Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Atap Kelas SDN Gentong Ambruk, Polisi Panggil 2 Pejabat Dinas Pendidikan dan 2 Direktur Pelaksana

Polisi memanggil empat orang terkait ambruknya empat atap kelas SDN Gentong yang menewaskan seorang siswa dan seorang guru, Kamis (7/11/2019).

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Atap Kelas SDN Gentong Ambruk, Polisi Panggil 2 Pejabat Dinas Pendidikan dan 2 Direktur Pelaksana
Surya/Galih Lintartika
Kondisi atap ambruk di SDN Gentong Kota Pasuruan. SURYA/GALIH LINTARTIKA 

TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Polisi memanggil empat orang terkait ambruknya empat atap kelas SDN Gentong yang menewaskan seorang siswa dan seorang guru, Kamis (7/11/2019).

Empat orang yang dipanggil adalah dua orang dari pihak Dinas Pendidikan Kota Pasuruan yang bertugas sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK) atas pembangunan gedung tersebut.

Dan dua orang lainnya adalah direktur perusahaan yang bertugas dalam pelaksana pembangunan gedung.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengungkapkan, empat orang itu bakal diperiksa oleh pihak Polresta Pasuruan sebagai saksi.

"Kami panggil PPK dan pelaksana, guna minta keterangan, akan kami tunggu updatenya," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Mapolda Jawa Timur, Kamis (7/11/2019).

Mereka yang dipanggil untuk dimintai keterangan terdiri dari:

Kondisi terkini dan bersih-bersih SDN Gentong Kota Pasuruan menyambut kedatangan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim, Kamis (7/11/2019) siang. Surya.co.id/Galih Lintartika
Kondisi terkini dan bersih-bersih SDN Gentong Kota Pasuruan menyambut kedatangan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim, Kamis (7/11/2019) siang. Surya.co.id/Galih Lintartika (Surya.co.id/Galih Lintartika)

1) RT (43), profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Pendidikan Kota Pasuruan.

Berita Rekomendasi

"Dia ini pejabat pembuat komitmen (PPK) dan beliau masih di Dinas Pendidikan Kota Pasuruan," jelas Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera.

2) LS (38) warga Pasuruan Kota, selaku Direktur CV Andalus

"CV ini adalah yang mengejarkan (pengerjaan bangunan, red)," tuturnya.

3) SSM (40) warga Purworejo, Pasuruan, selaku Direktur CV DHL Putra.

Baca: Mendikbud Nadiem Makarim Gelar Rapat Tertutup Usai Keliling di SDN Gentong yang Ambruk

Baca: Polisi Periksa Empat Saksi Pasca Ambruknya Atap Kelas SDN Gentong

"CV ini adalah mitra pekerja yang sama untuk pekerja (bangunan gedung) itu," jelasnya.

4) MR 42, profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) RSUD Dr Soedarsono, Kota Pasuruan

"Dia selaku pejabat pembuat komitmen (PPK) Dinas Pendidikan Kota Pasuruan," kata Kombes Pol Frans Barung Mangera.

Mendikbud Rapat Tertutup

Sementara itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim mendatangi SDN Gentong di Jalan KH Sepuh No. 49 Kelurahan Gentong Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Kamis (7/11/2019) siang.

Nadiem datang bersama rombongan sekira pukul 13.20 WIB.

Mengenakan kemeja hitam, Nadiem disambut oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Bahrul Ulum dan jajaran pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan.

Baca: Kepala Sekolah Sering Diteror Pasca Insiden Ambruknya Atap SDN Gentong

Baca: Seusai Insiden Atap SDN Gentong Ambruk, Aktifitas Sekolah Libur, hingga Ini Langkah Nadiem Makarim

Selanjutnya, Nadiem berkeliling melihat kondisi terakhir empat kelas yang atapnya ambruk dua hari yang lalu.

Pertama, Nadiem melihat di ruang kelas 5A, selanjutnya ke 5B, dan 2A.

Untuk ke 2B, Nadiem tidak masuk karena ruang ini adalah ruangan yang pertama kali ambruk atapnya dan mengalami kerusakan yang sangat parah.

Setelah berkeliling dan berbincang sekilas dengan Sekda dan Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Gentong, Nadiem langsung menggelar rapat tertutup di salah ruang kelas di SDN Gentong.

Ruang kelas SDN Gentong Pasuruan yang atapnya ambruk (surya/galih lintartika)
Ruang kelas SDN Gentong Pasuruan yang atapnya ambruk (surya/galih lintartika) (Surya.co.id/Galih Lintartika)

Polisi Periksa 4 Saksi

Polres Pasuruan Kota memanggil empat orang terkait insiden empat atap kelas di SDN Gentong Pasuruan ambruk yang menewaskan dua orang, satu siswa dan satu guru, Kamis (7/11/2019) siang.

Pemanggilan ini dilakukan untuk mengetahui kronologis kejadian jatuhnya empat atap SDN Gentong.

"Sudah ada empat orang yang kami panggil dan kami periksa," kata Kasubaghumas Polres Pasuruan Kota AKP Endy Purwanto, Kamis (7/11/2019) siang.

Endy menerangkan, empat orang yang dipanggil ini ada dari pihak kontraktor pelaksana proyek, pihak sekolah dan rumah sakit.

Kondisi kelas yang atapnya ambruk di SDN Gentong, Jalan KH Sepuh No 49, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Selasa (5/11/2019). (SURYA.co.id/Galih Lintartika)
Kondisi kelas yang atapnya ambruk di SDN Gentong, Jalan KH Sepuh No 49, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Selasa (5/11/2019). (SURYA.co.id/Galih Lintartika) (Surya.co.id/Galih Lintartika)

"Kami mintai keterangan semuanya, kontraktor terkait pembangunan dan sejenisnya, sekolah terkait kronologis kejadian dan sejenisnya dan rumah sakit terkait penyebab meninggalnya dua korban," jelasnya.

Disinggung siapa saja yang diperiksa, Endy menolak menyampaikan identitas para orang-orang yang dipanggil ini. Kata dia, keempatnya masih berstatus saksi.

"Tapi tidak menutup kemungkinan, dari saksi bisa naik menjadi tersangka. Ini masih kami kembangkan lebih lanjut," papar dia.

Sejauh ini, kata Endy, pihaknya masih dalam tahap penyelidikan.

"Kami masih menunggu hasil labfor dari polda jatim, dan perkembangan hasil penyidikan, baru akan menuju tahap selanjutnya," tambah Endy.

Atap empat kelas di UPT SDN Gentong, di Jalan KH Sepuh No 49, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, yang ambruk, Selasa (5/11/2019) (surya.co.id/galih lintartika)
Atap empat kelas di UPT SDN Gentong, di Jalan KH Sepuh No 49, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, yang ambruk, Selasa (5/11/2019) (surya.co.id/galih lintartika) (Surya/Galih Lintartika)

Kepala Sekolah Diteror

Di tengah insiden ambruknya empat atap kelas SDN Gentong, Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Gentong, Endang Ganefa Listiowati mengaku mendapatkan intervensi.

Endang, sapaan akrab Kepsek, mendapatkan banyak telepon dari orang-orang yang tak bertanggung jawab.

"Istri saya dapat teror dari banyak orang yang mengaku dari pejabat polisi dan meminta uang," kata Djunaedi, suami Kepsek Endang Ganefa Listiowati.

Ia mengatakan, yang paling lucu adalah saat ada orang yang menghubungi dan mengaku sebagai Kapolsek Gadingrejo.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim mendatangi SDN Gentong Kota Pasuruan yang ambruk dan tewaskan dua orang, Kamis (7/11/2019). Surya.co.id/Galih Lintartika
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim mendatangi SDN Gentong Kota Pasuruan yang ambruk dan tewaskan dua orang, Kamis (7/11/2019). Surya.co.id/Galih Lintartika (Surya.co.id/Galih Lintartika)

"Saat dihubungi itu istri saya, saya sedang duduk sama Kapolsek. Lah kok ada yang mengaku sebagai Kapolsek," kata dia.

Djunaedi menjelaskan, saat itu si penelepon mengaku sebagai Kapolsek dan siap membuat kasus jatuhnya atap kelas ini tidak lanjut.

Bahkan, si penelepon misterius ini juga siap menyelesaikannya secara kekeluargaan.

"Tidak sempat membuka nominal uangnya sih. Tapi siap mengamankan begitu saja. Ini saya juga heran, kok banyak yang menelepon gelap dan meminta uang dalam kondisi seperti ini," tambahnya.

Bahkan, saking penasarannya, ia sempat mengecek peneror misterius ini melalui sebuah aplikasi.

Setelah dicek, nomor ini terdaftar dimiliki seseorang di wilayah Sulawesi Selatan.

Atap empat kelas di UPT SDN Gentong, di Jalan KH Sepuh No 49, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, yang ambruk, Selasa (5/11/2019) (surya.co.id/galih lintartika)
Atap empat kelas di UPT SDN Gentong, di Jalan KH Sepuh No 49, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, yang ambruk, Selasa (5/11/2019) (surya.co.id/galih lintartika) (Surya.co.id/Galih Lintartika)

Ia menerangkan, dalam kasus ini, istrinya juga merasa terpukul.

Sebab, dua korban meninggal ini adalah keluarganya.

"Istri saya justru sedih sekali. Saya juga bingung, saya juga sering salah paham akhir-akhir ini. Saya berusaha menguatkan dia saja," jelasnya.

Dia menyebut, istrinya baru saja menjabat sebagai Kepsek di SDN Gentong dua tahun sejak tahun 2017.

"Saat itu proyeknya sudah selesai. Proyek renovasi ditangani sama kepsek yang lama. Istri saya ini tidak tahu apa-apa dalam pembangunan bangunan ini. Istri saya sangat terpukul sekali," kata dia.

Belasan Terluka

Dari data sementara yang didapatkan, ada 11 orang yang mengalami luka-luka. Mereka saat ini sedang menjalani perawatan di RS Soedarsono Purut Kota Pasuruan.

Detik-detik Atap SDN Gentong Pasuruan Ambruk, Siswa Berhamburan Nangis, Ada yang Terjepit Reruntuhan
Detik-detik Atap SDN Gentong Pasuruan Ambruk, Siswa Berhamburan Nangis, Ada yang Terjepit Reruntuhan (TRIBUNJATIM.COM)

Mereka adalah Z (8), W (11), AM (11), HS (11), A(7), AK (7), SR (8), AG (8), ZS (9). Semuanya warga Gentong. Ada juga K (8) warga Wirogunan, dan A (8) warga Karya Bakti.

Sedangkan dua orang yang sementara ini dilaporkan meninggal dunia. Mereka adalah Fina Choironi warga Kelurahan Mandaranrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan.

Fina adalah pengajar. Ia meninggal saat mengajar. Sedangkan, satu korban lainnya adalah siswa. Ia adalah IA (8) warga Gentong.

Keduanya saat ini masih di RS Soedarsono Purut Kota Pasuruan untuk autopsi. Sementara itu, ada empat bangunan yang atapnya ambruk yakni, ruang 5A, 5B, 2A dan 2B.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Atap Kelas SDN Gentong Ambruk, Polisi Panggil 2 Pejabat Dispendik & 2 Direktur Pelaksana Pembangunan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas