Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mbah Pani Jalani Ritual Dikubur Hidup-hidup selama 4 Hari, Begini Kondisinya setelah Makam Dibongkar

Setelah menjalani ritual topo pendem sejak Senin (16/9/2019) seusai maghrib, Mbah Pani akhirnya dikeluarkan dari liang kubur.

Penulis: Miftah Salis
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Mbah Pani Jalani Ritual Dikubur Hidup-hidup selama 4 Hari, Begini Kondisinya setelah Makam Dibongkar
Tribunjateng.com/Mazka Hauzan Naufal
Mbah Pani yang telah tuntas menjalani ritual topo pendem dikeluarkan dari liang pertapaan, Jumat (20/9/2019) sore. 

Hal ini disampaikan oleh anak angkat Mbah Pani, Suyono.

"Topo pendem seperti ini sudah dilakukan beliau sebanyak sembilan kali. Dan hari ini adalah yang ke-10," katanya, Senin (16/9/2019).

Dari keterangan warga, ritual terakhir yang dilakukan oleh Mbah Pani yakni pada tahun 2001.

Prosesi topo pendem

Prosesi topo pendem dilakukan setiap bulan Suro.

Sama halnya dengan prosesi pengurusan jenazah, Supani menggunakan kain kafan.

Tak hanya itu, disiapkan pula peti yang akan digunakan untuk tubuh Supani, bunga-bunga dan beberapa perlengkapan lain.

Berita Rekomendasi

Supani akan dikubur hidup-hidup dalam liang kubur berkuruan 2 meter x 1,5 meter dengan kedalaman sekitar 3 meter.

Peti dimasukkan ke dalam liang kubur tersebut.

Hari ini, Jumat (20/9/2019), ritual topo pendem yang dilakukan Supani (63) alias Mbah Pani, warga Desa Bendar RT 3 RW 1, Kecamatan Juwana, Pati, berjalan genap lima hari.
Hari ini, Jumat (20/9/2019), ritual topo pendem yang dilakukan Supani (63) alias Mbah Pani, warga Desa Bendar RT 3 RW 1, Kecamatan Juwana, Pati, berjalan genap lima hari. (Tribunjateng.com/Mazka Hauzan Naufal)

Ada pula bantal dari tanah.

Namun, prosesi yang disebut sakral itu tak boleh disaksikan oleh banyak orang.

Hanya keluarga dan tokoh masyarakat setempat yang diperkenanankan masuk.

Yang berbeda dari ritual penguburannya adalah tidak dilakukan azan.

Dikatakan Sutoyo, dari cerita Supani, azan dilakukan untuk orang yang meninggal dunia.

"Tapi tidak diazani. Karena menurut pesan dari Pak Pani, kalau azan itu ritual pelaksanaan orang meninggal dunia," katanya.

Ada pula pipa untuk saluran pernapasan yang menghubungkan Mbah Pani dari dalam kubur ke permukaan tanah.

(Tribunnews.con/Miftah, Tribun Jateng/Mazka Hauzan Naufal)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas