Ribuan Ikan Mati Mendadak di Sungai Kapuas, Petani Keramba Merugi Hingga Rp 30 Juta
Ribuan ikan di keramba tepian Sungai Kapuas mati mendadak. Hal ini diduga akibat perubahan kadar air sungai yang mendadak.
Editor: Dewi Agustina
"Memang tidak semua terkena dampak dan mati dan hari ini kondisi air Kapuas dan Landak sudah normal," ujarnya.
Baca: Sosok Djeni, Janda Cantik dari Bogor yang Beraksi Seorang Diri Gelapkan 62 Mobil Rental
Gas Amoniak
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menegaskan memang dengan adanya perubahan kondisi air Kapuas dan Landak sepekan lalu membuat ikan para petani keramba mati.
"Kemarin memang sempat berubah air Sungai Kapuas itu menjadi sangat bening dan mungkin gas amoniaknya meningkat," ucap Edi Rusdi Kamtono.
Ia mengaku belum mendapatkan laporan dari Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan terkaait masalah ini dan berapa banyak ikan dari para petani keramba yang mati akibat adanya perubahan air tersebut.
Tahun-tahun sebelumnya, Pemkot Pontianak ditegaskannya memang ada bantuan bibit ikan bagi masyarakat. Namun untuk tahun ini, ia menunggu laporan dari pihak Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan.
Kondisi d imana air Sungai Kapuas dan Landak mengalami perubahan disebut Edi Kamtono biasanya terjadi saat pergantian musim.
"Inilah kondisi alam Sungai Kapuas dan Landak sewaktu-waktu berubah. Jadi ini adalah pengaruh alam dan biasanya terjadi di pergantian musim dari kemarau ke hujan," tegasnya.
Budidaya ikan dengan menggunakan keramba memang menjadi solusi bagi para kelompok masyarakat untuk bisnis ikan. Keramba-keramba berjejer di Sungai Kapuas mapun Sungai Landak.
Kejadian ini dimana ikan mengalami kematian ini terjadi secara mendadak, akibat perubahan pada kondisi air. Edi menegaskan akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk upaya berikutnya. (ver/oni)
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Ribuan Ikan Mati Mendadak di Sungai Kapuas, Petani Temukan Hal Tak Biasa Pada Insang Ikan