Sembunyi di Jogja, Penculik dan Pembunuh Sales Suzuki di Malang Ditangkap Saat Beli Nasi
M Imron Rusyadi (23) salah satu pelaku penculikan dan pembunuhan sales UMC Suzuki ditangkap di wilayah Sleman, Yogyakarta.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - M Imron Rusyadi (23) salah satu pelaku penculikan dan pembunuhan sales UMC Suzuki ditangkap di wilayah Sleman, Yogyakarta.
Pelaku ditangkap Sabtu (19/10/2019) sore di sebuah warung nasi di Jalan Sidoarum - Gamping, Kramat, Ambarketawang, Sleman, Yogyakarta.
Sementara korban, Bangkit Maknutu Dunirat (32) warga Sumenep, Madura yang dibunuh mayatnya ditemukan di Jembatan Cangar, Kota Batu, Jawa Timur
Polisi berhasil menangkap Imron menyamar sebagai pembeli nasi tempat pelaku diamankan.
Baca: Polisi Kembali Tangkap 2 Orang Terkait Kasus Penculikan dan Pembunuhan Sales Mobil di Surabaya
Sehari sebelum Imron ditangkap, polisi lebih dulu menangkap buron lainnya yakni Alank Rezky (22).
Alank ditangkap di rumah kos jalan Masangan Sidoarjo saat sedang tertidur di dalam kamarnya.
Baca: Kasus Penculikan dan Pembunuhan Sales Mobil di Malang: Ini Kronologi dan Motif Para Tersangka
"Setalah dua tersangka ini, proses pengungkapan kasus penculikan dan pembunuhan sudah tuntas. Tidak ada tersangka lain yang terlibat selain enam tersangka yang semua sudah ditangkap oleh Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya," tandasnya.
Dari tangan dua tersangka, polisi menyita sebuah senjata tajam dan sebuah handpone.
Peran kedua pelaku
Dua pelaku terakhir yang ditangkap unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya mengaku menyesal.
Ia awalnya bahkan tak menyangka jika terlibat dalam jerembab aksi keji yang diotaki oleh Bambang Irawan (27) warga Perum Magersari Sidoarjo.
Keduanya mengaku memiliki peran yang cukup besar dalam proses pembunuhan Bangkit Maknutu Dunirat (32) warga Sumenep, Madura.
Alank Rezky (22) menyebut turut serta memukul, menendang dan mengintimidasi korban.
Tak hanya itu, ia juga menyiapkan senjata tajam yang rencananya akan digunakan menusuk korban.
Selain Rezky, M Imron Rusyadi (23) yang ditangkap paling terkahir juga mengaku jika ia yang menyarankan agar korban dieksekusi di Jembatan Cangar, Kota Batu.
"Saya tahunya di sana banyak sungai dan jurang. Kondisi juga sepi, apalagi kalau malam," akunya.
Selain itu, Imron juga turut menghajar dan menendang korban. Ia juga mengakui telah menyiksa korban dengan menyulutkan rokok di wajah dan telinganya.
Kini kedua tersangka itu tertunduk lesu menyesali perbuatannya.
Mereka dan keempat rekannya lain terancam hukuman pidana diatas 15 tahun penjara karena melakukan perencanaan pembunuhan.
Ada pelaku berstatus mahasiswa
Seorang mahasiswa asal Surabaya terlibat dalam penculikan dan pembunuhan sales UMC Suzuki Cabang Kota Batu, Bangkit Maknutu Dunirat (32).
Dia adalah M Rizaldy Firmansyah (19) warga Dinoyo Surabaya.
Rizaldy turut terlibat dalam aksi penculikan dan pembunuhan keji yang diotaki oleh Bambang Irawan (27) warga Perumahan Magersari Sidoarjo.
Informasi jika Rizaldy adalah mahasiswa aktif didapat Surya.co.id dari keterangannya saat ia dirilis di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (18/10/2019) lalu.
"Iya mahasiswa salah satu kampus di kawasan Semolowaru Surabaya," kata Rizaldy, Minggu (20/10/2019).
Berdasarkan informasi itu, Surya.co.id kemudian mengkonfirmasi hal itu kepada rektor kampus tersebut.
"Saat kami cek di BAR (Bagian Akademik dan Registrasi) memang benar nama tersebut tercatat sebagai mahasiswa kami" tukas rektor.
Diketahui, Rizaldy adalah mahasiswa semester I di jurusan Teknik Elektro.
Rizaldy terpaksa menunda mimpi menjadi seorang sarjana karena terpaksa berurusan dengan hukum lantaran terlibat dalam aksi penculikan dan pembunuhan Bangkit Maknutu Dunirat, Sales UMC Suzuki Malang.
Tersangka Lain
Selain Rizaldy, Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya juga menangkap Alank Rezky Pradana (20) dan M Imron Rusyadi (22).
Ini berarti ada empat tersangka yang sudah ditangkap polisi.
Sebelumnya, polisi telah menangkap Rulin Rahayu (32), Bambang Irawan (27), M Rizaldy Firmansyah (19) dan Kresna Bayu (22).
"Benar kami sudah tangkap dua tersangka lainnya yang turut serta dalam proses penculikan hingga pembunuhan korban," kata Kanit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Giadi Nugraha, Minggu (20/10/2019).
Kedua tersangka itu ditangkap pada waktu dan lokasi berbeda.
Alank Rezky Pradana ditangkap, Jumat (18/10/2019) sore di rumah kos Jalan Masangan, Sidoarjo, sementara M Imron Rusyadi ditangkap unit Jatanras pada Sabtu (19/10/2019) sekitar pukul 17.30 WIB di Jalan Sidoarum - Gamping, Kramat, Ambarketawang, Sleman, Yogyakarta.
"Keduanya kami bawa ke Mapolrestabes untuk kami mintai keterangan lebih lanjut," tandas Alumnus Akpol 2012 itu.
Tak Kenal Korban, Cuma Setia Kawan
Polisi membeber, empat tersangka selain Bambang dan Rulin bukanlah orang yang terlibat intens berkomunikasi dengan korban.
Bahkan, mereka tidak pernah bertemu dan mengenal korban tersebut.
"Rekan dari pelaku utama sama sekali tidak mengenal korban," kata Sudamiran, saat dihubungi Surya.co.id, Sabtu (19/10/2019).
Lebih lanjut, motivasi kedua pelaku yakni Kresna Bayu (22) warga Jalan Nyamplungan Surabaya dan M Rizal Firmansyah (19) warga Dinoyo yang ditangkap hanyalah ingin terlihat setia kawan di hadapan teman-temannya.
"Motivasinya agar terlihat setia kawan. Mereka mengikuti dan membantu Bambang untuk merencanakan penculikan dan pembunuhan tersebut," lanjutnya.
Sebelum beraksi, Bambang, Bayu dan Rizal serta dua DPO lainnya yakni MIR dan ARP berdiskusi mengenai teknis eksekusi Bangkit di sebuah warung di RMI, Gubeng Surabaya.
"Tercetus bagaimana mereka ini menculik lebih dulu, lalu beberapa tersangka menyiapkan kendaraan, dan senjata tajam, meski belum sempat digunakan," tandas perwira dua melati di pundak itu.
Motif Pelaku Utama
Tersangka utama, Bambang dan Rulin Rahayu (32) mengaku uangnya dibawa oleh Bangkit (30), korban penculikan dan pembunuhan yang jenazahnya ditemukan di Sungai Watu Ondo Cangar Batu.
Uang total Rp 145 juta tersebut diakui Rulin merupakan uang penjualan mobil dan tagihan kredit.
Lantaran merasa tertipu dan selalu ditagih debt collector menyulut sakit hati Rulin Rahayu dan suaminya Bambang Irawan (27).
"Totalnya Rp 145 juta," kata Rulin Rahayu tertunduk di Polrestabes Surabaya, Jumat (18/10/2019).
Rulin dan suaminya Bambang terlibat kasus penculikan dan pembunuhan sales mobil Bangkit (30) yang tak lain mantan kekasih.
Bambang turut melibatkan empat orang rekan kerjanya untuk menghabisi nyawa Bangkit di Jembatan Cangar Batu.
Rulin mengaku tak tahu rencana pembunuhan tersebut.
Ia mengaku suaminya sudah melaporkan ke Polsek Sumenep perihal uang yang ditilap mantan kekasihnya.
"Saya tidak tahu, soalnya yang saya tahu suami saya sudah melapor ke Polsek Sumenep dan suami saya sudah berkomunikasi dengan orang Polres," akui Rulin.
Rulin juga mengaku tak tahu meninggalnya korban.
Ia mengira saat memberi tahu keberadaan mantan kekasihnya, sang suami akan menyerahkan ke polisi.
"Saya kira begitu ketemu suami saya akan membawa ke Polsek (Polsek Sumenep). Saya tahu meninggal dari Pak Polisi, yang itu (rencana pembunuhan) saya tidak tahu," kata Rulin.
Laporan ke Polsek Sumenep tersebut dikarenakan mobil kredit atas nama Rulin tersebut berada di rumah korban.
Namun, rencana menagih uang kredit mobil justru membawanya ke penjara.
Rulin ditetapkan sebagai tersangka bersama suaminya Bambang sang eksekutor dan dua orang lainnya.
Sementara saat ini polisi juga memburu dua orang lain yang terlibat penculikan, penganiayaan hingga pembunuhan korban.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Sales Suzuki di Malang Ditangkap di Yogyakarta Saat Beli Nasi, https://jogja.tribunnews.com/2019/10/22/pelaku-penculikan-dan-pembunuhan-sales-suzuki-di-malang-ditangkap-di-yogyakarta-saat-beli-nasi?page=all.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.