Abu Razak, Pimpinan KKB yang Tewas Baku Tembak dengan Polisi Ternyata Eks GAM Wilayah Batee Iliek
Menurut Kombes Ery, Abu Razak bergabung dengan GAM tahun 1999 di Wilayah Batee Iliek, Kabupaten Bireuen.
Penulis: Subur Dani
Editor: Dewi Agustina
Mendekam di penjara, Razak kemudian mencari cara agar bisa lolos dari sana.
Benar saja, dua tahun setelah itu, Abu Razak berhasil melarikan diri dari balik jeruji besi, dia kabur tepatnya pada Senin 18 September 2017.
"Kemudian dia ditetapkan sebagai DPO Polres Lhokseumawe dengan nomor DPO/81/IX/2018/Reskrim Polres Lhokseumawe," ujar Ery.
Lama tak terdengar kabar, pada Kamis 12 September 2019, tepatnya di Bukit Cerana Gampong Ie Rhob Timu Kecamatan Simpang Mamplam, Bireuen, Abu Razak melakukan pencurian dengan kekerasan (curas) terhadap korban atas nama Baital.
Baca: Curiga Istrinya Selingkuh, Seorang Pria Tebas Dokter di Puskesmas Abiansemal
"Kerugiannya Rp 30 juta," kata Ery.
Atas Laporan korban, polisi kemudian menguber pelaku yang diketahui melancarkan aksi bersama empat anggotanya.
Dan pada Kamis 19 September 2019, sekira pukul 18.00 WIB, Abu Razak bersama tiga anggotanya berhasil disergap tim.
Mereka tewas dalam kontak tembak dengan personel Satgas KKB Polda Aceh.
"Mereka tewas dalam kontak tembak setelah sebelumnya memang dilakukan pengejaran oleh tim," kata Kombes Pol Ery Apriyono.
Kronologis
Kontak tembak antara aparat keamanan dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang berjumlah lima orang, terjadi di jembatan Gampong Keudee, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya (Pijay).
Tiga dari lima anggota KKB dipastikan tewas.
Sementara satu lainnya kritis dan seorang lagi ditangkap.
Peristiwa yang terjadi menjelang Magrib ini mengagetkan masyarakat sekitar.
Baca: Ni Nyoman Rai Tak Menyangka Perselingkuhan Dokter di Puskesmas Abiansemal Berujung Aksi Penebasan
Apalagi lokasi kejadian berada di pusat Kecamatan Trienggadeng, dan sempat memacetkan jalur lalu lintas Jalan Medan-Banda Aceh.
Kapolres Pidie, AKBP Andy Nugraha Setiawan Siregar SIK, melalui Kasat Reskrim, Iptu Eko Rendi Oktama, saat ditanyai Serambi, tadi malam, membenarkan adanya kontak tembak tersebut.
"Kontak tembak dengan anggota KKB itu terjadi persis di Jembatan Keudee Trienggadeng atau pusat Kecamatan Trienggadeng," katanya.
Saat itu, Kapolres mengaku masih berada di lokasi kejadian dan sedang melakukan evakuasi korban.
"Saat ini, kami masih di lokasi sedang mengevakuasi korban dari pihak KKB," imbuh Eko.
Informasi yang diperoleh Serambi tadi malam, saat kejadian, kelompok KKB yang menggunakan mobil Avanza sedang bergerak dari arah Bireuen menuju Banda Aceh.
Pergerakan mereka ternyata tercium aparat Polda Aceh, sehingga dilakukan pengejaran.
Pengejaran itu ternyata diketahui oleh anggota KKB.
Setiba di Jembatan Gampong Keudee, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya, sekitar pukul 18.20 WIB, kelompok tersebut mulai menembaki aparat.
Tembakan itu dibalas oleh aparat dan mengenai sang sopir, sehingga mobil yang tumpangi KKB berhenti.
"Menyadari mobil dibuntuti, anggota KKB melepaskan tembakan ke arah mobil polisi dari arah belakang," kata sumber kepolisian kepada Serambi.
Kelima anggota KKB berhasil dikepung aparat dari berbagai penjuru.
Meski demikian, mereka tetap melakukan perlawanan dengan menembaki aparat menggunakan senjata api laras panjang.
Setelah kontak tembak selama 10 menit, polisi akhirnya berhasil melumpuhkan kelompok bersenjata tersebut.
"Saat mobil digeledah, empat anggota KKB tertembak dan satu selamat," kata dia.
Ia menjelaskan, empat orang yang tertembak masing-masing Abu Razak, Zulfikar, Hamni dan Wan Neraka.
Dari empat orang itu, hanya Wan Neraka yang masih hidup, namun kondisinya kritis.
Wan Neraka, Abu Razak, Zulfikar, kemudian dibawa ke RSUD Sigli.
Baca: BREAKING NEWS: Veronica Koman Jadi Buronan Polda Jatim
Belakangan Wan Neraka dirujuk ke Banda Aceh.
Sementara satu lagi korban tewas, Hamni, dan satu orang yang selamat Wan Ompong dibawa polisi ke Bireuen.
"Sebenarnya polisi mau mencegat di kawasan sepi, tapi pelaku lebih dahulu melepaskan tembakan," jelasnya.
Polda Aceh membenarkan terjadi kontak tembak antara aparat kepolisian dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di jembatan Gampong Keudee, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya (Pijay) Kamis (19/9/2019) sore.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda Aceh, Kombes Pol Agus Sartijo, kepada Serambi mengatakan, para anggota KKB tersebut adalah kelompok yang melakukan tindak kriminal.
"Iya, anggota KKB, mereka meras dan ngancam pakai senjata api panjang," kata Agus Sartijo.
Mantan Dir Narkoba Polda Aceh ini juga mengungkapkan, setelah kontak tembak itu, polisi menyita beberapa pucuk senjata api di lokasi kejadian.
"Kita sita senjata api jenis AK beserta magasin, sangkur, dan beberapa lainnya. Untuk informasi lengkap nanti akan kami sampaikan lebih lanjut," kata dia.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang diperoleh Serambi, ketiga anggota KKB yang tewas itu adalah Abu Razak, Zulfikar, dan Hamni.
Sementara Wan Neraka yang kondisinya kritis sudah diboyong ke Rumah Sakit Bhayangkara Banda Aceh.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Polisi Sebut Abu Razak Pimpinan KKB yang Tewas, Eks GAM Wilayah Batee Iliek, Ini Kata Darwis Jeunieb