UPDATE Situasi di Pelabuhan Feri Penajam: Massa Sempat Halangi Petugas Damkar Padamkan Api
"Malah makin ribut karena pemadam dihadang massa pakai mandau (senjata tajam khas Kalimantan). Apinya makin nyebar," kata dia melalui pesan singkat
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Malam ini, sekira pukul 19.00 Wita, kondisi di Pelabuhan Feri Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) masih mencekam.
Sejumlah orang terlihat membawa senjata tajam, menyambangi lokasi tempat tinggal pelaku di Gang Buaya Kilometer 1 Pelabuhan Feri Penajam.
Baca: Kapolda Kaltim Langsung Terjun Kendalikan Kericuhan di Penajam, Begini Kondisi Terakhir
Kedatangan mereka berawal dari kasus penikaman di Pantai Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam.
Mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) dihadang massa menggunakan senjata tajam saat hendak memadamkan api yang membakar sejumlah bangunan di daerah calon ibu kota negara tersebut.
"Malah makin ribut karena pemadam dihadang massa pakai mandau (senjata tajam khas Kalimantan). Apinya makin nyebar," kata dia melalui pesan singkat dari lokasi kejadian pukul 19.00 Wita.
Ia mengatakan, sebagian warga mengungsi untuk mencari lokasi aman. Aliran listrik menuju kawasan sekitar juga dipadamkan.
Hingga berita ini diturunkan, Kompas.com sudah berusaha menghubungi Kapolres PPU, bupati PPU dan Polda Kaltim atas kejadian itu, namun belum ada respons.
Mengutip dari Tribun Kaltim di Penajam, Kapolres PPU Sabil Umar melalui Kasat AKP Dian Puspitosari membeberkan, pemicu amukan massa berasal dari kasus penikaman.
Dua warga ditikam berinisial RN (18) dan CD (19) pada Rabu (9/10/2019) sekitar pukul 23.00 Wita.
RN mengalami luka berat, sementara CD meninggal dunia. Keduanya terlibat perkelahian dengan sekelompok pemuda lain yang berujung penikaman.
Pemicu awal diduga dari bunyi knalpot motor.
Sekelompok pemuda merasa terganggu dan mengajak berduel hingga berujung penikaman.
Baca: Dipicu Rasa Cemburu, Pria Di Kembangan Bacok Kepala Teman Kekasihnya
"Iya benar terjadi penikaman di Pantai Nipah-nipah, tapi sudah kita tangani," ungkap dia.
Saat ini aparat penegak hukum sedang berupaya memediasi pihak yang terlibat dan mengajak tokoh masyarakat Paser untuk meredam massa. (Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Pelabuhan Feri di Calon Ibu Kota Negara Mencekam, Sejumlah Bangunan Dibakar
Kapolda sampai turun ke lapangan
Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana meminta masyarakat untuk tidak menyebarluaskan gambar atau video yang sekiranya dapat memperkeruh suasana.
"Pihak Kepolisian meminta masyarakat percayakan proses penanganan permasalahan ini. Semua kepada aparat penegak hukum yang berwenang. Mohon kepada seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban," tuturnya.
Untuk diketahui, Rabu (16/10/2019l sekira 13.00 Wita terjadi pergeseran sekitar 100 orang menuju ke Pelabuhan Feri, perahu Klotok dan Speedboat.
Mereka berunjukrasa terkait peristiwa penikaman terhadap dua orang pemuda di Pantai Nipah-nipah.
Sekitar pukul 14.20 Wita, massa langsung menuju ke pelabuhan klotok.
Mereka lalu merusak pos loket tiket kapal klotok dan menghentikan transportasi speedboat maupun kapal.
Pihak Kepolisian dikomandoi Kapolres Paser dan Kapolres Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, langsung melakukan mediasi saat mengetahui perusakan tersebut.
"Pihak kepolisian berupaya memfasilitasi dengan hearing di Kantor Pemkab Penajam Paser Utara. Namun tidak ada kata sepakat," ujarnya.
Sekitar 15.30 wita kelompok massa terus bertambah.
Mengetahui situasi semakin memanas, Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widyanto langsung menuju lokasi. Kapolda Irjen Pol Priyo Widyanto pun mengambil alih komando penertiban massa.
"Saat ini situasi sudah terkendali," ucapnya.