Usai Massa Aksi Bubar, Tampak Tulisan Gedung DPRD Lampung 'Dijual'
Massa aksi meninggalkan sebuah mobil Kijang Innova yang rusak diduga karena diinjak-injak
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Lampung Kiki Adipratama
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Gabungan ribuan mahasiswa dan serikat buruh Lampung, yang memenuhi halaman Gedung DPRD Lampung, pada Selasa 24 September 2019, akhirnya membubarkan diri.
Massa aksi bubar tepat setelah beberapa perwakilan beraudiensi dengan anggota DPRD Lampung, atau sekira pukul 13.30 WIB.
Massa aksi pun membubarkan diri secara langsung tanpa ada orasi kembali.
Massa aksi meninggalkan sebuah mobil Kijang Innova yang rusak diduga karena diinjak-injak.
Gabungan ribuan mahasiswa dan serikat buruh Lampung tersebut juga meninggalkan sebuah spanduk bertuliskan "DIJUAL".
Di spanduk itu juga tertera nomor telepon.
Baca: 2 Pembunuh Polisi Lampung yang Buron 8 Tahun Akhirnya Berhasil Diringkus
Spanduk "DIJUAL" tersebut ditinggalkan dan dipajang massa aksi di lantai dua tepat di bawah tulisan Gedung DPRD Provinsi Lampung.
Pantauan Tribunlampung.co.id sebelum membubarkan diri pukul 13.30 WIB sejumlah mahasiswa dari Unit Kegiatan Mahasiwa (UKM) Bina Rohani Islam Mahasiswa (Bihormah) Universitas Lampung membersihkan sampah-sampah yang ada di halaman Gedung DPRD Lampung.
Salah seorang yang terlihat membersihkan sampah, Lusi mengungkapkan, sudah seharusnya semua peduli pada lingkungan sekitarnya dengan tidak membuang sampah dengan sembarangan.
Berdasarkan hal itu, kata Lusi, ia bersama rekan-rekannya tergerak untuk membersihkan sampah usai aksi demonstrasi.
"Karena untuk setiap aksi demo memerlukan banyak massa, tapi mereka tidak mempedulikan di sampingnya banyak sampah, seharusnya kita tetap peduli menjaga kebersihan dari sampah," ujar Lusi.
Anggota Dewan Janji Tindak Lanjuti
Anggota DPRD Lampung berjanji akan menindaklanjuti aspirasi peserta aksi secepatnya.