Sebelum Ditemukan Tewas di Embung Toblopo, Simon Talan Sempat Cerita Soal Tumbal
Sebelum tiba-tiba menghilang pada Rabu pagi, lanjut Oma, Selasa malam korban sudah meminta untuk pulang kembali ke rumahnya di tepi Embung Toblopo.
Editor: Dewi Agustina
Karena jika tidak, sesuatu yang buruk akan terjadi pada sang ayah.
Baca: Bayi Meninggal di Dalam Ember dengan Mulut Tersumpal Kain, Ibu yang Melahirkannya Masih Bungkam
Baca: Kasus Pembunuhan 4 Bersaudara di Banyumas, Edi Pranoto Selamat karena Tak Tinggal Bersama Misem
Baca: Utus Mengaku Bunuh Rindy Karena Korban Mengganggu Pacarnya
Akhirnya, Rabu pagi sekitar pukul 05.30 Wita, Oma dan sang suami mengantarkan korban kembali ke rumahnya.
Usai tiba di rumah, korban sempat duduk sebentar di dalam rumah sebelum keluar kembali untuk memanjat pohon kelapa untuk diambil buahnya.
Saat keluar dari rumah, korban melihat pancing miliknya, bukannya pergi memanjat pohon kelapa, korban justru pergi memancing ikan di Embung.
"Saat bapa duduk pancing di pinggir Embung itu saya juga ada cuci pakaian kotor milik bapa. Bapa masih tanya saya cuci apa dan saya masih sempat jawab. Saat saya naik ke rumah untuk siap makan siang, tiba-tiba bapa sudah tidak ada lagi di tepi Embung," tutur Oma.
Oma bersama keluarga sudah sempat berkeliling mencari korban kehutan, kebun dan rumah tetangga namun tidak menemukan keberadaan korban.
Awalnya, Oma dan keluarga tak menduga kalau korban tenggelam di Embung karena korban diketahui pandai berenang.
Namun, saat tas plastik sirih pinang korban terlihat mengapung di atas permukaan Embung, Oma dan keluarga menduga jika korban tenggelam di dalam Embung.
"Kami sudah cari keliling bapa tapi tidak ketemu. Ternyata bapa tenggelam di embung," ceritanya.
Pantauan pos kupang.com, proses pencairan korban di Embung Toblopo menarik perhatian masyarakat.
Baca: Daftar Tarif Baru Gojek dan Grab di Seluruh Indonesia, Berlaku per 2 September
Baca: Film Midsommar Akhirnya Akan Tayang di Indonesia 11 September 2019 Mendatang
Baca: Kebrutalan Penyerang Serda Rikson Edi Candra Diungkapkan Kasdam II Sriwijaya
Sekitar 100 orang masyarakat Desa Toblopo nampak duduk di tepi Embung untuk menyaksikan proses evakuasi korban.
Begitu jenazah korban terlihat, tangis histeris keluarga korban langsung pecah.
Jenazah korban yang sudah mulai kaku lalu di angkat dari air dan dibawa ke rumah duka.
Keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi dan menerima kematian korban sebagai musibah.
Jenazah korban rencananya akan dimakamkan di samping jenazah sang cucu sesuai permintaan korban sebelum meninggal.
Hal itu dimaksudkan agar keluarga korban bisa sering melihat makamnya.
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Di Balik Kematian Tragis Simon Talan, Cerita Kawini Kuntilanak, Ikhlas Jadi Tumbal Demi Keluarga