Viral, Pemuda 24 Tahun Nikahi Sinden Berusia 50 Tahun, Begini Ceritanya
Pernikahan seorang sinden berusia 50 tahun dengan pemuda 24 tahun viral di media sosial.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernikahan seorang sinden berusia 50 tahun dengan pemuda 24 tahun viral di media sosial.
Foto-foto pernikahan sinden bernama Rasmiati dan pemuda Destoko ini pun menjadi perbincangan ramai.
Ternyata, di balik pernikahan beda usia itu tersimpan cerita menarik.
Karena terpaut cukup jauh, sempat muncul persepsi di masyarakat jika Destoko lebih pantas terlihat menjadi anak Rasmiati ketimbang suaminya.
TribunJateng.com (jaringan surya.com), berhasil mewawancarai Destoko warga Dusun Legok RT 8 RW 3, Desa Panusupan, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas terpikat dengan pesona Rasmiati, seorang janda warga Desa Kedungwuluh Kidul, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas.
Destoko adalah seorang penari Ebeg (kuda lumping) di bawah asuhan ayahnya sendiri, Siskun Wiswadi.
Di bawah paguyuban Ebeg Mugi Lestari, pimpinan ayahnya dia biasa tampil ke beberapa wilayah di Kabupaten Banyumas.
Karena mempunyai darah seni semenjak kecil, Destoko sudah lihai dalam menari dan sangat luwes dalam berkesenian ebeg.
Usai lulus SMP akhirnya dia terjun secara langsung dalam kesenian ebeg dan ikut pentas kesana-kemari.
Sementara itu Rasmiati adalah seorang sinden wayang yang juga sudah banyak ikut dengan berbagai dalang terkenal di Banyumas dan Jawa Tengah.
Sebut saja dalang Enthus, dalang Gino, pernah menggunakan jasa sinden Rasmiati.
Perkenalan mereka dimulai ketika ayah Destoko, Siskun Wiswadi membutuhkan seorang sinden untuk pentas ebeg kelompoknya.
Baca: Program Santri Tani Milenial Cetak Eksportir Milenial
Baca: Nia Ramadhani Disinggung Warisan ke Anak, Bahas Sikap Putrinya hingga Ungkap Rahasia Nama Bakrie
Baca: Menteri di Era Orde Baru Kritik Rencana Pemindahan Ibu Kota RI
Baca: Ketika Wakil Ketua KPK Saut Situmorang Spontan Iringi Dongeng dengan Alat Tiup
Destoko lalu menyarankan untuk mengajak Rasmiati yang merupakan sinden wayang untuk ikut bergabung menjadi sinden ebeg (kuda lumping) asuhan ayahnya itu.
Karena kasihan, akhirnya Rasmiati setuju dan ikut bergabung menjadi sinden Ebeg.