Ajari Masyarakat Boven Digoel Tanam Sayuran
Jenis sayuran yang ditanam antara lain seperti jagung, kangkung, cabai, kangkung, sawi, terong, bayam dan lainnya
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - PT Korindo Group mengajari masyarakat Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua bercocok tanam sayuran.
Diharapkan, hasil cocok tanam ini bisa dijual sehingga bisa menambah pendapatan keluarga.
"Apa yang kami lakukan untuk merangsang dan memotivasi masyarakat agar dapat mewujudkan kemandirian ekonomi," kata Asisten Manager Humas Korindo Group, Robi Sinai dalam keterangannya, Kamis (24/10/2019).
Jenis sayuran yang ditanam antara lain seperti jagung, kangkung, cabai, kangkung, sawi, terong, bayam dan lainnya.
Lahan yang dipakai untuk budi daya tanaman masing-masing memiliki luas 100 meter persegi, dan selanjutnya akan diserahkan dan dikembangkan oleh masyarakat sendiri.
Kegiatan budidaya tanaman sayur mayur, kata Robi akan dilakukan setiap bulannya di lokasi yang berbeda-beda.
Baca: Waspada 3 Bahaya Konsumsi Sayuran yang Dibungkus Plastik: Berpotensi Terpapar Bahan Kimia
Beberapa lokasi yang sudah pernah disambangi adalah Kampung Aiwat, Kampung Kali Kao, Kampung Miri, Kampung Asiki, dan Camp 19 yang ada di Kabupaten Boven Digoel, Papua.
Selain memberikan lahan untuk menanam dan bibit sayuran, Korindo juga memberikan alat- alat bercocok tanam kepada masyarakat berupa cangkul, sekop, plastik bibit tanaman, dan alat semprot.
"Kami terus mengontrol perkembangan dan memberikan pendampingan terhadap masyarakat sehingga memotivasi masyarakat agar lebih antusias dalam memanfaatkan lahan," ujar Robi.
Pengakuan Davit Igiti, Ketua Marga Igiti di Kampung Asiki, Distrik Jair, Boven Digoel, hasil panen sayur dari program budi daya tanaman yang juga dilakukan di kampungnya sudah berhasil dijual ke luar kampung.
Baca: PON 2020 Papua Harus Lebih Semarak, Itulah Keinginan Menpora Zainudin Amali
"Hasil penjualan pun digunakan warga untuk membeli kebutuhan pokok rumah tangga, seperti beras dan bermanfaat meningkatkan perekonomian warga sekitar," katanya.
Keristina Kawap, Koordinator Kelompok Tani di Camp 19 mengapresiasi program ini dan berharap hasil dari bercocok tanam ini mampu memperbaiki perekonomian.
Kusaeri, petugas dari Dinas Pertanian Kabupaten Boven Digoel menyatakan pihaknya siap membantu bila ada yang diperlukan dari segi teknis dalam program ini.