Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Begal Sadis Kelompok Guntur di Medan Ditembak Mati

Polrestabes Medan dan jajaran menembak mati dua dari 4 begal sadis yang beraksi di Kota Medan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Dua Begal Sadis Kelompok Guntur di Medan Ditembak Mati
Tribun Medan/Muhammad Fadli Taradifa
Rahmat menunjukkan lengannya bekas tebasan pelaku, Rabu (21/8/2019). Tribun Medan/Muhammad Fadli Taradifa 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Polrestabes Medan dan jajaran berhasil mengungkap kasus komplotan begal sadis yang beraksi di Kota Medan.

Pengungkapan kasus ini berlangsung di RS Bhayangkara Medan, pada Rabu (21/8/2019), dipimpin langsung Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto didampingi Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto dan Kasat Reskrim AKBP Putu Yudha Prawira.

"Dalam pengungkapan ini ada empat pelaku. Dua di antaranya diberi tindakan tegas terukur dan kita kirim ke tempat semestinya (tembak mati). Dua lagi kami tembak di masing-masing kakinya," ujar Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto.

Kombes Dadang Hartanto mengatakan, pelaku ini beraksi di tujuh lokasi dengan tujuh laporan korban.

"Para pelaku ini merupakan komplotan begal yang sadis, TKP ada tujuh yang kita ungkap. Ini juga merupakan pelaku BPJS Patimura, namun korban tidak sempat terjadi. Pelaku empat orang, masing-masing bernama Tengku, Ferdi dan yang melakukan eksekusi langsung Leo dan Guntur," ujar Kombes Dadang Hartanto.

Baca: Jokowi 3 Kali Bahas Pindah Ibu Kota, Fadli Zon: Presiden Jangan Mikir Sendiri, Jangan-jangan Wangsit

Menurut Kombes Dadang Hartanto, para pelaku membidik tangan kanan korban.

"Jadi pelaku melukai tangan kanan korban yang memegang gas. Ini TKP di Polonia dan Medan Baru. Kami amankan pada 17 Agustus 2019 lalu," ungkap Kombes Dadang Hartanto.

Berita Rekomendasi

Dalam pengungkapan kasus begal sadis yang dilakukan kelompok tersebut, petugas juga menghadirkan para korban masing-masing bernama Ali Indra (45), Reza (19) dan Rahmat (34).

Ali Indra mengatakan, kejadian yang dialaminya terjadi pada tanggal 2 Juli 2019.

"Kejadian pada Juli. Saya dipepet satu sepeda motor yang jumlah penumpangnya tiga orang.
Kemudian mereka membeset tangan kanan saya dan mengambil sepeda motor," ujarnya.

Sepeda motornya lalu diambil para pelaku.

"Di dalam sepeda motor saya ada dompet saya yang berisi, SIM STNK," jelasnya.

Rahmat menunjukkan lengannya bekas tebasan pelaku, Rabu (21/8/2019). Tribun Medan/Muhammad Fadli Taradifa
Rahmat menunjukkan lengannya bekas tebasan pelaku, Rabu (21/8/2019). Tribun Medan/Muhammad Fadli Taradifa (Tribun Medan/Muhammad Fadli Taradifa)

Pada lengannya terlihat luka bekas jahitan.

"Ini kalau digenggam masih terasa kebas. Ya, belum bisa normallah," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas