Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Ditemukan Tanda Kekerasan di Jasadnya, Inta Ferin Diduga Bunuh Diri di Jembatan Musi IV

dr Indra Sakti Nasution mengatakan, tidak ditemukan adanya kekerasan di tubuh Inta Ferin, mahasiswa Universitas PGRI Palembang yang diduga bunuh diri.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tak Ditemukan Tanda Kekerasan di Jasadnya, Inta Ferin Diduga Bunuh Diri di Jembatan Musi IV
Facebook Inta Ferin
Postingan terakhir Inta Ferin di akun Facebook miliknya. 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Inta Ferin, mahasiswa Universitas PGRI Palembang diduga bunuh diri di Jembatan MUSI IV.

Dokter forensik yang memeriksa kondisi jenazah membeberkan hasil pemeriksaan.

dr Indra Sakti Nasution mengatakan, tidak ditemukan adanya kekerasan di tubuh korban.

"Kondisi korban sudah mengalami pembusukan karena diperkirakan sekitar 2 hari berada di air," ujarnya.

Dikatakan dr Indra, atas permintaan keluarga, pihaknya hanya melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah.

"Jenazah sudah selesai diperiksa dan kemudian akan diserahkan ke pihak keluarga," ujarnya.

Penemuan sesosok mayat perempuan yang mengapung di aliran Sungai Musi mengagetkan warga, Jumat (1/11/2019) pagi.

BERITA TERKAIT

Belakangan diketahui, jenazah tersebut merupakan Inta Ferin (22 tahun), mahasiswi Universitas PGRI Palembang yang dinyatakan hilang sejak Rabu (30/10/2019) lalu.

Baca: Tangis Gatot Tak Terbendung Saat Mengetahui Mayat yang Ditemukan di Sungai Musi adalah Putrinya

Baca: Mayat Perempuan yang Ditemukan di Sungai Musi Diduga Inta yang Menghilang dari Rumah

Kasat Polair Resta Palembang, Kompol Cahyo Yudo Winarno mengatakan, jenazah tersebut ditemukan diperairan Sungai Musi tepatnya di depan dermaga kontainer Pelabuhan Boom Baru.

"Informasi itu kami terima dari laporan warga pada pukul 06.45 WIB," ujarnya.

Laporan tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh personil sat pol air Polresta Palembang dengan langsung mendatangi lokasi kejadian.

Saat ditemukan, jenazah tersebut menggunakan baju biru celana hitam panjang dan memakai cincin perak di jari tangan kanan. Ada juga anting-anting emas bulat di telinganya.

Postingan terakhir Inta Ferin di akun Facebook miliknya.
Postingan terakhir Inta Ferin di akun Facebook miliknya. (Facebook Inta Ferin)

"Kemudian kami melakukan evakuasi untuk selanjutnya jenazah tersebut kami bawa ke rumah sakit Bhayangkara untuk menjalani pemeriksaan," ucapnya.

Temukan Sandal dan Tas

Sebelum ditemukan tewas mengapung di aliran sungai Musi, seorang teman Inta Ferin menemukan sandal dan tas milik korban.

Barang tersebut ditemukan tergeletak di satu sudut jembatan Musi 4 Palembang.

Andika (19 tahun), teman satu kampung sekaligus tinggal bersebelahan tempat kos dengan korban selama di Palembang mengatakan, dirinya menemukan barang-barang tersebut ketika mencari keberadaan Inta yang tiba-tiba menghilang.

"Saya cek kamar kosnya. Disitu ditemukan HP, lalu saya periksa dan dari situ diketahui Inta sempat order ojek online sebanyak 2 kali. Tujuannya ke jembatan Musi IV,"

Gatot Marzuki (42) ayah kandung Inta Felin (22 tahun), tak kuasa menahan tangis dan langsung memeluk salah seorang kerabatnya saat keluar dari ruang instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara.
Gatot Marzuki (42) ayah kandung Inta Felin (22 tahun), tak kuasa menahan tangis dan langsung memeluk salah seorang kerabatnya saat keluar dari ruang instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara. (Tribun Sumsel/ Shinta Dwi Anggraini)

"Lalu dari situ kami ke sana dan ditemukanlah barang-barang itu," ujar Andika, Jumat (1/11/2019).

Meskipun barang-barang Inta ditemukan di sudut jembatan Musi IV, namun pihak keluarga dan kerabat masih tetap berpikir positif.

Mereka enggan menduga bahwa Inta mengakhiri hidupnya dengan cara terjun dari atas jembatan.

"Setelah sandal dan tas itu ditemukan di Jembatan Musi IV, kami masih mencari Inta. Di rumah temannya atau ke tempat-tempat yang mungkin saja dia ada disana."

"Saat itu kami tidak ingin menduga yang buruk-buruk dulu," ucapnya.

Namun kepanikan luar biasa baru dirasa pada Jumat (1/11/2019) pagi.

Baca: Buruh Tewas Tertimpa Reruntutan Bangunan, Polresta Palembang Selidiki Ada Tidaknya Unsur Pidana

Baca: Mustakim Tertipu Rp 43 Juta Gara-gara Pesan Bawang Murah Via Facebook

Ketika mereka mendapat kabar dari aparat kepolisian mengenai ditemukan sesosok jenazah perempuan yang mengapung di aliran sungai Musi.

"Informasi yang saya dengar dari orang-orang di tempat kejadian, katanya jenazah ditemukan oleh orang yang lagi mancing," ungkapnya.

Kini kepastian identitas jenazah Inta sudah dipastikan oleh pihak keluarga setelah melakukan serangkaian tes kecocokan DNA dan hasil wawancara.

Tampak kesedihan dari pihak keluarga saat mengetahui bahwa jenazah tersebut benar adalah Inta.

"Sebelumnya dia sempat meninggalkan surat wasiat. Isinya permintaan maaf ke orang tuanya," ujar Andika.

Inta Ferin, mahasiswi PGRI Palembang yang hilang tinggalkan sepucuk surat.
Inta Ferin, mahasiswi PGRI Palembang yang hilang tinggalkan sepucuk surat. (instagram @inta_marzuki/Facebook Inta Ferin)

Tinggalkan Surat Wasiat

Sebelum dilaporkan menghilang, Inta Ferin memesan ojek online menuju Jembatan Musi 4 Palembang.

Mahasiswi Universitas PGRI Palembang ini juga meninggalkan surat wasiat di kontrakannya.

Inta Ferin yang merupakan mahasiswi aktif semester 5 jurusan FKIP PGSD di Universitas PGRI Palembang yang dikabarkan menghilang, Kamis (31/10/2019).

Inta Ferin merupakan warga asli Jalur 14, Desa Rejosari Rt 03 Rw 01, Kecamatan Muara Sugihan, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel).

Dalam menempuh pendidikannya, di Palembang ia tinggal mengontrak bersama satu orang kerabatnya.

Gatot Marzuki, Ayah dari Inta sudah mendatangi kampus tempat anaknya kuliah.

Baca: Cerita Lengkap Prada DP Mutilasi Fera Oktaria yang Terungkap di Pengadilan Militer

Baca: Ridwan Ayunkan Senjata Tajam Sebelum Tewas Ditembak Brigpol IP

Kedatangan Gatot untuk menanyakan keberadaan putrinya.

Namun pihak kampus tidak mengetahui keberadaan Inta Ferin.

Hanya saja kemarin Rabu (30/10) masih aktif masuk kelas mengikuti pelajaran seperti biasanya.

Sedangkan hari ini, Kamis (31/10/2019) sudah tidak masuk kelas.

Sebelumnya, sang Ayah terlebih dahulu menghubungi putrinya melalui sambungan telepon.

Sambungan tersebut tidak ada respon atau tidak diangkat oleh Inta Ferin.

Karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan, sang Ayah mendatangi kontrakan Inta Ferin.

Disanalah ia menemukan handpone dan dompet anaknya serta sepucuk surat wasiat.

Postingan terakhir Inta Ferin di akun Facebook miliknya.
Postingan terakhir Inta Ferin di akun Facebook miliknya. (Facebook Inta Ferin)

Surat wasiat itu diletakan di dalam lemari.

Pada layar HP korban didapati riwayat terakhir pemesanan ojek online, bertepatan dengan

"30 Oktober, pukul 02:48 PM dengan kode pemesanan: RB 2948312195 atas nama Driver M Taufan Ardiansyah, nomor polisi BG 2664 AAD titik lokasi penjemputan Kantin Diah menuju Jalan Jembatan Musi 4,"

Pada surat wasiat tertuliskan di kertas,

"Pae Inta tak lungo dongakna Inta terus ya....,"

"Pae Inta lungo ya...
Ben Inta tenang..
Duite ng lemari 10 jt
Pae jukud ng ATM kurangne
Pin: (******),"

"Dongakna Inta terus ya..."

Artinya kira-kira seperti ini :

Pak Inta mau pergi doakan Inta terus ya).
Pak Inta pergi ya
Biar Inta tenang
Duitnya di lemari 10 juta
Pak ambil di ATM kurangnya
Doakan Inta terus ya.

Indah teman satu kelas Inta mengatakan, ia pernah mendengar percakapan temannya itu yang sedang menelpon seseorang menggunakan bahasa Jawa.

Baca: Fakta-fakta Sopir Truk yang Ternyata Seorang Polisi Tembak Pemalak di OKI

Baca: Bukan Sopir Truk, Pelaku Penembakan Pemalak di Palembang Ternyata Oknum Anggota Polres OKI

Meskipun Indah kurang mengerti apa yang dibacarakan, ia dapat memperkirakan dan menyimpulkan isi percakapan.

"Dua minggu yang lalu aku pernah kekosannya, saat itu dia teleponan mungkin sama bapaknya, dia bicara pakai bahasa Jawa, dia bilang capek-capek (lelah) aku harus bagaimana, apa yang harus kulakukan, begitu katanya saat teleponan," terang Indah.

Gatot Marzuki (42) ayah kandung Inta Felin (22 tahun), tak kuasa menahan tangis dan langsung memeluk salah seorang kerabatnya saat keluar dari ruang instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara.
Gatot Marzuki (42) ayah kandung Inta Felin (22 tahun), tak kuasa menahan tangis dan langsung memeluk salah seorang kerabatnya saat keluar dari ruang instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara. (Tribun Sumsel/ Shinta Dwi Anggraini)

"Setelah dia selesai teleponan, kemudian aku tanya, Inta bicara apa tadi, lalu ia jawab gapapa ndah, aku capek aja. Capek kenapa kamu, capek aja hidup kayak gini terus," lanjut Indah saat mengingat waktu bersama Inta kala itu.

dr Indra Sakti Nasution saat ditemui usai melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah Inta Ferin di instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara, Jumat (1/11/2019).

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Kematian Inta Ferin Mahasiswa UPGRI Diduga Bunuh Diri di Jembatan Musi IV, Dokter Ungkap Fakta Ini

Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas