Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komunitas Relawan Bandung Merasa Tercoreng Ada Oknum Relawan Jadi Makelar Ambulans

Komunitas Relawan Bandung (RB) dan Ambulance Community of Indonesia (ACI) merasa tercoreng nama baiknya oleh oknum relawan yang menyambi makelar

Editor: Sugiyarto
zoom-in Komunitas Relawan Bandung Merasa Tercoreng Ada Oknum Relawan Jadi Makelar Ambulans
Tribun Jabar/Galih
Wakil Ketua Relawan Bandung Iman Firdaus (kedua kiri) didampingi anggota komunitas RB melakukan salam komando dengan News Manager Tribun Oktora Veriawan didampingi Digital Online Manager Kisdiantoro, Selasa (14/10/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Komunitas Relawan Bandung (RB) dan Ambulance Community of Indonesia (ACI) merasa tercoreng nama baiknya oleh oknum relawan yang menyambi sebagai makelar ambulans yang bergentayangan di beberapa rumah sakit di Bandung.

Menurut Wakil Ketua Relawan Bandung, Iman Firdaus, pihaknya mengecam dan mengutuk perbuatan tak terpuji dari oknum tersebut.

“Nama baik kami tercoreng karena selama ini kami menolong tanpa pamrih,” kata dia saat bersama tiga anggotanya bersilaturahmi ke Kantor Tribun Jabar, Jalan Sekelimus Utara 2-4, Bandung, Senin (14/10/2019) sore.

Kedatangan komunitas Relawan Bandung ini disambut hangat oleh News Manager Tribun Jabar, Oktora Veriawan dan Digital Online Manager Tribun Jabar, Kisdiantoro.

Menurut Iman, dengan pemberitaan hasil investigasi Tribun Jabar yang mengulas tuntas tentang makelar ambulans, pihaknya merasa disudutkan oleh oknum-oknum relawan tersebut.

“Kami ini memang driver ojek online (ojol). Kami juga sering menjadi escort (pemandu jalan ambulans) dari lokasi kecelakaan ke RS Hasan Sadikin."

"Kami juga sering nongkrong di RSHS. Nah, dengan adanya relawan berjaket ojol yang jadi makelar, jelas kami terusik. Nama baik kami jadi tercemar. Padahal kami tak pernah meminta uang sepeser pun kepada keluarga korban. Kami ikhlas menolong,” tutur Iman.

Berita Rekomendasi

Iman menjelaskan Relawan Bandung memiliki empat kegiatan. Pertama, human care yakni bertugas membantu mendampingi pasien dan membantu memfasilitasi penginapan pasien luar kota di rumah singgah.

Kedua, unit reaksi cepat (URC) bertugas membantu dan menolong korban kecelakaan, kebakaran, mobil mogok, orang hilang, orang tersesat, dan lain-lain.

Ketiga, kebencanaan di mana komunitas ini memberikan bantuan, baik itu tenaga dan material, di lokasi bencana alam.

Keempat, centre point yang anggotanya bertugas mencari dan mengumpulkan donasi untuk diberikan kepada yang membutuhkan.

“Jadi murni kami bergerak di bidang kemanusiaan. Kami ikhlas tanpa pamrih membantu sesama. Kami tak mau menyusahkan korban. Anggota kami kebanyakan orang-orang yang sudah hijrah,” ujar Iman.

Bendahara Relawan Bandung, Andi, menambahkan, anggotanya bekerja selama 24 jam membantu warga yang membutuhkan pertolongan.

Terkadang pihaknya juga membantu keluarga korban dalam penyediaan mobil ambulans.

“Kami memang punya channel ambulans. Saat keluarga butuh ambulans, kami kontak sana-sini sebisa mungkin mendatangkan ambulans."

"Tapi tak pernah meminta uang sepeser pun kepada keluarga korban. Malahan kami sering urunan dari hasil ngojek untuk diberikan kepada keluarga korban yang membutuhkan biaya rumah sakit,” kata pria berkaca mata ini.

Menurutnya oknum relawan berjaket ojol yang meminta uang jasa ambulans kepada keluarga korban di RSHS bukanlah anggota Relawan Bandung.

“Setelah pemberitaan ini, kami geram dan ingin segera menangkap oknum relawan yang telah mencemarkan nama baik kami untuk diserahkan kepada pihak berwajib,” kata dia.

Koordinator Divisi Logistik Relawan Bandung, Dedi, menambahkan bahwa Relawan Bandung terdiri dari 84 komunitas driver ojol.

Maka tak heran jika informasi mengenai kecelakaan atau kebencanaan lainnya, kata dia, pihaknya selalu yang terdepan dalam mengetahuinya.

“Saat terjadi kecelakaan dan kebencanaan, kami berkomunikasi satu sama lainnya dan yang terdekat dengan lokasi akan segera memberikan pertolongan. Kami juga kerap membawa perlengkapan P3K,” kata dia diamini oleh Tim Database Relawan Bandung, Demam.

Iman menegaskan jika anggotanya selalu mengenakan rompi khas Relawan Bandung berwarna merah kombinasi hitam saat membantu keluarga korban.

Ia pun mengimbau kepada keluarga korban jangan takut dan sungkan untuk meminta bantuan kepada anggota Relawan Bandung jika bertemu di RSHS atau di rumah sakit lainnya.

“Jika ada yang mengaku-ngaku relawan RB tanpa mengenakan rompi, lalu meminta sejumlah uang, maka saya pastikan jika itu bukan anggota Relawan Bandung."

"Tangkap saja oknum-oknum tersebut dan serahkan kepada pihak berwajib. Jika pun ada anggota kami yang meminta sejumlah uang, kami pastikan akan melakukan tindakan tegas,” kata dia.

Pihaknya berharap Satgas Saber Pungli Jabar bisa segera turun tangan untuk memberangus oknum relawan yang bertindak sebagai makelar ambulans.

“Kami berharap secepatnya oknum-oknum tersebut bisa terekspose,” kata dia.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Komunitas Relawan Bandung Ikhlas Membantu, Merasa Tercoreng Ada Oknum Relawan Jadi Makelar Ambulans, https://jabar.tribunnews.com/2019/10/14/komunitas-relawan-bandung-ikhlas-membantu-merasa-tercoreng-ada-oknum-relawan-jadi-makelar-ambulans?page=all.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas