Gibran Putra Jokowi Resmi Jadi Anggota PDIP Solo, Pernah Ungkap Alasan Masuk ke Dunia Politik
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka akhirnya masuk ke dunia politik. Ia resmi jadi anggota PDIP Solo.
Penulis: Daryono
Editor: Pravitri Retno W
Dari kategori popularitas, nama Gibran muncul dengan angka tertinggi.
"Dari total jumlah responden, 90 persen mengenal Gibran," kata Ketua Laboratorium Kebijakan Publik Unisri Surakarta Suwardi dikutip dari Kompas.com.
Dengan angka yang sama juga muncul nama Achmad Purnomo, Wakil Wali Kota Surakarta saat ini.
Sementara nama Kaesang muncul di urutan ketiga.
"Di urutan ketiga adalah Kaesang dengan persentase popularitas 86 persen," ujar Suwardi.
Selain Gibran, Kaesang, dan Achmad Purnomo, tidak ada nama lain yang mendapat angka popularitas signifikan di atas 50 persen.
Bahkan, Ketua DPRD Kota Surakarta Teguh Prakosa berada di urutan keempat dengan tingkat pengenalan hanya 49 responden.
Meski menang dari sisi popularitas, Gibran dan Kaesang masih tertinggal dari sisi akseptabilitas dan elektabilitas.
Dari kategori akseptabilitas, Achmad Purnomo menempati peringkat tertinggi dengan persentase 83 persen, diikuti Gibran dengan persentase 61 persen, dan Teguh dengan 49 persen.
Baca: Spanduk Bergambar Dirinya Tersebar ke Penjuru Solo, Gibran Bakal Maju di Pilkada 2020?
Dari segi elektabilitas, Achmad Purnomo juga masih menempati urutan pertama dengan angka 38 persen, diikuti Gibran dengan 13 persen, dan Teguh Prakosa dengan angka 11 persen.
Bertemu Ketua DPIP Solo FX Hadi Rudyatmo
Anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming, mendatangi rumah dinas Wali Kota Solo, yang sekaligus Ketua PDI Perjuangan Solo, FX Hadi Rudyatmo, Rabu (18/9/2019).
Kunjungan Gibran ini hanya terpaut dua hari, setelah PDIP Solo resmi tak mengusung nama Gibran ke DPP PDIP di Jakarta, untuk dimintakan restu maju sebagai jago PDIP di Pilkada Solo 2020.
Sebagaimana diketahui, PDIP Solo memilih Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa sebagai jagoan mereka di Pilkada Solo 2020.
Dalam pertemuan di rumah dinas FX Hadi Rudyatmo itu, Gibran nampak malu-malu mengungkapkan tujuannya ke wartawan.
Ia mengatakan, maksud kedatangannya hanya untuk 'bersilaturahmi'.
"Silaturahmi saja, lama gak ketemu beliau, lama tidak bertukar pikiran."
"Beliau meluangkan waktu untuk saya bicara perkembangan di Kota Solo," ujar Gibran.
Gibran bahkan mengaku, ia sama sekali tak bicara soal politik.
"Saya kasih masukan Kota Solo butuh sentuhan anak muda. Kita gak bicara politik, di luar politik," kata Gibran.
Meski demikian, Ketua PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo atau yang akrab dipanggil Rudi, justru menyampaikan hal berbeda.
Rudi mengakui, memang ada obrolan yang nyerempet 'politik' dalam pertemuan tersebut.
Misalnya saja, soal mekanisme pendaftaran calon wali kota Solo.
Rudy mengatakan, pertemuan dengan Gibran Rakabuming Raka tersebut juga menanyakan soal mekanisme pencalonan wali kota Solo dari PDI Perjuangan.
"Tadi saya paparan saja bagaimana kalau mau daftar lewat PDI Perjuangan," kata Rudi.
"Tapi saya jelaskan kalau berbicara pencalonan jangan ke Rumah Dinas Wali Kota Solo nanti ke Tim Rekrutmen saja," ujar Rudi.
PDIP Solo Tutup Pintu untuk Gibran di Pilkada Solo
Kabar masuknya Gibran dalam bursa wali kota Solo, memang cukup meramaikan tensi Pilkada Solo 2020, yang sebelumnya adem ayem.
Dalam survei yang dilakukan Universitas Sri Wedari Solo, popularitas Gibran sangat kuat untuk masuk dalam pencalonan wali kota Solo 2020.
Tapi, PDIP sendiri pada akhirnya tak mengusung nama Gibran.
DPC PDI Solo lebih memilih nama Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa, untuk dimintakan restu ke DPP PDIP.
Munculnya nama Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa, didapat dari penjaringan tertutup partai berlambang banteng itu.
Ketua Tim Penjaringan DPC PDI Perjuangan Solo Putut Gunawan menegaskan, penjaringan calon tersebut bersifat tertutup, dan bukan pendaftaran.
"Kami itu tidak membuka pendaftaran, itu hanya penyampaian formulir bahwa yang bersangkutan sudah dijaring untuk melengkapi formalitasnya," papar Putut dihubungi TribunSolo.com, Selasa (17/9/2019).
Pihaknya menjelaskan, pihaknya tidak membuka pendaftaran namun kalau ada yang mendaftar dipersilahkan asal sesuai persyaratan.
"Kita memang tidak buka pendaftaran (calon), tapi kalau ada yang mau daftar silahkan, masak mau daftar dilarang," terang Putut.
Pihaknya memastikan calon dari PDI Perjuangan Solo yang diajukan ke DPP adalah Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa.
"Maksimal tanggal 23 harus dikirimkan itu formulirnya ke Jakarta," papar Putut.
Pihaknya mengaku penjaringan ini dilakukan tertutup sesuai peraturan partai.
"PDI pasti mengiuung Purnomo. Ini sudah selesai penjaringan," papar Putut.
(TribunSolo.com/Adi Surya Samodra/Ryantono Puji Santoso) (Kompas.com/Ihsanuddin)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.