Begini Kronologi Bayi yang Tewas dalam Mesin Cuci Menurut Kasatreskim Polrestabes Palembang
Kasatreskim Polrestabes Palembang menjelaskan kronologi ART di Palembang yang tega membunuh bayi yang baru dilahirkannya ke dalam mesin cuci.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Tiara Shelavie
Peristiwa ini terungkap saat ART lain hendak mencuci pakaian dan menemukan bayi laki-laki di dalam mesin cuci dengan kondisi tidak bergerak.
Bayi pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Siloam Palembang untuk mendapat pertolongan.
Namun, saat tiba di rumah sakit bayi sudah dinyatakan meninggal karena kehabisan nafas setelah ditaruh dalam mesin cuci dalam waktu yang cukup lama.
Selanjutnya, jenazah bayi dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumatra Selatan untuk divisum.
"Kalau pada bayi, kita tidak menjupai tanda-tanda kekerasan, cuma lecet di bibir dan leher, kalau yang lain-lain kita tidak jumpai," ujar Dokter Forensik RS Bhayangkara Polda Sumatra selatan dalam tayangan yang diunggah YouTube KompasTv, Rabu (6/11/2019).
Pihak pemilik rumah kemudian melaporkan kejadian ini ke polisi.
Polisi pun menetapkan seorang ART berinisal ST sebagai pelaku tunggal atas kekerasan terhadap bayinya hingga menyebabkan korban meninggal.
Dikutip dari Kompas.com, ST bekerja di kediaman milik Ferdyta Azhar yang diketahui merupakan anak kedua dari mantan Wakil Gubernur Sumatra Selatan, Ishak Mekki.
Menurut kuasa hukum dari pemilik rumah Firdaus Asbula, selama lima bulan bekerja pelaku tidak menunjukkan tanda-tanda tengah mengandung.
"Dia mungkin menutupi kehamilannya, udah bulannya tiba-tiba masuk kamar mandi sakit perut, tiba-tiba ada anak yang diletakkan dimesin cuci," ujar Firdaus Asbula.
Dari hasil pemeriksaan terungkap pelaku membunuh karena malu bayi yang dilahirkannya merupakan hasil hubungan di luar pernikahan.
"Malu karena gak ada ikatan nikah," ujar ST dalam tayangan yang diunggah YouTube tvOneNews, Rabu (6/11/2019).
ST tega meletakkan bayinya ke dalam mesin cuci karena mau diajak ke dokter
"Karena cepat-cepat mau diajak ke dokter jadi saya nya bingung mau bagaimana," kata ST.