Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aiptu P dan Istri Sempat Cekcok Sebelum Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak di Kepala

Sebelum ditemukan tewas mengenaskan, Aiptu P dan istrinya, F sempat cekcok di ruang tengah rumah mereka.

Editor: Sanusi
zoom-in Aiptu P dan Istri Sempat Cekcok Sebelum Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak di Kepala
Istimewa
Ilustrasi 

"Bagian kepala keduanya itu berlumur darah semua. Istrinya di depan TV kalau suaminya dekat ruang tamu. Jarak sekitar 3 meter saja," katanya.

Kapolres Serdang Bedagai, AKBP Juliarman Eka Putra Pasaribu mengakui kalau anggotanya yang bertugas di Satnarkoba itu memiliki senjata api.

Ia menyebut pasangan suami istri sebelumnya sedang ada masalah.

"Kata anaknya mereka tidak saling komunikasi. Kita masih menunggu hasil visum ini. Dari kasat mata ada 3 luka di kepala. Artinya memang ada tiga kali letusan senjata api," kata Juliarman.

Baca: Sebut Bukan Ormas Kaleng-kaleng, Gercin Deklarasi Kepengurusan Baru di DKI Jakarta

Diduga Aiptu P pertama kali menembakkan pistolnya kepada istrinya dua kali.

Baru kemudian itu ia pun bunuh diri dengan satu kali tembakan di kepalanya.

Terkait hal ini meski sudah mengetahui dugaan kronologis sementara namun Juliarman menyebut pihaknya belum bisa mengumumkannya secara resmi ke media.

BERITA TERKAIT

Bunuh Diri

Aiptu P, personel polisi Polres Serdang Bedagai diduga melakukan bunuh diri dengan cara menembakkan senjata revolvernya ke kepala sendiri.

Diduga, Aiptu P lebih dahulu menembak mati istrinya Fitri, sebelum menembak kepalanya sendiri.

Ternyata Aiptu P Kepala Tim (Katim) I Satuan Reserse Narkoba.

Hal ini dibenarkan oleh Kasat Resnarkoba Polres Serdang Bedagai, AKP Martualesi.

"Orangnya bagus dia ini, hari Kamis lalu dia masih ikut dalam penggerebekan kampung narkoba di Kampung Nagur. Jabatannya Katim I," ujar Martualesi yang ditemui di lokasi kejadian Minggu, (6/10/2019).

Beberapa fakta baru didapat dari Martualesi atas kepemilikan senjata api yang dikuasai oleh P untuk kepentingan tugas.

Baca: Jasad Wanita Hamil Ditemukan dalam Karung, Suami Menghilang, Polisi Temukan Fakta Sosok Suami JM

Menurut AKP Martualesi baru dua bulan lalu senjata api yang dikuasai Aiptu P ditarik.

Dikatakannya, sudah lama Aiptu P memegang senpi.

"Sempat ditarik senpinya karena masa berlakunya habis sekitar dua bulan lalu. Tapi sebenarnya bukan ditarik lah dipulangkan ke logistik Polda," kata Martualesi.

Untuk bisa dapat lagi menguasai senjata api, lanjut Martualesi yang bersangkutan mengikuti ujian di Polda Sumut.

Tidak lama setelah masa berlakunya pemegangan senjata api habis ia pun kembali dapat lagi.

"Baru dapat lagi (izin) setelah dia ikuti ujian. Dia ya sudah memenuhi persyaratan makanya bisa dapat lagi. Kalau dia orangnya bagus. Tidak pernah kita dengar laporan tentang dia yang tidak bagus," kata AKP Martualesi.

Jenazah pasangan suami istri Aiptu Pariadi dan istrinya, Fitri ketika berada di mobil ambulan, Minggu (6/10/2019). (Tribun Medan/Indera)
Jenazah pasangan suami istri Aiptu P dan istrinya, F ketika berada di mobil ambulan, Minggu (6/10/2019). (Tribun Medan/Indera) (Tribun Medan/Indera)

Kronologis

Kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kematian Aiptu P dan istrinya F.

Keduanya tewas bersimbah darah di dalam rumahnya, ditembus peluru.

Diduga, Aiptu P menembak mati istrinya, kemudian bunuh diri menembak kepalanya sendiri.

Peristiwa tragis ini bukan saja meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.

Polres Serdang Bedagai pun kehilangan sosok polisi yang dikenal baik.

Aiptu P merupakan personel Satnarkoba Polres Serdang Bedagai.

Di mata Kapolres Serdang Bedagai, AKBP Juliarman Eka Putra Pasaribu, anggotanya Aiptu P tidak pernah melakukan pelanggaran di satuannya.

Tak ada yang yang menyangka, percekcokan antara Aiptu P dan istrinya Fitri, berujung duka.

Baca: Mgr Ignatius Suharyo Resmi Jadi Kardinal di Basilika Santo Petrus, Menag: Kehormatan Bagi Indonesia

Sempat Bertengkar

Kapolres Serdang Bedagai, AKBP Juliarman Eka Putra Pasaribu menyebut Aiptu P dan istrinya F yang ditemukan tewas di dalam rumahnya di Desa Lidah Tanah Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai sedang dalam kondisi bertengkar sebelumnya.

Keduanya saling tidak berkomunikasi.

"Keterangan dari anaknya sedang ada masalah mereka. Jadi tidak komunikasi," ucap Jualiarman ketika ditemui di Tempat Kejadian Perkara Minggu, (6/10/2019).

Selama ini, lanjut Juliarman, Aiptu P merupakan personel Satnarkoba Polres Serdang Bedagai.

Untuk urusan pekerjaan disebutnya Aiptu P dikenal sebagai orang yang baik.

Baca: Kecanduan Lakukan Ini Bareng Jeje hingga Buat Mama Amy Ngamuk, Syahnaz Sadiqah: Sampai Jam 3 Pagi

"Kerjaannya tidak ada masalah. Dia orangnya baik. Tidak ada melakukan pelanggaran," kata Juliarman.

Ia mengakui Aiptu P telah lama dibekali senjata api untuk kepentingan tugasnya.

Saat ini pihaknya masih memeriksa saksi-saksi khususnya dari keluarga yang bersangkutan.

"Kalau untuk luka kita masih tunggu hasil visum ya. Tapi dari kasat mata ada 3 lubang di kepala. Artinya memang ada 3 kali letusan," kata Jualiarman.

Secara terperinci Juliarman tidak menyebutkan siapa yang terkena dua lubang dan satu lubang di kepala.

Namun informasi yang didapat istrinya terkena peluru senpi dua lubang di kepala sementara P satu lubang.

Foto pasangan suami istri Aiptu Pariadi dan istrinya, Fitri saat masih hidup (Facebook)
Foto pasangan suami istri Aiptu P dan istrinya, F saat masih hidup (Facebook) (Facebook)

Warga Desa Lidah Tanah Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, dihebohkan dengan tewasnya pasangan suami istri, P dan F.

Sebelum warga menemukan keduanya tewas, sempat terdengar lebih dahulu suara tembakan senjata api.

Diketahui bahwa P merupakan personel polisi yang bertugas di Polres Serdang Bedagai.

Belum diketahui secara pasti bagaimana kronologis sehingga keduanya bisa tewas tertembak.

Informasi yang dihimpun diduga kedua pasangan suami istri itu sempat terlihat cekcok.

Rumah pasangan suami istri itu yang berada di dusun 6 ramai dipenuhi warga.

Kepala Desa Lidah Tanah, Usman mengatakan warga mendengar suara letusan tembakan sekitar pukul 22.00 WIB.

Ia menyebut belum mengetahui bagaimana kronologis kejadian.

Baca: Kominfo: Ovo Jadi Unicorn Kelima Indonesia

"Yang meninggal dengan luka tembak suami istri lah. Warga taunya karena ada dengar suara tembakan tadi," kata Usman, Minggu (6/10/2019)

Satu per satu personel Polres Serdang Bedagai turun ke Tempat Kejadian Perkara.

Tak lama kemudian rekannya tiba dan melakukan olah TKP.

Untuk kepentingan Autopsi jenazah pasangan suami istri, Aiptu P personel Satnarkoba Polres Serdang Bedagai dan F dibawa ke rumah sakit Sultan Sulaiman Seirampah, Minggu (6/10/2019) dini hari sekira pukul 01.20 WIB.

Saat kedua jenazah dimasukkan ke dalam mobil ambulans anak mereka yang paling bungsu menangis meronta-ronta.

"Aku mau ikut bapak...aku mau ikut bapak," ucapnya.

Saat itu wanita kecil tersebut hanya bisa ditenangkan oleh saudaranya.

Polisi pun ikut mencoba menenangkannya.

Ayah Pariadi, Paelan sempat menceritakan bagaimana awal mula dirinya mengetahui kalau anak dan menantunya itu tewas kepada polisi.

Foto pasangan suami istri Aiptu Pariadi dan istrinya, Fitri saat masih hidup (Facebook)
Foto pasangan suami istri Aiptu P dan istrinya, F saat masih hidup (Facebook) (Facebook)

Disebutnya saat itu cucunya datang ke rumahnya yang memang berdekatan.

"Dibilang anaknya (anak Pariadi) kek lihat bapak...kek lihat bapak sama mamak, gitu. Aku sudah tidur sebenarnya tadi di rumah. Kalau yang besar sedang di luar," kata Paelan pada polisi.

Kapolres Serdang Bedagai, AKBP Juliarman Eka Putra Pasaribu mengatakan peristiwa penembakan terjadi pada Sabtu, (5/10/2019) sekira pukul 23.00 WIB.

Saat kejadian ada empat orang di dalam rumah. Selain dua pasangan suami istri itu juga ada dua anaknya yang tertidur.

"Jadi keduanya tewas dengan luka tembak di kepala. Anak korban ini ada 3 sebenarnya tapi yang di rumah ada dua orang, yang satu lagi sedang di luar rumah. Ini kita bawa ke Sultan Sulaiman untuk otopsi," kata Juliarman.

Informasi yang beredar penembakan lebih dahulu dilakukan P kepada istrinya yang sedang duduk di ruang tv.

Setelah itu baru kemudian Pariadi menembakkan senjata api ke kepalanya sendiri.

Terkait hal ini Juliarman belum dapat memaparkan secara resmi ke media siapa yang lebih dulu menembak.

Kematian kedua pasangan suami istri ini menggegerkan warga yang tinggal di Desa Lidah Tanah Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.

Aiptu P merupakan asli warga Dusun 6 Desa Lidah Tanah.

Hingga berita ini diturunkan kepolisian masih melakukan penyelidikan atas kematian pasangan suami istri Aiptu P dan istrinya, F. (dra/tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Polisi Tembak Istri Lalu Bunuh Diri, Jenazah Aiptu Pariadi Dikubur Berdampingan, Ini Kata Keluarga

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas