BBPOM Bali Sita Kopi Stamina Serupa Kopi Cleng, dari Agustus Telah Disita 16 Sachet
Pada kurun Agustus 2019 silam, BBPOM melakukan penyitaan sejumlah 16 sachet kopi penambah stamina di dua toko jamu tradisional tersebut.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR- Belum lama ini, heboh dikabarkan puluhan warga Sumedang, Jawa Barat mengalami keracunan usai meminum kopi penambah stamina yakni Kopi Cleng dan Kopi Jantan.
Nah, dari hasil penelusuran Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Denpasar ternyata juga menemukan kopi penambah stamina tersebut beredar di Bali, tepatnya di sejumlah toko jamu di Kabupaten Jembrana dan Tabanan.
Kepala BBPOM Denpasar I Gusti Ayu Adhi Aryapatni mengatakan, BBPOM bahkan telah mengetahui kopi ini sejak sebelum kasus keracunan di Sumedang muncul.
Pada kurun Agustus 2019 silam, BBPOM melakukan penyitaan sejumlah 16 sachet kopi penambah stamina di dua toko jamu tradisional tersebut.
''Namun yang ditemui disini bukan Kopi Cleng seperti di Sumedang. Tapi kopi serupa (penambah stamina) namanya kopi Jantan dan Kopi Beruang,'' ungkapnya dikonfirmasi Tribun Bali, Jumat (20/9/2019).
Kedua merk kopi tersebut disita lantaran memiliki izin edar fiktif.
''Selain itu, klaim kesehatan berlebihan dan tidak memenuhi persyaratan mutu khasiat sesuai yang diterakan pada kemasan,'' terangnya.
Kendati demikian, pihaknya belum bisa memastikan apakah dalam kopi tersebut mengandung zat kimia berbahaya atau tidak.
Namun kata dia, jika dari nomor registrasi sudah fiktif, artinya kandungan zat kimia pada produk juga tidak bisa dipertanggungjawabkan.
''Saat ini untuk kandungan zat kimia lebih jelasnya sedang kami cek di lab. Tapi kalo secara komposisi bahannya seperti tongkat ali itu mestinya kan gak boleh bercampur dengan zat kafein,'' terangnya.
''Itu namanya klaim, tidak boleh. Kalo kopi ya kopi aja jangan ada zat lain. Kopi sendiri kan punya efek stimulan kafein, jika ditambah kandungan lain kan akhirnya jadi keracunan kayak di Sumedang,'' jelasnya.
''Belum lagi, pada kemasan tidak diterakan aturan minum. Kalau penggunannya ngawur, orang bisa minum berkali-kali dan kejadian keracunan,” terangnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga belum bisa menemukan pola distribusi kopi penambah stamina ini di Bali. Hanya saja, peredarannya langsung di tingkat hilir, tanpa distributor.
''Mungkin saja tahun 2018 lalu juga sudah ada. Kebanyakan kan produk ginj belinya beli putus langsung di toko jamu.
Hingga saat ini, terpantau hanya dua toko jamu tersebut yang ditemukan produk kopi penambah stamina tersebut. Pihaknya masih akan melakukan pengawasan rutin, khususnya terhadap peredaran obat penambah stamina tanpa izin edar.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada sebelum mengonsumsi produk, terutama yang tanpa memiliki nomor registrasi.
Untuk memudahkan masyarakat dalam membiasakan diri mengecek izin edar produk, BBPOM telah menghadirkan dua aplikasi yang bisa diunggah di playstore, yakni Cek BPOM dan mobile BPOM
''Disana masyarakat bisa langsung mengecek nomor izin edar suatu produk dan mengetahui apakah produk tersebut benar asli atau apakah palsu,'' imbaunya.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul BBPOM Sita Kopi Stamina Serupa Kopi Cleng di Bali, Pasca Puluhan Warga di Sumedang Keracunan, https://bali.tribunnews.com/2019/09/20/bbpom-sita-kopi-stamina-serupa-kopi-cleng-di-bali-pasca-puluhan-warga-di-sumedang-keracunan?page=2.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.