Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ipda Erwin, Polisi Terbakar di Cianjur Meninggal Dunia, Anak Sempat Dendam hingga GMNI Minta Maaf

Ipda Erwin Yudha, polisi yang terbakar saat mengamankan demonstrasi mahasiswa di Cianjur pada Kamis (15/8/2019) lalu akhirnya meninggal dunia.

Penulis: Daryono
zoom-in Ipda Erwin, Polisi Terbakar di Cianjur Meninggal Dunia, Anak Sempat Dendam hingga GMNI Minta Maaf
Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin
Jenazah Ipda Erwin Yudha saat akan dibawa ke Masjid Agung Cianjur. Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin 

TRIBUNNEWS.COM - Ipda Erwin Yudha, polisi yang terbakar saat mengamankan demonstrasi mahasiswa di Cianjur pada Kamis (15/8/2019) lalu akhirnya meninggal dunia.

Menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Ipda Erwin Yuda menghembuskan nafas terakhir. 

Anggota Bhabinkamtibmas Polres Cianjur itu meninggal pada Senin (26/8/2019) pukul 01.38 WIB.

"Iya betul (Ipda Erwin meninggal)," kata Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Dedy Prasetyo, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Senin.

Berikut rangkuman terkini meninggalnya Ipda Erwin Yudha sebagaimana dirangkum Tribunnews.com:

1. Penyebab meninggal

Luka bakar yang mencapai 72 persen menjadi penyebab meninggalnya Ipda Erwin. 

BERITA REKOMENDASI

Kepala Manajemen Bisnis RSPP Agus W Susetyo mengatakan, luka bakar di tubuh Ipda Erwin mencapai sekitar 72 persen.

Luka bakar tersebut utamanya berada di bagian dada sampai wajah.

Baca: Dera Siagian Tanya Perasaan Ibu Mahasiswa yang Bakar Ipda Erwin : Semoga Dihukum Seberat-beratnya

Hal itulah yang menurut pihak RSPP jadi salah satu penyebab meninggalnya Ipda Erwin.

"Faktor risiko, satu di antaranya karena sulit untuk bernafas, tapi kita sudah tangani dengan melubangi saluran pernafasannya untuk mempermudah saluran nafas," ujar Agus, dikutip TribunJabar.id dari TribunJakarta.com, Senin.

Tangisan histeris terdengar dari rumah duka almarhum Ipda Erwin Yuda saat jenazah tiba di rumah duka, di gang Pulosari, Kelurahan Bojongherang, Kecamatan Cianjur, Senin (26/8/2019), sekitar pukul 09.00 WIB. Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin
Tangisan histeris terdengar dari rumah duka almarhum Ipda Erwin Yuda saat jenazah tiba di rumah duka, di gang Pulosari, Kelurahan Bojongherang, Kecamatan Cianjur, Senin (26/8/2019), sekitar pukul 09.00 WIB. Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin (Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin)

Kendati demikian, lantaran luka bakar tersebut cukup besar, tubuh Ipda Erwin juga harus berupaya besar untuk sembuh.

Agus mengatakan, tubuh pasien harus benar-benar kuat.

Apa yang dialami Ipda Erwin "bukan hal yang kecil atau sederhana."

Lebih lanjut Agus kemudian mengatakan, Ipda Erwin sudah menjalani perawatan di RSPP pada Jumat (16/8/2019).

Sejak saat itu, Ipda Erwin langsung mendapatkan penanganan dengan menjadwalkan Erwin masuk ke ruang operasi.

Ipda Erwin kemudian sudah tidak stabil sejak Jumat (23/8/2019).

Baca: Gemetaran, Mahasiswa Pendemo Ikuti Pemakaman Almarhum Ipda Erwin, Kapolres: Kami Tidak Sekeji Itu

Keesokan harinya atau Sabtu (24/8/2019), tensi Ipda Erwin cenderung turun.

"Mulai Minggu malam sampai dini hari tadi, pasien harus ditangani secara komprehensif untuk penanganan gawat darurat," ujar Agus.

Hingga akhirnya, Ipda Erwin mengembuskan nafas terakhirnya.

2. Kapolres Cianjur Menangis

Upacara penyerahan jenazah almarhum Ipda Erwin Yudha Wildani dari keluarga kepada pihak kepolisian berlangsung pagi tadi di rumah duka di Gang Pulosari, Kelurahan Bojongherang, Kecamatan Cianjur, Senin (26/8/2019).

Pihak keluarga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pengurusan jenazah.

"Satu kebanggaan bagi kami, dan semua keluarga Senin (tanggal) 26 (Agustus) kami keluarga almarhum Ipda Erwin Yudha Wildani menyerahkan jenazah dengan upacara kedinasan," ujar perwakilan keluarga.

Kakak Ipda Erwin, Erna, memeluk sang ibu
Kakak Ipda Erwin, Erna, memeluk sang ibu (Tribun Jabar/Ferri AMiril Mukminin)

Kapolres Cianjur AKBP Soliyah selaku inspektur upacara menerima jenazah untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan secara upacara kedinasan.

Dalam sambutannya AKBP Soliyah menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Ipda Erwin.

"Kami menerima kabar beliau meninggal pukul 01.38 WIB, bahwa telah meninggal dunia Ipda Erwin Yudha Wilda Pamapolsek Cianjur mari panjatkan doa kepada almarhum," ujar Kapolres sambil menangis.

Baca: Dimakamkan Hari Ini Polisi yang Dibakar di Cianjur Meninggal, Ipda Erwin Tinggalkan Istri & Dua Anak

Kapolres juga berpesan kepada keluarga almarhum agar bisa menerima musibah dan bersabar.

Jenazah Ipda Erwin kemudian disalatkan di Masjid Agung Cianjur.

Ribuan jemaah ikut menyalatkan jenazah Ipda Erwin.

3. Mahasiswa Pendemo Turut Hadir di Pemakaman

DA salah seorang mahasiswa pengunjukrasa yang sempat diperiksa namun dilepas kembali oleh Satreskrim Polres Cianjur dan tak menjadi tersangka turut hadir di pemakaman Ipda Erwin Yuda Wildani, yang dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Cikaret, Cianjur, Senin (26/8/2019) siang.

DA terlihat ditemani oleh beberapa orang.

Ia berdiri di belakang barisan orang yang duduk di tenda.

Tangannya sedikit gemetar saat mencoba untuk diajak mengobrol.

Ibunda Ipda Erwin, Sadiah (70), di rumah duka Kampung Pulosari RT 03/11, Kelurahan Bojongherang, Kecamatan Cianjur, Senin (26/8/2019). Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin
Ibunda Ipda Erwin, Sadiah (70), di rumah duka Kampung Pulosari RT 03/11, Kelurahan Bojongherang, Kecamatan Cianjur, Senin (26/8/2019). Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin (Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin)

DA mengaku mendapat kabar dari teman dan rekannya.

Ia pun bersama beberapa orang berinisiatif untuk datang ikut menyaksikan upacara pemakaman Ipda Erwin Yuda Wildani.

"Saya ikut sedih Pak, terpukul juga rasanya," ujar DA sambil memegang dadanya.

Tak banyak yang ia katakan, ia hanya melihat dari belakang ke arah titik tanah merah yang baru saja digali.

4. Anak Almarhum Ipda Erwin Bakal Diupayakan Kerja di Pemkab Cianjur

Melansir Tribun Jabar, Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, sempat menjenguk Ipda Erwin Yuda Wildani di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta.

Herman mengatakan, almarhum meninggalkan seorang istri bernama Sukarni (46), dan 2 anak masing-masing Erik Yudha Saputra (24) dan Adinda Wulandari (18).

Erik baru lulus kuliah, sementara adiknya masih kuliah di Universitas Suryakancana Cianjur.

"Untuk anaknya yang baru lulus kuliah, kami akan mengupayakan dapat bekerja di lingkungan Pemkab Cianjur."

"Sedangkan adiknya yang masih kuliah akan dijamin biaya hingga lulus," kata Herman saat menghadiri acara pemakaman, Senin (26/8/2019).

Saat itu, Herman mengaku tak banyak percakapan yang dilakukan saat itu karena kondisi Ipda Erwin masih kritis.

"Saya sakit, saya sakit... hanya itu yang disampaikan beliau kepada saya," ujar Herman mengutip kata-kata terakhir yang disampaikan kepadanya.

Jenazah Ipda Erwin Yudha saat akan dibawa ke Masjid Agung Cianjur.
Jenazah Ipda Erwin Yudha saat akan dibawa ke Masjid Agung Cianjur. (Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin)

Herman mengaku hanya bisa menitikkan airmata.

Apalagi hari ini Herman mendapat informasi Ipda Erwin meninggal dunia.

"Saya merasa sedih dan turut berduka cita. Saya sempat menjenguk almarhum ketika masih dirawat di RSPP Jakarta," katanya.

5. Sempat Dendam, Anak Almarhum Ipda Erwin Mengaku Ikhlas

Anak almarhum Ipda Erwin Yuda Wildani, Erik Yudha Saputra (23), mengatakan sempat memiliki rasa dendam kepada para mahasiswa pengunjukrasa yang melempar bensin dan mengakibatkan ayahnya terbakar.

Melansir Tribun Jabar, Erik mengaku bahwa rasa dendam itu kini telah sirna dan sudah diikhlaskan oleh Erik.

Ia memilih saat ini untuk mendoakan almarhum ayahnya agar masuk surga dan diampuni segala dosanya.

"Pertama setelah kejadian sempat ada rasa dendam, namun kini saya sudah ikhlas."

"Saya memilih untuk mendoakan agar ayah diterima di sisi Yang Maha Kuasa dan diampuni segala dosanya," ujar Erik ditemui di area pemakaman Taman Makam Pahlawan Cikaret, Kabupaten Cianjur Jawa Barat, Senin (26/8).

Baca: Mahasiswa Pendemo Hadiri Pemakaman Ipda Erwin di Cianjur: Saya Ikut Sedih, Terpukul juga Rasanya

Erik mengatakan, ia baru saja menyelesaikan urusan perkuliahannya sehingga ia banyak waktu untuk menunggu mendampingi selama ayahnya dirawat di Rumah Sakit Pertamina di Jakarta.

"Selama 11 hari saya menemani ayah, di rumah sakit," kata Erik.

Ia mengatakan, malam sebelum ayahnya meninggal ia tak mendengar ayahnya berkata apapun.

Erik tak menduga ayahnya tersebut akan meninggal.

"Sore harinya tak bilang apa-apa, saya juga langsung tidur," kata Erik.

Tak jauh dari Erik, sang ibu, Sukarni (46), terlihat masih sangat bersedih.

Matanya sembab dan beberapa kerabat terpaksa terus membopongnya.

Adik Erik, Adinda Dini Wulandari (18), terus duduk berada dekat dengan sang ibu.

6. Lima Tersangka

Dalam kasus ini, Polda Jabar telah menetapkan lima tersangka. 

Awalnya ditetapkan satu tersangka. 

Seiring penyidikan, polisi kemudian menetapkan total lima tersangka. 

"Tersangka bertambah menjadi lima orang. Ditangkap di Cianjur di berbagai tempat. Kelimanya merupakan mahasiswa dan anggota GMNI. Rapatnya di sekretariat GMNI sebanyak tiga kali membahas rencana aksi," kata Direktur Ditreskrimum Polda Jabar, Kombes Pol Iksantyo, Sabtu (24/8/2019).

Pemakaman Ipda Erwin Yuda Wildani di Taman Makam Pahlawan Cikaret, Cianjur, Senin (26/8/2019) siang. Tribunjabar/Ferri Amiril Mukminin
Pemakaman Ipda Erwin Yuda Wildani di Taman Makam Pahlawan Cikaret, Cianjur, Senin (26/8/2019) siang. Tribunjabar/Ferri Amiril Mukminin (Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin)

Kelima tersangka tersebut berinisial R, OZ, AB, MF dan RR.

Kombes Pol Iksantyo mengatakan, proses penyelidikan masih berlangsung, sehingga masih ada kemungkinan bertambahnya tersangka.

Peranan dari kelima tersangka tersebut dikatakannya berbeda-beda.

7. GMNI Minta Maaf

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) GMNI menyatakan bela sungkawa atas meninggalnya Ipda Erwin Yudha.

Hal itu disampaikan DPP GMNI dalam pernyataan pers yang diterima Tribunnews.com, Senin (26/8/2019).

Selain menyatakan turut berbela sungklawa, DPP GMNI juga meminta maaf sebesar-besarnya kepada keluarga Ipda Erwin Yuda atas segala sikap dan tindakan mahasiswa Cipayung terkhusus anggota GMNI yang terlibat secara langsung atau tidak langsung melakukan tindak pidana hingga kemudian membuat Ipda Erwin berpulang.

GMNI juga mendukung sepenuhnya kepolisian untuk melakukan proses dan tindakan hukum.

Tidak hanya itu, GMNI juga telah memberikan sanksi tegas secara organisasi yang melakukan pemecatan terhadap anggota GMNI yang terlibat aktif dan melakukan tndak pidana sehingga mengakibatkan meninggalnya Ipda Erwin.

(Tribunnews.com/Daryono/Yongky Yulius/Ferri Amiril Mukminin)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas