Peneliti ESDM Sarankan Tutup Dulu Titik Semburan Minyak di Kutisari Surabaya
Badan Geologi Nasional belum bisa memberikan rekomendasi untuk menutup titik semburan di rumah milik perusahaan karpet tersebut.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Badan Geologi Nasional Kementerian ESDM masih belum bisa memberikan rekomendasi untuk kasus semburan minyak di Kutisari Indah Utara III Surabaya. Sebab, saat ini masih terus dilakukan kajian.
"Kalau untuk penutupan semburan, dari Badan Geologi juga belum bisa memberikan rekomendasi," kata Peneliti Sumber Daya Migas Badan Geologi Nasional Kementerian ESDM, Bambang Sugiarto.
Menurut Bambang, untuk saat ini, pihaknya juga belum bisa memberikan rekomendasi untuk menutup titik semburan di rumah milik perusahaan karpet tersebut.
Sepanjang pengamatan pihaknya, kata Bambang, semburan tersebut masih dalam kategori normal belum membahayakan warga.
"Fenomena semburannya juga belum dalam volume mengkhawatirkan berdampak luas untuk masyarakat," tambahnya.
Meski begitu, ia mengatakan tetap akan memantau dengan terus berkoordinasi dengan Dinas ESDM Jatim serta Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya.
Namun Bambang juga meminta pemantauan tersebut harus dalam kategori normal. Sebab, jika terlalu ekstra, ia khawatir warga merasa resah dan ia khawatir warga merasa ada sesuatu yang membahayakan.
"Juga akan membuat masyarakat resah," katanya.
Diketahui, Badan Geologi Nasional Kementerian ESDM selama beberapa hari terakhir melakukan peninjauan di sekitar lokasi semburan serta menggunakan alat Georadar yang berfungsi untuk melihat gambaran di bawah permukaan tanah.
Baca: Belanja ke Supermarket Atas Perintah Istri, Hotman Paris: Itulah Enaknya Kalau Masih Punya Istri
Badan Geologi Nasional Kementerian ESDM masih terus melakukan pemantauan kasus semburan minyak di Perumahan Kutisari Indah Utara III.
Selama dua hari, sejak kemarin, Badan Geologi Nasional Kementerian ESDM diketahui turun ke lokasi untuk meninjau menggunakan alat Georadar hingga Jumat (4/10/2019).
Peneliti Sumber Daya Migas Badan Geologi Nasional Kementerian ESDM, Bambang Sugiarto mengatakan, penggunaan alat Georadar itu bertujuan melihat kondisi bawah tanah, tentang ada tidaknya indikasi atau sebaran minyak di sekitar lokasi semburan di Perumahan Kutisari Indah Utara.
"Kita mau lihat bagaimana kondisi bawah tanah permukaan hasil pengukuran GPR hari ini," kata Bambang saat ditemui Jumat (4/10/2019).
Bambang mengungkapkan selama dua hari, pihaknya melakukan peninjauan menggunakan alat Georadar di Perumahan Kutisari Indah Utara tersebut.
Di hari pertama kemarin, pihaknya melakukan peninjauan di Kutisari Indah Utara III atau sekitar titik semburan yang berada di rumah milik perusahaan karpet tersebut.
"Pengukuran kurang lebih lima ratus meter di Jalan Kutisari Indah Utara III ini," ujar Bambang.
Sementara di hari kedua ini, pihaknya melakukan peninjauan menggunakan Georadar di kawasan Kutisari Indah Utara II sepanjang kurang lebih lima ratus meter lintasan paralel dengan lintasan di Kutisari Indah Utara III.
"Satu lagi, tadi siang kami selesaikan lintasan pengukuran GPR di Kutisari Indah Utara 4 sepanjang kurang lebih 500 meter," sambung Bambang.
Baca: Pesan Hidayat Sebelum Meninggal Saat Salat di Masjid: Jaga Bunda Sama Adek, Ayah dak Bakal Balik
Bambang mengungkapkan beberapa data yang didapat dari hasil pemantauan.
Menurut Bambang, hasil informasi yang didapat pihaknya serta pengamatan di lapangan, pihaknya menemukan terdapat rembesan minyak di selokan Jalan Kutisari Indah Utara II.
Namun, ia belum bisa memastikan, pusat semburannya berada dimana.
"Masih kita olah datanya lebih lanjut. Jadi kita belum bisa menentukan secara pasti rekahannya dimana, ada potensi semburan dimana, mungkin setelah datanya diproses lebih lanjut. kita bisa rekomendasikan ke masyarakat," terang Bambang.
Baca: Pelaku dan Korban Prostitusi di Manado Masih di Bawah Umur, Polisi Temukan Alat Kontrasepsi
Bambang mengatakan, apabila menemukan indikasi atau sebaran minyak di bawah permukaan tanah seperti halnya yang terjadi di Kutisari Indah Utara III, pihaknya akan memetakan sebarannya seperti apa, serta memiliki luasan mana saja yang kemungkinan memiliki konsentrasi minyak dibawah permukaan.
"Itu untuk ditindaklanjuti," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul TERBARU Semburan Minyak di Kutisari Surabaya, Peneliti ESDM Sarankan Tutup Dulu Titik Semburan