Kisah Janda Tua di Sragen, Hajatan Tidak Dihadiri Warga Karena Beda Pilihan Pilkades
Seperti kebiasaan masyarakat sekitar, sebelum hajatan selalu ada undangan kumbakarnan atau rapat persiapan pesta pernikahan.
Editor: Hasanudin Aco
Menurutnya ada bantuan yang datang dari warga lain dari luar desa.
Bahkan mereka membantu menjadi penyaji tamu undangan.
Siti mengaku kecewa dengan sikap warga terhadap ibunya yang dikaitkan dengan Pilkades.
"Mamak saya itu bukan kader dan bukan tim sukses dari calon mana pun. Kenapa dikucilkan seperti itu."
Kasi Pemerintahan Pj Kades Hadiluwih, Iwan Budiyanto saat dikonfirmasi Kompas.com mengatakan tidak ada istilah boikot memboikot saat hajatan.
Menurutnya ada miskomunikasi terkait indikasi beda pilihan Pilkades.
Permasalahan tersebut menurut Iwan, sudah diselesaikan bersama dengan ketua RT setempat.
"Ada miskomunikasi antara keluarga Bu Suhartini dengan lingkungan masyarakat RT 0013. Setelah kita pertemukan kita cari solusi, kita titik temukan saling bisa menerima. Saling memaafkan," kata Iwan.
SUMBER: KOMPAS.com (Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor : Aprillia Ika)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hajatan Diboikot karena Beda Pilkades, Acara Kawinan Dibantu Warga Luar Desa"