Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bangkai Kucing yang Mati Diduga Karena Dicekoki Miras Akhirnya Diotopsi Oleh Pihak Berwajib

Satreskrim Polres Tulungagung mengambil sampel organ dalam kucing anggora yang viral diminumi ciu di media sosial.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Bangkai Kucing yang Mati Diduga Karena Dicekoki Miras Akhirnya Diotopsi Oleh Pihak Berwajib
Instagram @azzam_cancel via Twitter @jmesbryant / SURYA.co.id David Yohanes
Berita terkini kasus Azzam, pria perekam video kucing dicekoki miras, begini pengakuannya pada poisi. 

TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Satreskrim Polres Tulungagung mengambil sampel organ dalam kucing anggora yang viral dicekoki dengan minuman keras (miras) jenis ciu di media sosial.

Langkah ini sebagai tindak lanjut laporan dari para pecinta kucing, yang menduga Ahmad Azam (22), orang yang mengunggah video itu telah melakukan penyiksaan hewan.

Menurut Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia, para pecinta kucing telah membuat laporan pada Jumat (18/10/2019).

Pihaknya melakukan otopsi terhadap bangkai kucing yang sudah digali sebelumnya, pada Sabtu (19/10/2019) malam.

“Sekitar pukul 19.00 WIB telah dilakukan otopsi untuk mengambil sampel. Otopsi dilakukan di RSUD dr Iskak,” terang EG Pandia, Minggu (20/10/2019).

Otopsi dilakukan oleh seorang dokter hewan dari Universitas Airlangga Surabaya.

Baca: Panasonic Gobel Awards ke 22 Berikan Apresiasi Tertinggi Bagi Industri Kreatif Indonesia

Baca: Manajer Raffi Ahmad Ungkap Sifat Asli Sang Artis di Balik Layar

Baca: KPK Sita Mobil Avanza yang Dipakai Staf Protokoler Setda Medan untuk Melarikan Diri

Baca: Kronologi Terbakarnya Mobil Lamborghini Aventador Milik Raffi Ahmad Lengkap dengan Pernyataan Polisi

Sampel yang diambil antara lain isi lambung, hati, paru-paru, ginjal dan dinding lambung.

BERITA REKOMENDASI

Selain bangkai kucing itu, otopsi juga dilakukan terhadap bangka tikus yang dimuntahkan kucing.

“Saksi kan bilang kucing itu makan tikus yang sudah kena racun. Otopsi akan membuktikan, apakah ada kecocokan kandungan zat dalam tikus dan kucing itu,” sambung EG Pandia.

Sampel selanjutnya diuji di laboratorium Universitas Airlangga Surabaya.

Diperkirakan hasil uji sampel ini akan keluar pada Selasa (22/10/2019) atau Rabu (23/10/2019).

Karena itu Kapolres meminta warganet untuk tenang, dan mempercayakan proses pada kepolisian.


“Masyarakat tak usah takut, kasus ini diproses sebagaimana mestinya,” ucap Pandia.

Polisi juga masih terus melakukan telaah kasus.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas