Charunnisa Meninggal Usai Melahirkan, Sang Bayi Sempat Tertahan 20 Hari di RS Malaysia
Bayinya Yusriadi tertahan selama 20 hari di Hospital Selayang Malaysia, karena dia tidak mampu membayar biaya persalinan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Kisah memilukan seolah tak henti menimpa komunitas Aceh di negeri jiran Malaysia.
Kisah pilu kali ini tentang seorang ibu yang meninggal dunia saat melahirkan, dan bayinya ditahan pihak rumah sakit karena tak sanggup membayar biaya persalinan.
Kisah memilukan ini dialami oleh Yusriadi (35), TKI asal Uteun Bayi, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe.
Dalam sebulan terakhir, dia mendapatkan cobaan hidup di Malaysia.
Baru-baru ini, istrinya meninggal saat melahirkan anak kedua mereka.
Kesedihannya kian bertambah ketika bayinya tertahan selama 20 hari di Hospital Selayang Malaysia, karena dia tidak mampu membayar biaya persalinan.
Beruntung, berkat bantuan dari Ketua KANA, Abu Saba dan Anggota DPD RI asal Aceh, H Sudirman atau kerap disapa H Uma, pada Rabu (28/8/2019) siang, Yusriadi bisa membawa pulang anak kesayangannya ke rumah.
H Uma kepada Serambi menceritakan, 20 hari lalu, istri Yusriadi, Charunnisa hendak melahirkan anak kedua.
Ketika itu, Chairunnisa ingin melahirkan normal. Ternyata, kondisi sang ibu semakin parah, sehingga harus diboyong ke rumah sakit untuk menjalani operasi.
Apalagi, posisi sang bayi sudah tertelan air ketuban.
"Selepas proses operasi, bayinya selamat, tapi Chairunnisa meninggal dunia," ungkap H Uma.
Di negeri jiran, Yusriadi bekerja serabutan sehingga penghasilannya rendah.
Baca: Lima Tahun Lamanya Misem Hidup Dalam Ancaman akan Dibunuh Anak dan Cucu-cucunya
Akibatnya, dia tidak mampu melunasi biaya dan bayinya tak bisa dibawa pulang ke tempat tinggal.
Dari hari ke hari, biaya rumah sakit semakin membengkak. Yusriadi hanya bisa pasrah.
Kemarin, kesusahan hidupnya sampai ke telinga Ketua KANA, Abu Saba.