TERKINI Kerusuhan di Wamena: 21 Orang Tewas, Ribuan Warga Mengungsi hingga Ada Penyusup Bawa Senjata
Kabar terkini dari kerusuhan di Wamena, sebanyak 21 orang tewas dan ribuan warga mengungsi. Dandim Jayawijaya sebut ada penyusup yang bawa senjata.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Sri Juliati
4. Ada penyusup bawa senjata
Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Chandra Diyanto mengatakan, ada penyusup yang bawa senjata dalam kerusuhan di Wamena.
Pihaknya menemukan seseorang yang membawa senjata larasa pendek.
Oknum tersebut langsung dikejar oleh petugas namun berhasil melarikan diri.
“Saat kami melihat adanya seorang warga membawa senjata api, kami langsung mengejarnya. Sayangnya, dia berhasil kabur dan kita hentikan pengejaran lantaran demo sudah anarkis dan chaos di daerah Jalan Hom-hom,” katanya, dikutip dari Kompas.com.
Beberapa saat kemudian, pihak TNI dan kelompok separatis terlibat kontak senjata, yang lokasinya tak jauh dari ditemukannya seseorang yang membawa senjata api sebelumnya.
Menurut Chandra Diyanto, dalam kontak senjata tersebut, kelompok separatis menggunakan senjata laras panjang dan laras pendek.
Chandra juga menambahkan, tak ada korban jiwa dalam kontak senjata tersebut.
Baca: Universitas Trisakti Akan Beri Gelar Putra Revormasi Pada Jokowi, Presiden Mahasiswa Tegas Menolak!
Aksi anarkistis yang dilakukan pelajar SMA tersebut diduga kuat disusupi oleh Kelompok Komite Nasional Papua Barat (KNPB).
Dikatakan Chandra, aksi di Wamena memang murni dilakukan oleh pelajar SMA namun ada pihak yang menyusupi.
“Demo di Wamena memang murni dilakukan para pelajar SMA. Tapi aksi pembakaran sepertinya sudah terencana. Dan bisa saya katakan itu dilakukan kelompok KNPB,” ungkap Dandim, Senin (23/9/2019) tengah malam waktu Papua, dikutip dari Kompas.com.
Untuk diketahui, aksi demo anarkis dilakukan oleh pelajar SMA lantaran adanya berita viral soal rasisme yang dilakukan oleh seorang guru.
Namun, pihak Kodim Jayawijaya telah memastikan, kabar tersebut adalah hoaks.
Aksi demo awalnya direncanakan berlangsung pada 26-27 September 2019.