Kabut Asap Ganggu Aktivitas Pelayaran di Berau
Di Sungai Segah, yang menjadi salah satu jalur pelayaran yang paling padat, juga tampak diselimuti kabut asap.
Editor: Dewi Agustina
Kabut menurut Sukriadi adalah merupakan hal yang biasa dalam dunia pelayaran.
Apalagi, wilayah Berau memang kerap diselimuti kabut.
"Bukan hanya kabut asap, di musim hujan juga sering muncul kabut, tapi kabut biasa. Bukan kabut asap," jelasnya.
Sukriadi mengatakan awak kapal selama ini mematuhi instruksi dari KUPP jika pelayaran harus ditunda.
"Dari awak kapal selama ini tidak ada keluhan dan aman saja, apalagi biasanya kapal-kapal ini berlayar tengah malam atau dini hari yang biasanya memang diselimuti kabut. Kalau tebal sekali mereka juga tidak berani berlayar," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, selama sepekan ini, aktivitas penerbangan nyaris lumpuh total, karena kabut asap.
Masyarakat beralih menggunakan jalur darat untuk bepergian ke luar daerah maupun sebaliknya.
Kabut asap ini selain kiriman dari luar daerah, juga berasal dari kebakaran hutan yang terjadi wilayah Berau di antaranya di Kecamatan Pulau Derawan, Segah, Tabalar Kelay dan sebagainya.
Hanya Kecamatan Pulau Maratua saja yang bebas dari kebakaran hutan dan lahan.
9 Tersangka Karhutla
Polres Berau, Kalimantan Timur, menetapkan 9 orang sebagai tersangka pelaku pembakaran hutan dan lahan di Kabupaten Berau.
Tujuh pelaku yang baru ditangkap berinisial RM (45), AN (43), HR (40), RL (28), BR (60), AR (46), dan SP (60).
Mereka ditangkap di lokasi yang sama.
Ketujuh diduga pelaku ini dibekuk saat melakukan pembakaran hutan di Bambangan, Kampung Tubaan, Kecamatan Tabalar, Kabupaten Berau.
Baca: Curiga Istrinya Selingkuh, Seorang Pria Tebas Dokter di Puskesmas Abiansemal
Baca: PKS Serukan Mobilisasi Bantuan dan Salat Istisqa Nasional