Pendiri Komunitas Bumi Datar yang Dibunuh dan Dibakar Istri Mudanya Ternyata Tajir, Ini Asetnya
Istri muda Pupung Sadili, Aulia Kesuma tega membunuh suaminya karena mengincar aset berupa rumah yang berada di daerah Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Istri muda Pupung Sadili, Aulia Kesuma tega membunuh suaminya karena mengincar aset berupa rumah yang berada di daerah Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Tak hanya membunuh Pupung Sadili, Aulia Kesuma juga menghabisi anak tirinya, Pradana.
Setelah dibunuh, jasad Pupung Sadili dan Pradana dimasukkan ke dalam mobil dan dibakar.
Bukan tanpa sebab, Aulia Kesuma mengincar rumah Pupung Sadili.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dalam tayangan KompasTV, Rabu (28/8/2019), mengatakan Aulia Kesuma membunuh Pupung Sadili dan Pradana karena terlilit utang.
Ia ingin menjual rumah untuk menutupi utang tersebut.
Namun, Pupung Sadili menentang keinginan Aulia Kesuma.
"Kemudian dia pengin menjual rumahnya tapi karena sang suami ini punya anak, itu tidak setuju," kata Argo Yuwono.
Bila, Aulia Kesuma nekat menjual rumah tersebut maka Pupung Sadili akan membunuhnya.
Akhirnya, Aulia Kesuma memilih untuk membunuh Pupung Sadili dan Adi Pradana.
Melansir dari Warta Kota, Aulia Kesuma diketahui terlilit utang hingga Rp 7 miliar.
Setiap bulannya, ia harus mencicil sebesar Rp 200 juta.
Namun, Faridz (35), pemilik Ceramic Pro Platinum Jakarta sekaligus pihak yang membangun bengkel Pupung Sadili menyangsikan motif Aulia Kesuma membunuh suaminya.
Sebab, menurut pengusaha keturunan Timur Tengah itu Pupung Sadili memiliki harta yang tak sedikit.
Bisa dibilang, Pupung Sadili adalah pengusaha tajir melintir.
Aset kekayaan Pupung Sadili berupa rumah mewah dua lantai di Jalan Lebak Bulus 1 Kavling 129 B Blok U15, RT 03/05 Lebak Bulus, Jakarta Selatan ditaksir bernilai hampir Rp 30 miliar.
Rumah itu berdiri di lahan seluas 500 meter persegi.
Sementara luas bangunannya sekitar 400 meter persegi.
Rumah tersebut bercat putih dengan dua pilar berukuran besar pada bagian depannya.Selain itu, Pupung Sadili juga menyewa lahan kosong seluas 500 meter persegi yang menempel dengan rumah tinggal.
Di lahan tersebut dibangun bengkel dan perawatan sekaligus cuci mobil miliknya.
"Jadi kalau dibilang dibunuh karena utang piutang kayaknya enggak tepat, bisa dilihat asetnya ini, rumah, belum tanah ini. Kalau semeternya Rp 30 juta saja duitnya sudah keliatan," ungkapnya ditemui di bengkel miliknya, Selasa (27/8/2019).
Keyakinan tidak adanya masalah utang piutang yang menjerat korban juga dibuktikannya lewat tidak ada seorang pun kolektor ataupun pihak tertentu yang berkunjung ke rumah korban.
"Ya Kalau utang piutang kan itu urusan pribadi, tapi selama saya bangun bengkel di tanahnya tiga-empat bulan ini, sama sekali nggak keliatan ada orang dateng, biasa aja.
Soalnya kalau begitu (utang piutang) biasanya kan orang dateng, tanya-tanya ke kanan kiri, kalo ini nggak ada," ungkapnya.
Pembunuh Bayaran Baru Dibayar Rp 8 Juta
Istri muda sekaligus otak pembunuhan Edi Chandra alias Pupung Sadili (54) menjanjikan Rp 500 juta kepada empat pembunuh bayaran yang disewanya.
Tak hanya sang suami yang menjadi target, M Adi Pradana alias Dana (24), anak tiri Aulia Kesuma juga ikut menjadi korban.
Saat melaksanakan pembunuhan Pupung Sadili dan Adi Pradana, Aulia Kesuma meminta bantuan keponakannya, Kelvin (18).
Namun, pembunuhan yang direncanakan oleh Aulia Kesuma itu berhasil diungkap kepolisian.
Kepada dua pembunuh bayaran, Aulia Kesuma baru sanggup memberikan uang sebesar Rp 8 juta.
Ia kadung tertangkap dan kasus pembunuhan tersebut terungkap.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dalam tayangan KompasTV, Rabu (28/8/2019), mengatakan tarif Rp 8 juta yang diberikan Aulia Kesuma itu didapatkan dari dua pembunuh bayaran yang telah ditangkap.
Dua dari empat pembunuh bayaran itu berinisial S dan A.
Keduanya ditangkap di Lampung. Kaki salah satu pembunuh bayaran ditembak karena mencoba melarikan diri.
Argo Yuwono menyebutkan Aulia Kesuma membunuh Pupung Sadili dan Adi Pradana karena terlilit utang.
Ia ingin menjual rumah untuk menutupi utang tersebut.
Namun, Pupung Sadili menentang keinginan Aulia Kesuma sebab ia masih memiliki anak kandung yang harus dibesarkannya yakni Adi Pradana.
"Kemudian dia pengin menjual rumahnya tapi karena sang suami ini punya anak, itu tidak setuju," kata Argo Yuwono.
Bila, Aulia Kesuma nekat menjual rumah tersebut maka Pupung Sadili akan membunuhnya.
Akhirnya, Aulia Kesuma memilih untuk membunuh Pupung Sadili dan Adi Pradana.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Pupung Sadili Ternyata Tajir Melintir, Kekayaannya Capai Rp 30 Miliar, Aulia Kesuma Incar Asetnya, https://jabar.tribunnews.com/2019/08/28/pupung-sadili-ternyata-tajir-melintir-kekayaannya-capai-rp-30-miliar-aulia-kesuma-incar-asetnya?page=all.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.