Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KKN di Desa Penari : Bagaimana SimpleMan Bisa Dapat Dua Sudut Pandang Cerita Versi Widya dan Nur ?

Melalui kanal YouTube milik Raditya Dika yang diunggah pada Jumat (30/8/2019), SimpleMan memberikan klarifikasinya soal KKN di Desa Penari.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Daryono

SimpleMan mengaku menyesal dan meminta maaf atas viralnya kisah yang seharusnya disembunyikan serta meminta maaf jika ada pihak yang tersinggung atas viralnya kisah ini.

"Dimana bumi dipijak, di situ langit dituju. Saya pribadi mohon maaf bila menyinggung cerita ini menimbulkan kehebohan yang awalnya tidak saya sangka sebelumnya. Dan saya sebagai penulis semoga ada hikmah yang bisa diambil dari cerita ini," jelas SimpleMan.

Ketika ditanya apakah cerita KKN desa penari memiliki kelanjutan, SimpleMAn menjawab bahwa tidak ada kelanjutan mengenai kisah KKN di Desa Penari, meski ada beberapa detail yang tidak dituliskan dalam cerita tersebut karena beberapa pertimbangan.

Sementara soal lokasi Rowo Bayu, lokasi yang sering dikait-kaitkan dengan lokasi KKN di Desa Penari, SimpleMan beri jawaban tegas.

"Ini saya mau klarifikasi juga dimana saya melihat banyak sekali komentar dan beberapa orang yang melakukan penjelajahan dan membuat video ke desa penari yang diduga berada di Rowo Bayu. Saya tegaskan bahwa kejadian ini tidak ada hubungannya dengan Rowo Bayu. Jadi untuk temen-temen dimohon kebijaksanaan, ada yang harus saya jaga salah satunya adalah amanat. Semoga klarifikasi saya membuat teman-teman tidak mengkaitkan dengan Rowo Bayu," jelas SimpleMan.

Baca: Konfirmasi Lengkap Penulis Kisah KKN di Desa Penari Soal Lokasi & Sumber Cerita, Ini Pengakuannya

Diketahui SimpleMan tak hanya menuliskan kisah horor mengenai KKN di Desa Penari, bahkan kisah berbau mistis dan horo lainnya juga ia tulis.

Lantas mengapa ia memilih menggunakan akun Anonim ?

Berita Rekomendasi

Dalam klarifikasi yang ia utarakan, SimpleMan mengaku ingin menjadi pribadi yang lowprofile dan ingin melindungi narasumber karena menurutnya cerita horor yang ditulisnya biasanya bersifat sensitif.

SimpleMan berujar, membagikan kisah tersebut karena hanya ingin orang lain dapat mengambil pesan yang terkandung dibalik cerita yang ia bagikan.

Awalnya SimpleMan menulis cerita hanya untuk mengisi waktu luang, namun ternyata setelah dibagikan mendapati kenyataan tulsannaya banyak mendapat respon yang baik oleh warga net.

Atas hal tersebut, SimpleMan kemudian banyak menulis berdasarkan kisah yang dialami oleh teman, kenalan ataupun tetangganya.

(Tribunnews.com/tio)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas