Jumlah Korban Kontak Senjata di Papua dari Massa dan Aparat Keamanan Versi Polisi
Jumlah korban kontak senjata di Papua dari massa dan aparat keamanan versi polisi.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Kronologi
Terjadinya kontak senjata di Kabupaten Deiyai, Papua berawal dari aksi unjuk rasa yang diikuti 500 massa di Kantor Bupati Deiyai pada Rabu pagi pukul 09.00 WIT.
Unjuk rasa tersebut merupakan lanjutan aksi protes terhadap tindakan rasisme yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya beberapa waktu lalu.
Mengutip Kompas.com, koordinator aksi, Yul Toa Motte mengatakan kerusuhan terjadi saat aparat menembakkan gas air mata hingga terjadi kontak senjata.
”Kemudian dilanjutkan dengan timah peluru. Saya lihat sendiri dengan mata sendiri,” kata Yul, saat dihubungi Kompas.com, Rabu.
Sementara itu Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Letkol Eko Daryanto, menjelaskan sebanyak 10 pucuk senjata api milik TNI hilang di lapangan.
“Ada yang rampas senjata api milik anggota di lapangan, 10 pucuk hilang," jelas Eko pada Tribunnews.
Perampasan tersebut terjadi di saat aparat terdesak ketika massa menyerang.
Seorang massa yang menjadi korban hingga mengalami luka diketahui telah tiba di RSUD Paniai.
“Telah tiba di RSUD Paniai, korban dari demonstrasi bertema rasisme di wilayah Distrik Waghete Kab. Deiyai," ungkap Eko.
Baca: Kominfo Klaim Ada 270.000 Kanal Hoax Bertebaran di Medsos Terkait Rusuh Papua
Baca: Fakta dan Kronologi Kontak Senjata di Deiyai Papua, Massa Tuntut Referendum, Hingga Korban dari TNI
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)