Siswa SMP Pencuri Motor Ini Mengaku Pernah Bayar Uang Sekolah dari Hasil Jual Ponsel Curian
Siswa SMP itu mencuri sepeda motor milik penjaga warung kopi (warkop) di kawasan Tandes Surabaya
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Malang Luhur Pambudi
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Kemiskinan membuat siswa SMP di Surabaya berinisial VR (16) menjadi maling atau pencuri.
Siswa kelas IX ini mencuri motor Satria-Fu 150 nopol AG 4238 KAY di Tandes, Surabaya pada Rabu (11/9/2019).
Kanitreskrim Polsek Tandes, Ipda Gogot menuturkan VR menggondol motor tersebut, dan membongkar beberapa komponen bodi motor di tanah lapang yang tidak jauh dari lokasi pencurian.
“Saat dia membongkar komponen motor, didatangi polisi yang sedang patroli.”
“Kemudian banyak warga yang berkerumum,” kata Gogot kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (12/9/2019).
VR mencuri motor yang tidak terkunci.
“Tahu motornya tidak dikunci setir, kemudian dia mendorong motor itu,” ujarnya.
Kepada polisi, VR mengaku hidup dalam keluarga kurang mampu.
“Ayahnya tunanetra,” ungkapnya.
Namun, bukan hanya kali ini saja VR mencuri.
VR pernah mencuri ponsel milik ketua RW di sekitar rumahnya beberapa bulan lalu.
“Lalu ponsel itu dijual ke orang lain,” tukasnya.
VR menggunakan uang dari penjualan ponsel curian itu untuk membayar biaya sekolah.
Gogot mengungkapkan VR mencuri motor tidak untuk dijual kembali.
“Dia mau pakai sendiri. Katanya, dia ingin punya motor sendiri,” jelasnya.
Menurutnya, motor itu milik penjaga warung kopi (warkop) di kawasan tersebut.
Mengingat masih di bawah umur, VR akan dibawa Balai Pemasyarakatan (BAPAS).
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Kemiskinan Memaksa Siswa SMP Surabaya Ini Jadi Maling, Pernah Curi HP Ketua RW untuk Bayar Sekolah