Fakta Tapa Pendem Mbah Pani, Cara Bertahan Hidup hingga Mengaku Tetap Salat saat Jalani Ritual
Supani alias Mbah Pani (63) melakukan topo pendem dalam rumah di desanya, Bendar RT 3 RW 1 Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jateng Senin (16/9/2019)
Penulis: Sinatrya Tyas Puspita
Editor: Daryono
Deretan Fakta Tapa Pendhem Mbah Pani, Akui Tetap Salat 5 Waktu saat Jalani Ritual
TRIBUNNEWS.COM - Supani alias Mbah Pani (63) melakukan tapa pendem dalam rumah di desanya, Bendar RT 3 RW 1 Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jateng, Senin (16/9/2019) selepas magrib.
Mbah Pani dikenal warga sebagai pemain senior seni tradisional ketoprak.
Mbah Pani memulai ritual tapa pendem selepas menunaikan salat Magrib di Musala Al-Ikhlas pada Senin (16/9/2019) hingga Jumat (20/9/2019).
Dikutip Tribunnews.com dari berbagai sumber berikut deretan fakta tapa pendem Mbah Pani.
1. Dipendam 5 hari 5 malam
Diberitakan Tribunjateng.com saat menemui Mbah Pani, beberapa saat sebelum menjalani prosesi tapa pendem.
Mbah Pani mengatakan, tapa pendem kali ini merupakan yang ke 10 atau terakhir.
Sebelumnya, dia sudah melakukan ritual yang sama sebanyak 9 kali.
Dalam menjalani ritual tapa pendem itu, ia dikubur selama tiga hari tiga malam dalam liang di dalam rumahnya.
Dan dua kali dijalani di luar desanya yaitu di desa Ketip, tetangga desa.
Baca: Fenomena Aneh Setelah Mbah Pani di Juwana Pati Akhiri Tapa Pendem, Liang Kubur Terus Keluarkan Air
Mbah Pani yang juga Ketua Ketoprak Desa Bendar, Juwana ini tampak tenang saat bertemu wartawan.
Sebelum berganti pakaian dengan kain kafan sebagaimana kain untuk orang yang akan dikubur, Mbah Pani menjawab singkat.
"Karena ini yang terakhir, nanti tidak cuma tiga hari, tapi lima hari," kata Mbah Pani di rumahnya.