Usai Habisi Nisa yang Juga Temannya, Ayub Berencana Mengibur Jasad Wanita Itu di Kafe Milik Korban
Pelaku melanjutkan aksinya dengan membekap mulut dan mencekik leher korban agar tidak berteriak.
Editor: Hendra Gunawan
Sampai di rumah, pelaku mandi dan sempat ngopi di warkop.
Warga Curiga Ada Orang Keluar dari Cafe Penjara
Aksi pembunuhan itu terungkap ketika warga curiga saat melihat satu orang keluar dari kafe. Padahal, saat masuk ada dua orang.
"Dari kecurigaan itu, warga akhirnya melaporkan ke Polsek. Setelah itu, anggota ke lokasi sambil memanggil pengelola kafe," imbuhnya.
Setelah diselidiki, di jok motor milik Ayub, ternyata ada perhiasan, ponsel dan barang-barang milik korban.
"Akhirnya, pelaku langsung ditangkap di rumahnya tanpa ada perlawanan. Tidak sampai tiga jam sudah tertangkap," imbuhnya.
Dari tertangkapnya Ayub, anggota langsung mengamankan beberapa barang bukti.
Di antaranya kandang kucing, cangkul, perhiasan dan motor milik korban.
"Sekarang masih didalami motif pembunuhannya," kata Wahyu, alumnus Akpol 1998.
Hendak Dikubur di Dalam Cafe Penjara
Rencananya korban akan dikubur di dalam area kafe menggunakan cangkul.
"Korban digeletakkan di pos penjagaan samping pintu gerbang dalam karung sak sambil dibubuhi serbuk kopi. Kemudian akan dikubur di area kafe itu, tapi terburu tertangkap," imbuhnya.
Sementara, pengakuan Ayub, mengaku nekat merampas perhiasan Nisa karena terbelit hutang sekitar Rp 5 Juta.
"Saya hanya mengincar perhiasan dan HPnya. Ternyata dia memberontak. Saya langsung menyekapnya. Tidak ada niatan untuk membunuhnya," kata Ayub.