Kisah Anak Yatim Mengaku Gagal Jadi Paskibra Karena Disingkirkan Anak Pejabat, Kini Ditawari Polres
Salah satunya Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Sitomorang juga merasa terketuk hatinya untuk memberi semangat pada Koko Ardiansyah.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, LABUHAN BATU- Dalam beberapa hari terakhir jagad dunia maya dihebohkan dengan beredar video Koko Ardiansyah, siswa SMA di Kabupaten Labuhanbatu yang viral, lantaran video pengakuannya gagal jadi peserta Paskibra mengundang simpati banyak orang.
Salah satunya Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Sitomorang juga merasa terketuk hatinya untuk memberi semangat pada Koko Ardiansyah.
AKBP Frido bahkan menawarkan agar Koko Ardiansyah menjadi pengerek bendera di Mapolres Labuhan Batu saat peringatan 17 Agustus nanti.
"Saya undang Koko Ardiansyah ke Polres untuk memberi semangat dan motivasi agar tidak larut dalam kesedihan," kata Frido, Kamis (15/8/2019)
"Saya tawarkan dia untuk jadi penggerek bendera pada 17 Agustus di Polres dan tawarkan biaya uang sekolah selama 1 tahun," sambungnya.
Frido mengaku dirinya sengaja mengundang Koko Ardiansyah untuk memberi semangat dan empati kepadanya.
Baca: LINK Live Score Hasil Derby Mataram Persis Solo vs PSIM Yogyakarta Liga 2 2019, Akses di Sini!
Baca: Makanan Yang Dapat Membantu Menumbuhkan Jenggot, Telur hingga Daging Ikan
Baca: Prediksi Skor Big Match Derby Mataram, Persis Solo vs PSIM Yogyakarta Liga 2 2019 Wilayah Timur
Baca: 5 Kepala Daerah Ini Disebut Akan Jadi Menteri di Kabinet Jokowi-Maruf
Karena ia mendengar di media bahwa Koko Ardiansyah diberhentikan sebagai Paskibra.
Terlebih ia berstatus anak yatim.
"Untuk memastikan berita itu saya undang dia ke Polres," katanya.
Perwira dengan melati dua di pundak ini bahkan membeberkan, kalau malam ini Koko Ardiansyah akan berangkat ke Jakarta, setelah mendapatkan undangan dari Menpora Imam Nahrowi.
"Iya, Koko Ardiansyah malam ini berangkat ke Jakarta ada undangan dari Menpora," ujarnya.
Frido menceritakan awalnya ia memang sengaja mengundang Koko karena simpati mendengar ceritanya di media sosial.
Lalu saat berada di Mapolres Labuhan Batu, Menpora menghubungi.
"Kalau tidak salah saat di ruangan kasat Binmas Polres mereka video call-an," tuturnya.
Mengenai apa yang akan dibahas dengan Menpora di Jakarta, Frido mengaku tidak mengetahui secara detail.
"Saya tidak dengar apa yang dibicarakan.
Tapi Kasat Binmas saat pertemuan dengan Koko Ardiansyah di Polres melaporkan kepada saya," tutup Frido.
Dihubungi Menpora
Menpora memang mengunggah video call dirinya dengan Koko Ardiansyah.
Saat ini Menpora sedang berada di Tanah Suci.
''Alhamdulillaaah bbrp menit lalu saya berhasil menghubungi Koko, setelah semalam berusaha menelepon dari Madinah. Semoga hari ini ada jalan keluar bagi Koko, Sang Calon Paskibra Labuhanbatu Sumut. Bismillaaah.''
Sebelumnya beredar video klarifikasi dari Koko Ardiansyah.
Ia menceritakan kronologi pencopotan namanya sebagai Paskibra Kabupaten Labuhanbatu.
Berikut pernyataan lengkapnya;
Saya Koko Ardiansyah ingin mengklarifikasi semua berita viral yang membuat masyarakat sudah simpati dengan saya.
Saya di situ (Paskibra Labuhanbatu) cuma sebagai cadangan.
Ada (siswa Labuhanbatu) yang dikirim ke provinsi (Paskibra Sumut) dua orang putra dan yang lolos di provinsi hanya satu orang.
Dan karena hanya satu, satu lagi balik untuk tugas (menjadi paskibra) di kabupaten.
Karena saya cadangan, nama saya lah yang digantikan oleh putra provinsi yang gagal," jelasnya.
Kepada bapak Dinas Pemuda dan Olahraga saya minta maaf untuk berita viral tersebut.
Karena saya tidak tahu kalau perwakilan kabupaten ke provinsi yang lulus hanya satu.
Saya sudah bertemu dengan Pak Kadis dan semua sudah dijelaskan.
DISINGKIRKAN ANAK PEJABAT
Kisah Koko Ardiansyah viral dan diunggah pelbagai akun media sosial termasuk Instagram @ndorobeii.
Dalam video berdurasi 6.35 detik, Koko didampingi ibunya menceritakan kisahnya.
Dalam video yang tayang sebanyak 88.439 kali tersebut dia mengaku sedih dan kecewa.
Pasalnya, dia sudah mengikuti beberapa tahapan untuk bisa mengibarkan bendera merah putih pada perayaan kemerdekaan RI pada 17 Agustus nanti.
Remaja yang merupakan anak yatim itu sudah melewati tes fisik dan Lomba Ketangkasan Baris Berbaris (LKBB).
Dalam pengumuman pun namanya tertera di urutan nomor 29. Dari situ kemudian dia ikut dalam pengukuran baju dan sepatu.
Namun saat pengumuman untuk karantina, namanya sudah tidak ada lagi.
"Saat itu saya tidak tahu siapa yang menggantikan saya, sekarang saya sudah tahu siapa," katanya dalam video yang diunggah pada Selasa (13/8/2019).
Dalam video itu dia mengungkapkan kesedihan dan kekecewaannya.
Koko Ardiansyah pun tampak beberapa kali mengusap matanya.
Dia mengaku kalau posisinya sebagai Paskibraka digantikan oleh siswa lain anak pejabat tanpa ikut seleksi.
Kekecewaannya karena tidak bisa mendapatkan sertifikat paskibraka.
Padahal, lanjut dia, jika dia bisa menjadi anggota paskibraka di Labuhan Batu, maka untuk mendaftar menjadi anggota TNI akan menjadi gampang.
"Tapi karena gagal, mau gimana lagi. Kecewa lah," katanya.
Koko Ardiansyah pun berharap agar kejadian ini hanya menimpa dirinya saja.
Di tahun-tahun mendatang, dia berharap tidak ada orang yang mengalami hal serupa.
Koko Ardiansyah mengaku memiliki niat yang besar untuk dapat mengibarkan bendera pada 17 Agustus nanti.
"Untuk panitia, kalau bisa yang lebih adil. Kalau digantikan, gantikan yang ikut seleksi dan lebih pantas dari saya. Jangan yang tak ikut seleksi dimasukkan dalam karantina," kata Koko Ardiansyah.
(mak/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Fakta Terbaru Koko Ardiansyah yang Gagal Jadi Paskibra, Diundang Kapolres hingga Dihubungi Menpora
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.