Bayi dengan Mata Berdebu Ditemukan di Lahan Kosong, Warga Antre Ingin Memilikinya
"Telah ditelusuri, saksi melihat dan menemukan bayi tersebut tergeletak di tanah lahan kosong," ujar Kanit Reskrim Polsek Jambi Selatan.
Editor: Hasanudin Aco
Saat bekerja berdua, mereka akan mengantongi uang maksimal Rp 40 ribu yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Namun saat kopra kosong, mereka berdua akan menganggur sambil menunggu bahan baku.
Jika musim panen tiba, sang suami, Sarifuddin akan beralin profesi menjadi buruh angkut padi karena upahnya lebih besar.
Pendapatan yang didapatnya itu tak mampu membeli susu.
"Ya mau diapalagi, pendapatannya tidak cukup untuk membeli susu. Terpaksa setiap hari hanya diberi dot berisi kopi. Bahkan ia tak bisa tidur kalau tidak minum kopi. Biasa merengek minta kopi sebelum tidur," ucap Anita saat ditemui wartawan di rumahnya, Sabtu (14/9/2019), dikutip dari Kompas.com.
Namun kondisi ekonomi keluarga naita dan Sarifuddin diungkap oleh Sarifuddin Kepala Dusun Bulung, Desa Tonro Lima, Kecamatan Matakali, Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Sarifuddin membantah warganya miskin sehingga tak mampu membeli susu.
Menurut kepala desa, orangtua Hadijah Haura itu juga tinggal bersama nenek Hadijah.
Rumah yang ditinggali mereka juga termasuk layak.
Nenek dari Hadijah bukan termasuk golongan warga miskin.
"Tidak miskin ini. Kalau pekerjaan saya akui hanya buruh kupas kopra," katanya kepada Kompas.com, Senin (16/9/2019) sore.
Tingkah Hadijah
Hadijah Haura kerap membuat kedua orangtuanya tak bisa tidur lantaran balita ini aktif bermain sendiri.
Anita menjelaskan setiap ingin tidur, putrinya itu selalu merengek untuk dibuatkan kopi terlebih dahulu.
Jika tak diberikan kopi, maka balita 14 bulan itu tak akan bisa tidur.
"Ia tak bisa tidur kalau tidak minum kopi. Biasa merengek minta kopi sebelum tidur," ucap Anita.
Meski mengonsumsi kopi, pertumbuhan fisik bayi itu seperti anak normal lainnya.
Hadijah tergolong anak yang super aktif.
Waspada Bahaya Minum Kopi Bagi Bayi
Kabid Bina Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Polman mengatakan, pihaknya telah mengunjungi anak tersebut dan memberi bantuan berupa biskuit dan susu.
Dinkes juga telah memberikan pemahaman kepada orangtua anak tersebut agar tidak lagi memberi kopi.
"Karena kalau lama kelamaan nanti ada efeknya karena mengandung kafein dan mengandung banyak gula," jelasnya.
Sementara itu dikutip dari id.theasianparent.com, kebiasaan mengonsumsi kopi khususnya untuk bayi harus diwaspadai.
Kafein yang terkadndung dalam kopi berisiko menimbulkan efek samping di masanya mendatang.
Anak yang minum kopi atau minuman berkafein sejak usia dua tahun saja sudah rentan mengalami obesitas dan depresi.
Anak kecanduan makanan manis dan berisiko membuat berat badan meningkat.
Selain itu faktor kebiasaan juga akan mempengaruhi kualitas tidur.
Baca: Mantan Petugas Medis Rudapaksa Gadis 24 Tahun dengan Cara Suntikkan Obat Bius
Baca: Gara-gara 2 Kaleng Soda Sehari, Pria Ini Sekarat Karena Bisul di Punggung, Tulangnya Hampir Terlihat
Berikut beberapa dampak negatif mengonsumsi kopi bagi bayi dan balita di antaranya, sulit tidur, kerusakan gigi, nafsu makan menurun, kerusakan tulang, membuat anak hiperaktif.
Bayi atau balita masih membutuhkan nutrisi esensial untuk perkembangannya.
Seperti vitamin, mineral, protein, karbohidrat dan serat.
Sementara kopi tidak menalurrkan cukup vitamuin dan mineral secara esensial. (Tribun Jambi/Tribun Jabar)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Bayi Misterius Matanya Berdebu Kagetkan Jaelani, Puluhan Warga Jambi Antre Memilikinya, https://jakarta.tribunnews.com/2019/09/18/bayi-misterius-matanya-berdebu-kagetkan-jaelani-orang-orang-jambi-antre-memilikinya?page=all