“Kini inovasi berkelanjutan yang dulu dianjurkan para ahli, tak cukup lagi. Ini menjadi persoalan besar pada abad ini, sebab kini dunia tengah menyaksikan tumbangnya merek-merek besar yang tak pernah kita duga akan secepat itu terjadi,” kata dia.

Misbakhun mendorong wisudawan dan wisudawati berani berpikir kreatif dan orisinal. Langkah yang bisa ditempuh adalah dengan membuat perusahaan rintisan atau start-up.

Generasi milenial saat ini tidak lagi tertarik pada usaha mikro kecil dan menengah. Kuncinya adalah penguasaan pada teknologi informasi dan berani mengambil risiko.

“Di banyak negara, bisnis start-up diyakini berdampak pada penciptaan lapangan kerja yang besar sehingga mereka diberi ruang dan area khusus serta kebijakan yang kondusif,” katanya.

Di penghujung orasi ilmiahnya, ia berpesan kepada para wisudawan dan wisudawati untuk kreatif, tahan banting, mampu memahami kebutuhan pasar, serta berani mempelajari hal-hal baru.

“Karena itulah yang lebih menentukan kesuksesan di masa depan,” katanya.