila Asal Kendari Berhasil Dipisahkan: Sering Senyum Hingga Isolasi Sepekan