Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Motivator Tempeleng 10 Siswa SMK Muhammadiyah 2 Malang Ditetapkan sebagai Tersangka

Polres Malang Kota telah menetapkan AS, seorang motivator digital marketing sebagai tersangka

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Motivator Tempeleng 10 Siswa SMK Muhammadiyah 2 Malang Ditetapkan sebagai Tersangka
Kompas.com/Andi Hartik
Kapolres Malang Kota bersama Forkopimda Kota Malang saat menemui siswa korban pemukulan motivator di SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang, Jumat (18/10/2019) 

Sampai sekarang AP belum dapat dikonfirmasi.

Wali Murid Serahkan Kasus ke Polisi

Salah satu siswa, Maulana, kelas 10 TKJ SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang dijemput orangtuanya usai pertemuan di sekolah, Jumat (18/10/2019). Ia juga jadi korban penamparan motivator kewirausahaan di sekolah, Kamis (17/10/2019).
Salah satu siswa, Maulana, kelas 10 TKJ SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang dijemput orangtuanya usai pertemuan di sekolah, Jumat (18/10/2019). Ia juga jadi korban penamparan motivator kewirausahaan di sekolah, Kamis (17/10/2019). (SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati)

Semalam beredar video di sebuah grup komunitas di FB mengenai seorang motivator, Agus Setiyawan yang menampar beberapa siswa di SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang dengan kata goblok, duduk, Kamis (17/10/2019).

Kejadiannya pada Kamis pagi di sekolah itu usai dibuka kepala sekolah.

Di ruangan ada pihak sekolah sebagai Operator (Asisten Sorot/Asrot) atas nama Budi, guru Simdik/Komputer pada MTs dan SMK Muhammadiyah 2 Malang.

Ada kesalahan tulis goblog yang dilakukan Budi atas itu. Kemudian sejumlah siswa menertawakan.

Siswa yang tertawa kemudian dipanggil ke depan dan ditampar satu persatu.

Berita Rekomendasi

Pasca kejadian itu, pihak sekolah mengumpulkan siswa dan walimurid di aula sekolah, Jumat (18/10/2019).

"Anak saya gak cerita ada kejadian itu. Saya tahunya saat ditelpon walikelas untuk datang ke sekolah dan ada viral videonya," jelas M Sabar, wali murid yang anaknya jadi korban penamparan pada suryamalang.com di aula sekolah.

Ia menduga anaknya malu sehingga tidak cerita. Anaknya siswa kelas 10 itu sampai mimisan.

"Kalau dari orangtua, menyerahkan saja ke kepolisian karena sudah ditangani," katanya.

Matanya berkaca-kaca.

Disebutnya, kalau untuk mendidik tidak apa.

Tapi jika sampai ada penamparan, sebagai orangtua ia sedih melihat anaknya diperlakukan seperti itu.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas